Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Sindrom Ovarium Polikistik irfan 2024-11-26T10:49:15+07:00 2024-11-26T10:49:15+07:00
Sindrom Ovarium Polikistik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Sindrom Ovarium Polikistik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Diagnosis sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome/ PCOS perlu dicurigai pada pasien dengan menstruasi tidak teratur dan memiliki tanda hiperandrogenisme, seperti hirsutisme. Anovulasi dan infertilitas juga dapat dialami pasien PCOS. Pada pemeriksaan USG, dapat ditemukan kista pada satu atau kedua ovarium.[1-3]

Anamnesis

Keluhan utama pasien yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) seringkali berupa gangguan menstruasi. Pasien dengan PCOS umumnya datang ke dokter akibat menstruasi yang tidak teratur dan cenderung mengalami anovulasi kronis. Perdarahan uterus disfungsional dan infertilitas merupakan konsekuensi dari anovulasi.[1,3,11]

Beberapa wanita mengalami oligomenore, yaitu perdarahan menstruasi yang terjadi dengan interval 35 hari hingga 6 bulan dengan periode menstruasi kurang dari 9 kali per tahun. Beberapa lainnya mengalami amenore sekunder, yaitu tidak adanya menstruasi selama 6 bulan. Pasien juga bisa mengalami hirsutisme, sindrom metabolik, obesitas, dan gangguan toleransi glukosa.

Riwayat penyakit lain yang perlu digali adalah penyakit terkait metabolik, hormonal, dan keganasan. Riwayat penyakit lain dapat membantu dokter dalam mengetahui faktor risiko dan komplikasi dari PCOS. Pasien juga dapat memiliki riwayat keluarga dengan PCOS.

Pasien PCOS juga mungkin mengeluhkan acne yang tidak berespon terhadap pengobatan, kulit berminyak, acanthosis nigricans, dan alopecia.[3,11]

Gangguan Menstruasi dan Anovulasi

Lebih dari separuh pasien PCOS mengeluhkan gangguan menstruasi, seperti oligomenorea dan amenore. Pasien PCOS dengan amenore umumnya memiliki hiperandrogenisme berat dan jumlah folikel antral lebih tinggi.

Kondisi anovulasi terjadi akibat sekresi hormon gonadotropin yang tidak sesuai, sehingga produksi hormon Luteinizing Hormone (LH) lebih tinggi dibandingkan Follicle Stimulating Hormone (FSH).[3,11]

Hiperandrogenisme

Hiperandrogenisme dinilai secara klinis maupun biokimiawi. Tanda klinis hiperandrogenisme adalah hirsutisme, alopesia androgenik, dan acne. Secara biokimia, hiperandrogenisme ditandai dengan peningkatan kadar androgen sirkulasi, terutama testosteron. Androgen lain yang dapat meningkat adalah androstenedion, DHEA, dan DHEA–S.[3,11]

Fenotipe Sindrom Ovarium Polikistik

PCOS dapat dibagi menjadi beberapa fenotipe:

  • Klasik: Pasien PCOS klasik memiliki obesitas abdominal, peningkatan nilai androgen, serta peningkatan hormon LH, FSH, dan insulin
  • PCOS ovulasi: merupakan bentuk ringan dari PCOS klasik dan PCOS nonhiperandrogenik
  • PCOS nonhiperandrogenik: adalah kelompok dengan kelebihan testosteron ringan, namun tidak menunjukkan tanda hiperandrogenisme[3,11]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada wanita dengan kecurigaan sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah pemeriksaan fisik secara general. Pada pemeriksaan fisik dapat dilihat tanda-tanda hiperandrogenisme, seperti hirsutisme, acne, akantosis nigricans, dan alopesia. Beberapa pasien memiliki tanda hiperandrogenisme dengan pola laki-laki, seperti meningkatnya massa otot, suara yang dalam, atau klitoromegali.

