Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Neuroblastoma general_alomedika 2021-07-01T15:50:33+07:00 2021-07-01T15:50:33+07:00
Neuroblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Neuroblastoma

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Neuroblastoma memiliki prognosis yang baik bila terdiagnosis sejak dini. Akan tetapi, prognosis dapat menjadi buruk pada neuroblastoma stadium lanjut dan pada anak yang berusia >5 tahun.[3]

Komplikasi

Komplikasi neuroblastoma sering ditimbulkan oleh penekanan atau perluasan tumor ke organ-organ vital. Salah satu komplikasi yang paling mengkhawatirkan adalah kompresi tumor paraspinal ke medulla spinalis, sehingga terjadi defisit neurologis. Kasus ini perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis bedah saraf serta dipertimbangkan untuk mendapatkan kemoterapi atau radioterapi.[6]

Selain komplikasi langsung dari neuroblastoma, penderita neuroblastoma juga dapat mengalami komplikasi terapi. Reseksi tumor bisa menyebabkan cedera neurovaskular, ascites pascaoperasi, diare pascaoperasi, dan obstruksi usus akibat adhesi.

Kemoterapi dan imunoterapi bisa menyebabkan mielosupresi dan imunosupresi yang meningkatkan risiko perdarahan dan infeksi pada anak. Gangguan ginjal, tuli, hipotiroidisme, kelainan muskuloskeletal, dan ovarian failure merupakan beberapa efek samping jangka panjang yang dialami para penyintas neuroblastoma risiko berat yang mendapat terapi multimodal.[6,10]

Prognosis

Prognosis pasien neuroblastoma sangat ditentukan oleh usia, stadium tumor, lokasi tumor, dan gambaran histopatologis serta profil genetik tumor. Prognosis cenderung baik jika pasien berusia <18 bulan saat pertama terdiagnosis, memiliki gambaran histopatologis favorable, indeks DNA >1, dan gen MYCN tidak teramplifikasi. Tumor primer yang berada di rongga toraks dan pelvis juga memiliki prognosis yang lebih baik.

Sementara itu, keterlibatan limfonodi, gen MYCN yang teramplifikasi, dan DNA ploidy merupakan karakteristik tumor agresif yang memiliki prognosis lebih buruk. Onkogen MYCN mempercepat pertumbuhan tumor dan biasanya ditemukan pada pasien dengan stadium klinis lanjut.[2,5]

Seluruh variabel di atas telah dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan risiko yang berhubungan dengan prognosis neuroblastoma oleh Children’s Oncology Group (COG).

Risiko Rendah

Kelompok dengan risiko rendah meliputi:

  • INSS (International Neuroblastoma Staging System) stadium 1, tanpa menilai usia, kelainan genetik, ataupun kelainan histologis
  • INSS stadium 1 atau 2, usia <1 tahun, dengan MYCN yang tidak teramplifikasi
  • INSS stadium 1 atau 2, usia >1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi dan gambaran histopatologis favorable

  • INSS stadium 4S, usia <1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi, gambaran histopatologis favorable, dan DNA ploidy

Risiko Menengah

Kelompok dengan risiko menengah meliputi:

  • INSS stadium 3, usia <1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi
  • INSS stadium 3, usia >1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi dan gambaran histopatologis favorable

  • INSS stadium 4, usia >18 bulan, dengan MYCN tidak teramplifikasi
  • INSS stadium 4S, usia <1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi

Risiko Tinggi

Kelompok dengan risiko tinggi meliputi:

  • INSS stadium 2A/2B, usia >1 tahun, dengan MYCN teramplifikasi dan gambaran histopatologis favorable

  • INSS stadium 3, usia <1 tahun, dengan MYCN teramplifikasi
  • INSS stadium 3, usia >1 tahun, dengan MYCN tidak teramplifikasi dan gambaran histopatologis unfavorable

  • INSS stadium 3, usia >1 tahun, dengan MYCN teramplifikasi
  • INSS stadium 4, usia <1 tahun, dengan MYCN teramplifikasi
  • INSS stadium 4, usia >18 bulan
  • INSS stadium 4S, usia <1 tahun dengan MYCN teramplifikasi

Angka kesintasan neuroblastoma dapat dikatakan sangat baik pada kelompok risiko ringan dan menengah, yaitu sekitar 90%. Namun, angka kesintasan jauh menurun pada neuroblastoma risiko tinggi hingga sekitar 40–50%.

Pada stadium 4S, angka kesintasan mencapai 90% karena mayoritas neuroblastoma pada bayi dapat mengalami regresi spontan. Angka kesintasan akan menurun seiring bertambahnya usia anak. Untuk kelompok usia 0–4 tahun, angka kesintasan mencapai 64% dan menurun hingga 30% pada anak usia 5–9 tahun.[3,5]

Referensi

2. Garniasih RD, Windiastuti E, Gatot D. Karakteristik dan Kesintasan Neuroblastoma pada Anak di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sari Pediatri. 2009;11(1):39-46. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/2/557
3. Davenport KP, Blanco FC, Sandler AD. Pediatric malignancies: neuroblastoma, Wilms tumor, hepatoblastoma, rhabdomyosarcoma, and sacrococcygeal teratoma. Surg Clin North Am. 2012;92(3):745-67. doi: 10.1016/3.2012.03.004.
5. American Cancer Society. Neuroblastoma Early Detection, Diagnosis, and Staging. https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/8760.00.pdf
6. Lacayo NJ. Neuroblastoma. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/988284-overview
10. Nakagawara A, Li Y, Izumi H, et al. Neuroblastoma. Jpn J Clin Oncol. 2018;48(3):214-241. doi: 10.1093/jjco/hyx176.

Penatalaksanaan Neuroblastoma
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ne...

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Hari ini, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Hari ini, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
Kemarin, 16:20
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.