Epidemiologi Depresi
Gangguan depresi merupakan masalah kejiwaan yang umum ditemui, secara epidemiologi pada tahun 2013 dialami oleh 6% penduduk Indonesia.
Global
Gangguan depresi merupakan salah satu masalah kejiwaan yang paling sering ditemui. Depresi dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup yang berat hingga dapat membuat penderitanya melakukan percobaan bunuh diri. Lebih dari tiga ratus juta orang di dunia menderita depresi. Sekitar 800.000 orang per tahun meninggal karena depresi berat, dengan angka kematian tertinggi pada usia 15-29 tahun.[1,2]
Pada tahun 2015, sekitar 4.4% penduduk dunia mengalami depresi. Depresi terjadi pada 5.1% dari seluruh populasi wanita dan 3.6% dari populasi pria. Prevalensi depresi berbeda-beda pada setiap regio di Dunia, dengan kasus terbanyak terdapat di Asia Tenggara (27%) dan terendah di Afrika (9%). Depresi dapat terjadi pada seluruh kelompok usia dan paling tinggi pada usia 55-74 tahun.[1,2]
Indonesia
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, gangguan depresi dan gangguan cemas terjadi pada sekitar 14 juta orang (6%) dari seluruh penduduk di Indonesia.[11]
Mortalitas
Depresi tidak menyebabkan kematian secara langsung. Angka kematian akibat depresi terjadi karena tindakan bunuh diri. Terdapat sekitar 42.000 kematian akibat bunuh diri karena depresi per tahun atau sekitar 13 kematian per 100.000 orang.[12] Adanya depresi juga meningkatkan resiko kematian seseorang dengan penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, dan sebagainya.[13,14]