Pada pemeriksaan fisik, lakukan juga pemeriksaan antropometri. Sekitar 50% wanita dengan PCOS mengalami obesitas sentral. Selain mengukur IMT, ukur juga lingkar pinggang. Lingkar pinggang >88 cm menandakan obesitas sentral.[3]

Akantosis Nigrikans

Akantosis nigrikans atau penebalan difus seperti beludru disertai hiperpigmentasi kulit dapat tampak pada pasien PCOS. Akantosis nigrikans dapat tampak pada daerah tengkuk leher, aksila, bawah payudara, intertriginosa, dan daerah terbuka seperti siku atau buku-buku jari.

Pada pasien dengan PCOS, akantosis nigrikans dianggap sebagai akibat dari resistensi insulin. Namun, perlu diwaspadai lebih lanjut tanda keganasan kulit lain karena akantosis nigrikans dapat menjadi penanda adanya keganasan kulit.[3]

Tekanan Darah

Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah juga harus diukur. Pasien dengan PCOS dapat mengalami peningkatan tekanan darah. Hiperandrogenisme pada PCOS juga sering dikaitkan dengan risiko kejadian kardiovaskuler.[3]

Pembesaran Ovarium

Pada pemeriksaan fisik abdomen, ovarium yang membesar tidak selalu ada atau teraba. Jika terdapat tanda-tanda pembesaran ovarium, maka dokter perlu melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menyingkirkan keganasan ovarium.[3]

Skor Ferriman-Gallwey

Penjelasan selengkapnya terkait cara penilaian hirsutism melalui sistem skor Ferriman-Gallwey dapat disimak dalam artikel hirsutism.

Skor Ferriman-Gallwey (mFG) yang dimodifikasi dapat digunakan untuk menilai rambut tubuh. Penilaian dilakukan pada 9 area tubuh dengan skala dari 0 (tanpa rambut) hingga 4 (sangat lebat). Sembilan area yang dinilai yaitu bagian atas bibir, dagu, dada, bagian atas perut, bagian bawah perut, paha, punggung, lengan, dan bokong.

Skor total lebih dari 8 dianggap abnormal pada kelompok wanita dewasa. Skor 36 merupakan derajat paling parah.[3]

Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnostik dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) diajukan oleh tiga grup yakni National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat; European Society for Human Reproduction and Embryology/ American Society for Reproductive Medicine (ESHRE/ASRM); dan Androgen Excess and PCOS Society (AE-PCOS).[12,13]

Tabel 1. Kriteria Diagnostik Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

NIH (USA) ESHRE/ASRM (Rotterdam Criteria) Androgen Excess Society
Eksklusi kelebihan androgen dan gangguan lainnya.
Kriteria Diagnosis

2 fitur:

●      Hiperandrogenisme klinis dan atau biokimia

●      Disfungsi ovulasi baik oligo/amenore

 

2 dari 3 fitur:

●      Hiperandrogenisme klinik dan atau biokimia

●      Disfungsi ovulasi baik oligo/amenorrhea

●      Morfologi ovarium polikistik

2 fitur:

●      Hiperandrogenisme klinik dan atau biokimia

●      Disfungsi ovulasi dan/ atau ovarium polikistik

Sumber: dr. Utari, 2022.[12,13]

Diagnosis Banding

Semua kondisi yang menyerupai sindrom ovarium polikistik (PCOS) harus disingkirkan sebelum diagnosis PCOS dapat ditegakkan. Pikirkan penyebab hiperandrogenisme dan anovulasi lain, seperti hipertiroid dan hirsutisme familial. Pertimbangkan pula kemungkinan keganasan ovarium.

Endometriosis

Endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) sama-sama mempengaruhi wanita usia reproduktif dan menyebabkan gangguan menstruasi. Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rongga rahim, seperti pada ovarium, usus, atau jaringan yang melapisi panggul. Pasien dengan endometriosis tidak memiliki tanda hiperandrogenisme. USG juga tidak menunjukkan adanya kista ovarium.[18]

Kista Ovarium

Temuan kista pada ovarium dapat terjadi akibat PCOS ataupun kista ovarium. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah adanya gangguan hormon pada PCOS. Sementara, pada kista ovarium tidak ditemukan adanya hiperandrogenisme ataupun gangguan hormon seks lainnya.[19]

