Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Spondilitis TB general_alomedika 2022-05-17T11:45:22+07:00 2022-05-17T11:45:22+07:00
Spondilitis TB
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Spondilitis TB

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Diagnosis Spondilitis tuberkulosis (TB) dicurigai pada pasien tuberkulosis yang mengalami nyeri punggung dan terdapat gibbus. Pemeriksaan mikrobiologis harus dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.

Anamnesis

Pasien spondilitis TB bisa datang asimtomatik. Tetapi, pasien juga bisa mengeluhkan gejala infeksi tuberkulosis seperti malaise, hilang nafsu makan, keringat di malam hari, dan demam. Selain itu, pasien juga mengeluhkan gangguan pada daerah tulang belakang, misalnya terasa kaku, nyeri saat digerakkan, dan kelemahan tungkai. Keluhan yang juga sering terjadi dan membawa pasien ke dokter adalah adanya benjolan di daerah tulang belakang (gibbus).

Pasien spondilitis TB juga bisa mengeluhkan nyeri dan spasme otot di area spinal, abses dingin, dan kelainan bentuk. Pada 20-50% kasus, didapatkan adanya paraplegia, kelemahan otot, atau gangguan sensoris.

Dokter juga perlu mengevaluasi faktor-faktor risiko pasien, seperti riwayat penyakit TB paru atau TB ekstraparu sebelumnya, riwayat penggunaan obat-obat imunosupresan, kecurigaan infeksi HIV, riwayat gagal ginjal kronis, dan riwayat anggota keluarga atau tetangga mengalami keluhan yang sama atau terdiagnosis tuberkulosis paru. [1,2,6,9]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara teliti terutama pada daerah tulang belakang. Pada pemeriksaan fisik generalis, perlu diperiksa secara khusus apakah ada tanda infeksi tuberkulosis paru, seperti rhonki basah kasar terutama pada daerah apeks.

Pada pemeriksaan tulang belakang, perhatikan alignment tulang belakang apakah ada deformitas, gibbus, atau abses. Pasien dengan spondilitis TB dapat mengalami kifosis. Palpasi pada daerah tulang belakang apakah terdapat nyeri tekan. Nyeri tulang belakang biasanya akan memberat ketika pasien bergerak, batuk, atau membawa barang berat.

Apabila sudah ada kecurigaan keterlibatan saraf sebaiknya dilakukan pemeriksaan sensorik dan motorik. Defisit neurologis biasanya terjadi pada regio servikal dan thorakal. [1,2,6,9]

Diagnosis Banding

Spondilitis TB dapat didiagnosis banding dengan tumor spinal, metastasis kanker, myeloma multipel, dan brucellosis.

Tumor Spinal atau Metastasis Tulang

Tumor spinal dan metastasis kanker ke tulang belakang dapat menyerupai gibbus pada spondilitis TB. Keluhan yang dialami pada pasien dengan tumor spinal juga berupa penurunan berat badan, hilang nafsu makan, malaise, dan benjolan di tulang belakang. Untuk dapat membedakannya diperlukan pemeriksaan penunjang seperti MRI dan biopsi. [10]

Myeloma Multipel

Myeloma multipel merupakan keganasan sel plasma. Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri tulang, gejala kompresi korda spinalis, malaise, perdarahan, dan sering mengalami infeksi. Diperlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah dan evaluasi fraktur patologis. [6]

Brucellosis

Brucellosis merupakan infeksi zoonotic yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Tanda dan gejala Brucellosis dapat berupa anoreksia, malaise, dan penurunan berat badan. Terdapat pula keluhan tulang dan sendi, seperti nyeri punggung bawah, nyeri tulang belakang, dan atralgia. Sekitar 20-60% pasien dengan brucellosis mengalami keluhan osteoartikular. Perlu dilakukan tes serologi dan kultur untuk mendiagnosis penyakit ini.[6]

Osteomielitis

Pasien dengan osteomielitis akan mengeluhkan gejala kardinal inflamasi pada tulang yang terkena, ditambah dengan flu-like symptoms. Untuk diagnosis awal osteomielitis, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen. Akan didapatkan penebalan periosteal atau elevasi, disertai penebalan, sklerosis, dan iregularitas kortikal.

