Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Spondilitis TB general_alomedika 2023-08-04T10:06:02+07:00 2023-08-04T10:06:02+07:00
Spondilitis TB
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Spondilitis TB

Oleh :
dr.Alvi Muldani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan spondilitis tuberkulosis (TB) dapat dilakukan secara konservatif dengan obat antituberkulosis seperti rifampicin, isoniazid, ethambutol, dan pyrazinamide. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi abses tulang belakang ataupun instabilitas spinal.[1,2]

Terapi Antituberkulosis

Sebagian besar pasien dengan spondilitis TB memiliki respon yang baik terhadap pengobatan antituberkulosis. Obat antituberkulosis (OAT) yang diberikan adalah rifampicin (R), isoniazid (H), pyrazinamide (Z), dan ethambutol (E).  Regimen yang diberikan adalah OAT Kategori 1 dengan 2RHZE/4H3R3.

Dosis yang digunakan pada tahap intensif adalah rifampicin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg. Pada tahap lanjutan, dosis yang digunakan adalah isoniazid 150 mg dan pyrazinamide 150 mg.[6]

WHO merekomendasikan pengobatan tuberkulosis tulang dilakukan selama 9 bulan. Namun, beberapa ahli menyatakan pengobatan dapat dilakukan sampai 12 bulan bahkan 24 bulan, bergantung pada hasil evaluasi patologi dan radiologi penyakit.[2,6,13]

Terapi Suportif

Obat-obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat digunakan dalam mengobati keluhan nyeri pada pasien dan dapat mencegah lesi yang disebabkan oleh inflamasi sinovial nonspesifik. Selain itu, OAINS diharapkan dapat meminimalisir resorpsi tulang akibat inflamasi karena prostaglandin.

Vitamin B6 juga direkomendasikan sebagai tambahan pengobatan OAT karena adanya risiko efek samping obat berupa neuropati.[13,14]

Pembedahan

Jika penggunaan obat antituberkulosis saja tidak dapat memperbaiki kerusakan tulang atau sendi, tata laksana pembedahan dapat dilakukan. Selain itu, adanya abses dingin, deformitas spinal, paraplegia, dan instabilitas spinal juga memerlukan pembedahan.

Indikasi manajemen bedah antara lain:

  • Adanya defisit neurologis
  • Abses paravertebral
  • Instabilitas spinal karena kifosis

  • Resistensi terhadap obat antituberkulosis
  • Mencegah komplikasi seperti paraplegia onset lambat

Tujuan intervensi bedah meliputi drainase abses, debridemen jaringan yang terinfeksi, stabilisasi vertebra, dan koreksi deformitas. Basil tuberkel tidak menghasilkan biofilm oleh karena itu, infeksi tuberkulosis dapat distabilkan dengan pemasangan implan. Abses dapat dikeringkan melalui pendekatan minimal invasif atau terbuka. Bone grafting setelah debridemen radikal dapat mencegah progresi deformitas dan mengoreksi deformitas yang sudah ada [1,2,12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Rajasekaran S, Soundararajan DCR, Shetty AP, Kanna RM. Spinal Tuberculosis: Current Concepts. Glob Spine J. 2018;8 4 Suppl:96S-108S.
2. Viswanathan VK, Subramanian S. Pott Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.
6. Hidalgo JA. Pott Disease (Tuberculous [TB] Spondylitis). Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/226141-medication.
12. Shetty AP, Viswanathan VK, Rajasekaran S. Cervical spine TB – Current concepts in management. J Orthop Surg. 2021;29 1_suppl:23094990211006936.
13. Pandita A, Madhuripan N, Pandita S, Hurtado RM. Challenges and controversies in the treatment of spinal tuberculosis. J Clin Tuberc Mycobact Dis. 2020;19:100151.
14. Moon M-S. Tuberculosis of Spine: Current Views in Diagnosis and Management. Asian Spine J. 2014;8:97–111.

Diagnosis Spondilitis TB
Prognosis Spondilitis TB
Diskusi Terbaru
dr. Meva Nareza T
Hari ini, 13:38
Kemerahan pada lipatan leher bayi
Oleh: dr. Meva Nareza T
2 Balasan
ALO Dokter, izin tanya.Ada yang konsultasi mengenai anaknya, usia 3 bulan, ada kemerahan di lipatan leher. Awalnya sedikit lalu makin melebar setelah...
Anonymous
Hari ini, 08:45
Lebih safety mana FDA atau TGA dalam pemberian obat untuk bumil dan busui?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusiDalam pemberian obat untuk ibu hamil dan ibu menyusui, umumnya berpatokan pada penggunaan dan penggolongan keamanan obat oleh FDA...
Anonymous
Kemarin, 23:19
Pilihan terapi untuk reaksi anafilaksis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok, sy mau tanya pada kasus anafilaksis kapan sebaiknya kta memberikan inj. Dexamethasone, inj. Diphenhydramine atau inj. Epinephrin? Karena pada prakteknya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.