Prognosis Spondilitis TB
Prognosis pasien Spondilitis tuberkulosis (TB) tergantung pada derajat infeksi, defisit neurologis, usia, dan tindakan pembedahan.
Komplikasi
Spondilitis TB dapat menyebabkan defisit neurologis. Adanya kompresi mekanik, instabilitas, dan inflamasi pada daerah vertebra dapat menyebabkan kompresi saraf dan gangguan neurologis. Insidensi komplikasi neurologis pada spondilitis TB berkisar 10-20%. Paraplegia merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat kompresi mekanis akibat abses, jaringan granulasi, debris tuberkular, dan dislokasi vertebra. [13]
Komplikasi lain adalah kifosis yang terjadi akibat kolapsnya vertebrae anterior. [2,14] Spondilitis TB juga dapat menyebabkan penyempitan kanal spinal karena abses, jaringan granulasi, atau invasi dural. Hal ini dapat menyebabkan kompresi korda spinalis, sehingga terjadi paralisis. [5,14]
Prognosis
Prognosis pasien spondilitis TB bergantung pada beratnya derajat infeksi, adanya defisit neurologis, dan waktu terdiagnosis. Namun, >80% memberikan respon yang baik terhadap pengobatan antituberkulosis.
Terapi antituberkulosis seperti rifampicin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol serta pembedahan yang dilakukan dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien meskipun sudah terdapat defisit neurologis dan deformitas.
Faktor prognostik baik pada pasien spondilitis TB antara lain usia yang lebih muda dan yang menjalani pembedahan radikal bersama konsumsi obat antituberkulosis. [5]