Kanker Ovarium

Pada kasus yang jarang, kanker ovarium dapat salah didiagnosis sebagai kanker ovarium. Kanker ovarium lebih sering terjadi pada pasien berusia lebih tua, sedangkan PCOS cenderung terjadi pada wanita usia reproduktif. Biopsi harus dilakukan untuk memastikan diagnosis.[20]

Kegagalan Ovarium Primer

Pemeriksaan kadar FSH dapat menyingkirkan kegagalan ovarium primer. Pada pasien dengan PCOS, kadar FSH dalam batas normal atau rendah. Rasio LH terhadap FSH biasanya lebih dari 3.[3]

Penyebab Hiperandrogenisme Lain

Pada pasien dengan hiperandrogenisme, penyebab selain PCOS perlu dipikirkan. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan hiperandrogenisme adalah malfungsi kelenjar adrenal, gangguan pituitari seperti pada akromegali dan sindrom Cushing, serta konsumsi steroid anabolik eksogen. Temuan tanda hiperandrogenisme pada wanita, USG yang menunjukkan kista ovarium, dan infertilitas akan mendukung diagnosis PCOS.[1-3,11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang sindrom ovarium polikistik (PCOS) meliputi pemeriksaan laboratorium yang utamanya memeriksa kadar hormon, serta pemeriksaan radiologi untuk melihat gambaran kista.[1-3]

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan USG ovarium merupakan pemeriksaan inisial yang disarankan untuk mendiagnosis PCOS. Pemeriksaan biasanya dilakukan secara transvaginal dan bertujuan untuk menilai morfologi ovarium. USG abdomen dapat dilakukan pada remaja perempuan atau wanita yang belum aktif secara seksual.

Gambaran ovarium polikistik berdasarkan kriteria Rotterdam  adalah ditemukannya folikel sejumlah 12 atau lebih dengan diameter 2–9 mm pada masing – masing ovarium. Kondisi ini dapat disertai peningkatan volume ovarium di atas 10ml.

Pemeriksaan CT Scan dan MRI dilakukan untuk melihat kelenjar adrenal dan juga ovarium. Adapun MRI adalah modalitas terbaik untuk memeriksa morfologi ovarium pada perempuan dengan obesitas dimana morfologi ovarium sulit terlihat dengan baik melalui USG transvaginal.[1-3,12,13]

Pemeriksaan Kadar Androgen

Hiperandrogenisme ditandai dengan peningkatan kadar androgen sirkulasi. Testosteron bebas (free testosterone) atau free androgen index (FAI) merupakan pemeriksaan yang lebih sering digunakan dalam diagnosis hiperandrogenisme. Nilai FAI di atas 5% menunjukkan hiperandrogenisme. Kadar androstenedion, DHEA, dan DHEA-S belum dijadikan pemeriksaan klinis rutin.[1-3,12,13]

Kadar Hormon Anti-Mullerian

Kadar hormon Anti-Mullerian (AMH) dilaporkan 2-3 kali lipat lebih tinggi pada pasien PCOS dibandingkan populasi normal. Nilai ambang AMH untuk prediksi adanya PCOS adalah 4,45 ng/ml.[1-3,12,13]

Kadar Kortisol Bebas

Pemeriksaan kadar kortisol bebas pada spesimen urine 24 jam dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan sindrom Cushing. Kadar kortisol bebas yang naik hingga 4 kali kadar normal adalah kriteria diagnostik untuk Sindrom Cushing. Serum IGF-1 (insulin-like growth factor) harus diperiksa untuk menyingkirkan akromegali. Serum IGF-1 adalah marker yang sensitif dan spesifik untuk kelebihan GH (growth hormone).[3]

Prolaktin Serum

Sebagian kecil pasien dengan PCOS memiliki kadar prolaktin yang meningkat (biasanya>25mg/dL). Hiperprolaktinemia dapat dieksklusi dengan cara mengecek konsentrasi prolaktin serum pada saat puasa.[3]

Kadar Glukosa, Insulin, dan Lipid

Pada penderita PCOS dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 kg/m2, memiliki riwayat diabetes mellitus tipe 2 pada keluarga, atau dengan usia  di atas 40 tahun, Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 75 gram harus dilakukan. Perempuan hamil yang didiagnosis dengan PCOS juga harus diskrining untuk diabetes gestasional sebelum usia gestasi 20 minggu.[3]

