Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Neuroblastoma general_alomedika 2021-07-01T15:51:16+07:00 2021-07-01T15:51:16+07:00
Neuroblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Neuroblastoma

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan berperan penting agar neuroblastoma dapat terdeteksi sejak awal dan dapat ditata laksana dengan baik. Pasien perlu diedukasi tentang etiologi penyakit, perjalanan penyakit, rencana penatalaksanaan, gejala atau komplikasi yang mungkin timbul, serta tingkat kesembuhan.

Edukasi Pasien

Pasien dan keluarga perlu dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan keganasan yang proses patofisiologinya sudah terjadi sejak dalam kandungan. Umumnya, penyakit ini terjadi secara spontan akibat kelainan genetik tetapi sebagian kecil kasus juga dapat terjadi secara familial.[1,3]

Dokter perlu menjelaskan bahwa ada banyak tahapan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis neuroblastoma secara pasti. Setelah diagnosis ditegakkan, akan dilakukan stratifikasi risiko yang menentukan pilihan terapi serta persentase kesembuhan pasien. Tanda metastasis juga perlu dijelaskan agar orang tua bisa segera berkonsultasi ke dokter jika gejala tersebut muncul.

Kelumpuhan anggota gerak dan hilangnya fungsi sensorik adalah tanda invasi ke medulla spinalis. Metastasis ke sumsum tulang memiliki tanda seperti anak mudah merasa lelah, mudah menderita penyakit infeksi berulang, mudah berdarah akibat trauma minor, atau memiliki perdarahan yang sulit berhenti. Nyeri tulang dan sendi bisa menandakan metastasis ke tulang.[1,6]

Orang tua juga perlu dijelaskan bahwa anak usia <6 bulan sangat mungkin mengalami regresi spontan tetapi tetap perlu dipantau secara berkala melalui pemeriksaan kadar katekolamin dan radiologis. Efek samping dan komplikasi dari masing-masing modalitas terapi juga perlu dijelaskan.[3]

Kontrol rutin diperlukan untuk menilai keberhasilan terapi dan mengetahui rekurensi. Observasi berkala setidaknya dilakukan selama 2 tahun pertama setelah dinyatakan bebas tumor karena rekurensi berpotensi terjadi pada periode tersebut.[6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Saat ini belum ada faktor risiko lingkungan yang diketahui secara pasti berkaitan dengan terjadinya neuroblastoma. Sebagai upaya promosi kesehatan, dokter dapat melakukan sosialisasi tanda dan gejala umum neuroblastoma pada anak. Hal ini bertujuan agar kesadaran masyarakat untuk mencari pertolongan medis meningkat dan tumor dapat terdeteksi lebih awal.

Skrining neuroblastoma dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar katekolamin dalam urine. Namun, belum ada panduan standar yang merekomendasikan pemeriksaan ini secara rutin dan belum ada konsensus tentang populasi sasaran skrining.[11]

Referensi

1. Mahapatra S, Challagundla KB. Neuroblastoma. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. https://www.1.nlm.nih.gov/books/NBK448111/
3. Davenport KP, Blanco FC, Sandler AD. Pediatric malignancies: neuroblastoma, Wilms tumor, hepatoblastoma, rhabdomyosarcoma, and sacrococcygeal teratoma. Surg Clin North Am. 2012;92(3):745-67. doi: 10.1016/3.2012.03.004.
6. Lacayo NJ. Neuroblastoma. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/988284-overview
11. National Cancer Institute. Neuroblastoma Screening-Health Professional Version. https://www.cancer.gov/types/neuroblastoma/hp/neuroblastoma-screening-pdq

Prognosis Neuroblastoma

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:47
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.