Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Depresi general_alomedika 2021-11-26T08:58:33+07:00 2021-11-26T08:58:33+07:00
Depresi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Depresi

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

 

Gangguan depresi merupakan masalah kejiwaan yang umum ditemui, secara epidemiologi pada tahun 2013 dialami oleh 6% penduduk Indonesia.

Global

Gangguan depresi merupakan salah satu masalah kejiwaan yang paling sering ditemui. Depresi dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup yang berat hingga dapat membuat penderitanya melakukan percobaan bunuh diri. Lebih dari tiga ratus juta orang di dunia menderita depresi. Sekitar 800.000 orang per tahun meninggal karena depresi berat, dengan angka kematian tertinggi pada usia 15-29 tahun.[1,2]

Pada tahun 2015, sekitar 4.4% penduduk dunia mengalami depresi. Depresi terjadi pada 5.1% dari seluruh populasi wanita dan 3.6% dari populasi pria. Prevalensi depresi berbeda-beda pada setiap regio di Dunia, dengan kasus terbanyak terdapat di Asia Tenggara (27%) dan terendah di Afrika (9%). Depresi dapat terjadi pada seluruh kelompok usia dan paling tinggi pada usia 55-74 tahun.[1,2]

Indonesia

Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, gangguan depresi dan gangguan cemas terjadi pada sekitar 14 juta orang (6%) dari seluruh penduduk di Indonesia.[11]

Mortalitas

Depresi tidak menyebabkan kematian secara langsung. Angka kematian akibat depresi terjadi karena tindakan bunuh diri. Terdapat sekitar 42.000 kematian akibat bunuh diri karena depresi per tahun atau sekitar 13 kematian per 100.000 orang.[12]  Adanya depresi juga meningkatkan resiko kematian seseorang dengan penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, dan sebagainya.[13,14]

Referensi

1. World Health Organization. Depression. WHO. 2017. Diakses dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs369/en/
2. World Health Organization. Depression and other common mental disorders: global health estimates. WHO. 2017:1-24.

11. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013. Kementrian Kesehatan RI. 2013.
12. National Center for Health Statistic. Depression Fast Stats. CDC. 2014. Diaskes dari: https://www.cdc.gov/nchs/fastats/depression.htm
13. van Dooren F, Nefs G, Schram M, Verhey F, Donollet J, Pouwer F. Depression and Risk of Mortality in People with Diabetes Mellitus: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS One 2013;8
14. Seymour J, Benning T. Depression, cardiac mortality and all-cause mortality. Adv Psychiatr Treat 2009;15:107–13.

Etiologi Depresi
Diagnosis Depresi

Artikel Terkait

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
    Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
    Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
  • Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
    Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
17 Maret 2022
Kaitan Resistensi Insulin dengan Gangguan Depresi Mayor - Artikel SKP
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah dokter tahu? Tidak hanya diabetes melitus tipe 2, Gangguan depresi mayor (MDD) ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan resistensi...
dr.Nailla Fariq Alfiani
13 Januari 2022
Penghentian amitriptilin - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
2 Balasan
Selamat sore Dr. Citra, Sp.KJ. izin bertanya dok: seorang wanita mengalami depresi memperoleh amitriptilin selama 2 minggu. Saat minggu ke awal pasien...
Anonymous
13 Januari 2022
Kapan SSRI boleh dihentikan? - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo, dr. Theresia Citraningtyas, SpKJ,Ijin bertanya, dok. Pasien perempuan usia 39 tahun dengan post major depressive disorder dan premenstrual dysmorphic...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.