Epidemiologi Konjungtivitis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa konjungtivitis dapat ditemukan secara global dan merupakan salah satu penyakit mata yang umum. Konjungtivitis viral adalah penyebab utama, diikuti dengan konjungtivitis bakterial di posisi kedua. [10]
Global
Secara global kasus konjungtivitis dapat terjadi pada semua kelompok usia, dari mulai neonatus hingga lansia. Kasus konjungtivitis ditemukan pada 1% kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. Di Amerika Serikat diperkirakan ada sekitar 6 juta kasus baru konjungtivitis viral per tahunnya. Konjungtivitis viral dapat bersifat sporadik maupun epidemik (misalnya di sekolah, di rumah sakit, di klinik). Adenovirus merupakan penyebab di hampir 90% kasus konjungtivitis viral. Insidensi konjungtivitis bakterial di Amerika Serikat adalah 135 kasus per 10.000 populasi per tahun. [1,2,10]
Di Paraguay, konjungtivitis bakterial pada pasien dewasa paling banyak disebabkan oleh Staphylococcus. Di Thailand, paling banyak disebabkan oleh Pseudomonas, dan di India oleh Streptococcus. Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Moraxella catarrhalis. Infeksi Haemophilus influenzae lebih banyak ditemukan pada konjungtivitis yang terjadi di anak-anak. Pada neonatus dapat ditemukan konjungtivitis akibat Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. [6,11]
Konjungtivitis vernal lebih banyak ditemukan di negara dengan iklim hangat, kering, atau beriklim subtropis, seperti di negara-negara Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, serta negara-negara Asia seperti Jepang, Thailand, dan India. Konjungtivitis vernal lebih banyak pada laki-laki dibandingkan wanita, dengan rasio 3:1 pada kelompok usia <20 tahun. [13,14]
Indonesia
Di Indonesia konjungtivitis masuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit pada tahun 2009, dengan jumlah kunjungan sebanyak 135.749. Pada tahun 2010 angka kunjungan menurun menjadi 87.513 dengan jumlah kasus baru sebanyak 68.026 kasus. [15,16]
Mortalitas
Mortalitas pada kasus konjungtivitis sangat jarang terjadi. Mortalitas pada kasus konjungtivitis disebabkan karena kegagalan menangani penyakit yang melatarbelakangi, misalnya pada kasus sepsis dan meningitis akibat infeksi Neisseria gonorrhoeae. Infeksi Chlamydia pada neonatus juga dapat menimbulkan komplikasi pneumonia. [6]