Pemeriksaan Histopatologi

Pada pemeriksaan histologi, dapat terlihat perubahan ovarium berupa pembesaran, sklerotik dan folikel kistik multipel. Gambaran tersebut didukung dengan hasil USG yang menunjukkan polikistik ovarium dan peningkatan volume ovarium.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr.  Yelsi Khairani

Referensi

1. Rasquin Leon LI, Anastasopoulou C, Mayrin JV. Polycystic Ovarian Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459251/
2. Aversa A, La Vignera S, Rago R, et al. Fundamental Concepts and Novel Aspects of Polycystic Ovarian Syndrome: Expert Consensus Resolutions. Front Endocrinol (Lausanne). 2020;11:516. Published 2020 Aug 11. doi:10.3389/fendo.2020.00516
3. Lucidi, RS. Polycystic Ovarian Syndrome. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/256806-overview
11. Neven AC, Laven J, Teede HJ, Boyle JA. A summary on polycystic ovary syndrome: diagnostic criteria, prevalence, clinical manifestations, and management according to the latest international guidelines. Seminars in reproductive medicine 2018 Jan (Vol. 36, No. 01, pp. 005-012).
12. Bani Mohammad M, Majdi Seghinsara A. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), Diagnostic Criteria, and AMH. Asian Pac J Cancer Prev. 2017;18(1):17-21. Published 2017 Jan 1. doi:10.22034/APJCP.2017.18.1.17
13. Al Wattar BH, Fisher M, Bevington L, et al. Clinical Practice Guidelines on the Diagnosis and Management of Polycystic Ovary Syndrome: A Systematic Review and Quality Assessment Study. J Clin Endocrinol Metab. 2021;106(8):2436-2446. doi:10.1210/clinem/dgab232
18. Parasar P, Ozcan P, Terry KL. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management. Curr Obstet Gynecol Rep. 2017 Mar;6(1):34-41. doi: 10.1007/s13669-017-0187-1. Epub 2017 Jan 27. PMID: 29276652; PMCID: PMC5737931.
19. Mobeen S, Apostol R. Ovarian Cyst. [Updated 2022 May 1]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560541/
20. Dilley J, Burnell M, Gentry-Maharaj A, Ryan A, Neophytou C, Apostolidou S, Karpinskyj C, Kalsi J, Mould T, Woolas R, Singh N, Widschwendter M, Fallowfield L, Campbell S, Skates SJ, McGuire A, Parmar M, Jacobs I, Menon U. Ovarian cancer symptoms, routes to diagnosis and survival - Population cohort study in the 'no screen' arm of the UK Collaborative Trial of Ovarian Cancer Screening (UKCTOCS). Gynecol Oncol. 2020 Aug;158(2):316-322. doi: 10.1016/j.ygyno.2020.05.002. Epub 2020 Jun 17. PMID: 32561125; PMCID: PMC7453382.

Epidemiologi Sindrom Ovarium Pol...
Penatalaksanaan Sindrom Ovarium ...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
    Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
  • Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
    Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
  • Red Flags Hirsutism
    Red Flags Hirsutism
  • Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
    Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 09:51
Pemberian Supplement Myo-inositol untuk PCOS
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ada pasien saya bertanya mengenai penggunaan suplemen inositol pada PCOS, apakah boleh ? Dan apabila sedang hamil apakah Suplemen inositolnya...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 Oktober 2024, 12:46
Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi untuk Terapi PCOS!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter,Terapi PCOS harus menangani ketidakseimbangan hormon yang merupakan mekanisme utama terjadinya PCOS. Pemberian pil Kontrasepsi Oral Kombinasi...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 21 Oktober 2024, 07:43
Pemeriksaan USG transvaginal pada sindrom ovarium polikistik
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/z5KOuUw12H0PCO (Polycystic Ovary) syndrome, atau Sindrom Ovarium Polikistik, dapat terdeteksi melalui USG transvagina dengan menemukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.