Abses Epidural

Abses epidural jarang ditemukan di praktik, tetapi penyakit ini dapat menimbulkan kematian jika tidak ditatalaksana segera. Penyakit ini perlu dipertimbangkan jika didapatkan infeksi supuratif pada spinal yang menyebabkan gangguan motorik, sensorik, hingga paralisis. Abses epidural dapat menyebabkan gangguan aliran darah spinal, kompresi korda spinalis, dan penyebaran infeksi supuratif.

Pemeriksaan Penunjang

Spondilitis TB dapat didiagnosis dengan modalitas pencitraan, biopsi, Polymerase Chain Reaction (PCR), dan pemeriksaan laboratorium.

Pencitraan

Modalitas pencitraan yang paling sederhana dan tersedia luas adalah rontgen. Namun, dapat pula dilakukan CT Scan dan MRI.

Pada pemeriksaan rontgen biasanya ditemukan adanya destruksi osseus, pembentukan tulang baru, abses, dan kerusakan pada end plate vertebra. Pada beberapa kasus dapat terjadi fusi atau penyatuan beberapa vertebrae. Adanya abses dingin dapat terlihat seperti bayangan jaringan lunak yang menempel pada vertebra.

Pada pemeriksaan CT Scan dapat ditemukan adanya destruksi tulang, osteolisis, dan sklerotik subperiosteal. Temuan lainnya adalah keterlibatan jaringan lunak dan abses jaringan paraspinal. CT Scan juga dapat memperlihatkan kalsifikasi pada abses dingin.

MRI lebih sensitif dibandingkan dengan rontgen dan lebih spesifik dibandingkan dengan CT Scan dalam mendiagnosis spondilitis TB. MRI dapat memperlihatkan adanya keterlibatan badan vertebral, destruksi diskus, abses dingin, deformitas spinal, dan pada tahap awal dapat memperlihatkan degenerasi diskusi melalui perubahan intensitas sumsum tulang. [2,6]

Biopsi

Pemeriksaan kultur bakteri merupakan baku emas pada spondilitis TB. Sampel kultur dapat diambil melalui biopsi perkutan dengan bantuan CT Scan pada jaringan tulang ataupun abses. [9]

Polymerase Chain Reaction (PCR)

Polymerase Chain Reaction (PCR  dapat dilakukan sembari menunggu kultur darah yang membutuhkan waktu 6-8 minggu. Teknik ini dapat mendeteksi apabila terdapat 10-50 tuberkel basilus pada sampel. Sensitivitas PCR berkisar 61-90% dan spesifisitasnya 80-90%. [2,6]

Referensi

1. Rajasekaran S, Soundararajan DCR, Sherry AP, Kanna RM. Spinal tuberculosis: current concepts. Global Spine Journal. 2018;8(45):965-1085.
2. Garg RK, Somvanshi DS. Spinal tuberculosis: a review. The Journal of Spinal Cord Medicine. 2011; doi: 10.1179/2045772311y.000000023
6. Hidalgo JA. Pott Disease TB Spondylitis. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/226141-overview#a5
9. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. 2013
10. Sivalingam J, Kumar A. Spinal tuberculosis resembling neoplastic lesions on MRI. Radiology Section. 2015.DOI: 10.7860/JCDR/2015/14030.6719

Epidemiologi Spondilitis TB
Penatalaksanaan Spondilitis TB
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 21:29
Tidak ada tanggal tayang artikel pada sertifikat CME
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok. Sertifikat SKP CME yang di upload ke p2kb IDI harus mencantumkan tanggal tayang artikel, sementara sertifikat yang terbit sekarang tidak...
Anonymous
Kemarin, 20:56
Terapi untuk pasie hiperurisemia dan hipertensi dengan edema tungkai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, ijin bertanya. Jika misalkan ada pasien dengan riwayat asam urat 11 mg/dl disertai dengan riwayat hipertensi disertai edem kedua tungkai. Pasien...
Anonymous
Kemarin, 19:39
Data mengenai kompetensi dokter umum terbaru
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Adakah yg memiliki pdf atau data mengenai kompetensi dokter umum terbaru? Apa saja yg menjadi kompetensinya? Trmksh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.