Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Spondilitis Tuberkulosis general_alomedika 2024-02-16T08:44:02+07:00 2024-02-16T08:44:02+07:00
Spondilitis Tuberkulosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Spondilitis Tuberkulosis

Oleh :
dr.Alvi Muldani
Share To Social Media:

Patofisiologi spondilitis tuberkulosis (TB) dimulai dari penyebaran hematogen bakteri ke dalam pembuluh darah spinal. Spondilitis TB disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) sama seperti tuberkulosis paru. Penularan MTB diawali dengan droplet aerosol yang terhirup dan menyebabkan infeksi primer yang biasanya terjadi pada paru. Lokasi primer lain yang bisa terjadi adalah kelenjar getah bening, saluran pencernaan, dan lokasi viseral lain.[2,3]

Penyebaran Hematogen Mycobacterium tuberculosis

Penyebaran hematogen merupakan mekanisme utama terbentuknya spondilitis TB. Penyebaran dapat terjadi melalui arteri maupun vena. Penyebaran dapat terjadi melalui arteri spinalis anterior dan posterior untuk akhirnya mencapai daerah tulang spongiosa vertebra, dengan tempat yang paling sering terjadi adalah antara vertebra torakal dan lumbal.

Infeksi dapat menyebar ke daerah anteroinferior vertebra melalui pleksus vena paravertebral tanpa katup Batson dan dengan bantuan tekanan intraabdomen dan intratorakal. Infeksi dapat makin meluas melalui ligamen longitudinal anterior untuk menginfeksi vertebra yang berdekatan.  Paradiskus, sentral, non-osseus anterior dan posterior adalah lokasi spondilitis TB yang sering ditemui.[2,3]

Infeksi Paradiskus

Pada lesi paradiskus, infeksi terjadi pada sumsum merah belakang subkondral yang menyebabkan kerusakan diskus. Kerusakan diskus ini juga melibatkan bagian anterior dari vertebra sehingga terjadi kifosis.

Abses intraosseus dan ekstraosseus juga dapat terjadi pada lokasi ini yang meningkatkan risiko kerusakan sumsum tulang belakang dan paraplegia. Tingginya vaskularisasi diskus vertebra pada usia muda menyebabkan lokasi infeksi paradiskus lebih banyak ada pada kelompok usia yang lebih muda.[3]

Infeksi Sentral

Pada lokasi sentral, infeksi MTB terjadi pada tengah korpus vertebra yang menyebabkan kerusakan korpus, sering tanpa kerusakan diskus. Hasil akhir dari lesi ini adalah kompresi dari vertebra.[3]

Lesi Anterior dan Posterior

Lesi anterior atau non-osseus tidak melibatkan tulang dan diskus dari kolumna spinalis. Pembentukan abses terjadi dan menyebar melalui ligamen longitudinal anterior ke beberapa vertebra yang berdekatan. Abses yang terbentuk merupakan granuloma.

Seiring perkembangan granuloma, periosteum terangkat yang menyebabkan devaskularisasi tulang, dan akhirnya terjadi nekrosis dan deformitas. Lesi posterior terjadi dengan cara yang sama seperti anterior namun dengan menggunakan ligamen longitudinal posterior.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

2. Viswanathan VK, Subramanian S. Pott Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.
3. Glassman I, Nguyen KH, Giess J, Alcantara C, Booth M, Venketaraman V. Pathogenesis, Diagnostic Challenges, and Risk Factors of Pott’s Disease. Clin Pract. 2023;13:155–65.

Pendahuluan Spondilitis Tuberkul...
Etiologi Spondilitis Tuberkulosis

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.