Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Prolaps Tali Pusat general_alomedika 2023-02-09T13:52:54+07:00 2023-02-09T13:52:54+07:00
Prolaps Tali Pusat
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Prolaps Tali Pusat

Oleh :
dr. Angelin Putri Gozali
Share To Social Media:

Penatalaksanaan prolaps tali pusat merupakan kegawatdaruratan obstetrik yang memerlukan persalinan secepatnya. Umumnya, metode persalinan yang dipilih adalah dengan sectio caesarea, tetapi persalinan pervaginam dapat dipilih apabila dapat dilaksanakan lebih cepat. Tata laksana yang dilakukan sebelum persalinan adalah dekompresi tali pusat.[1,5]

Dekompresi Tali Pusat

Dekompresi tali pusat adalah tindakan mengurangi tekanan pada tali pusat dari bagian terbawah janin. Tindakan ini dilakukan bila proses persalinan belum dapat dilanjutkan, misalnya harus dirujuk untuk sectio caesarea. Terdapat berbagai macam prosedur dengan tujuan yang sama, yaitu untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.[5]

Posisi Ibu

Ibu diposisikan knee-chest dengan kepala di bawah, agar gravitasi membantu mendekompresi tali pusat. Pada posisi ini ibu akan sulit untuk dipindahkan, sehingga dapat dipilih posisi Trendelenburg. Pada posisi ini ibu berbaring miring lateral kiri dengan kepala dibuat lebih rendah daripada pelvis, misalnya dengan memberi bantal di bagian bawah panggul.[2,5]

Elevasi Digital Bagian Terbawah Janin

Bagian terbawah janin di elevasi secara manual oleh dokter untuk mengurangi tekanan pada tali pusat yang prolaps. Manual elevasi dapat dilakukan menggunakan dua jari atau seluruh tangan. Apabila terjadi gawat janin maka elevasi secara digital ini lebih dipilih dibandingkan pengisian kandung kemih.[1,2]

Pengisian Kandung Kemih

Apabila denyut jantung janin aman, maka penggunaan kateter untuk mengisi kandung kemih dapat dilakukan untuk mempertahankan bagian terbawah janin terus terangkat. Kateter urin diisi dengan cairan salin 500–750 mL, kemudian kateter dijepit. Tindakan ini dapat dilakukan pada daerah terpencil selama proses rujukan.[1,2,5]

Membungkus Tali Pusat dengan Cairan

Walaupun tidak banyak bukti terhadap tindakan ini, membungkus tali pusat dengan cairan salin hangat dapat dilakukan. Tujuan tindakan ini adalah untuk mencegah vasospasme tali pusat karena temperatur yang rendah di vagina.[2,3]

Tokolisis

Preparat tokolisis digunakan untuk mengurangi kontraksi uterus sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap tali pusat yang prolaps, dan juga memperbaiki perfusi plasenta dan aliran darah ke bayi. Tokolisis umumnya diberikan bila waktu persalinan harus ditunda.

Dapat digunakan terbutalin 0,25 mg subkutan, sedangkan ritodrine sudah tidak digunakan lagi karena menyebabkan efek samping pada maternal. Perlu diingat bahwa penggunaan tokolitik dapat menyebabkan atonia uteri, sehingga berisiko perdarahan postpartum.[1,2,4]

Reduksi Tali Pusat

Reduksi tali pusat sering dilakukan sebelum adanya sectio caesarea. Teknik ini adalah mengangkat kepala janin dengan tangan secara perlahan, dan kemudian secara digital tali pusat diangkat sejauh mungkin ke atas kepala janin, dengan tujuan memposisikan tali pusat pada regio nuchal.

Beberapa kriteria saat menggunakan teknik ini adalah bila segmen tali pusat pendek atau <25 cm, dilatasi serviks sudah mencapai ≥4 cm, bagian terbawah janin dapat dengan mudah di elevasi atau masih di atas station -1, dan prosedur harus dapat selesai dengan cepat atau dalam waktu <2 menit. Tindakan ini tidak rutin direkomendasikan karena masih belum banyak penelitiannya.[1,2,5]

Metode Persalinan

Berdasarkan The Royal College of Obstetricians and Gynecologist (RCOG), rekomendasi interval dari diagnosis prolaps tali pusat hingga persalinan sebaiknya <30 menit untuk mengoptimalkan hasil luaran perinatal. Saat menunggu persalinan, harus dilakukan pemantauan denyut jantung secara terus menerus dan pemberian oksigen pada ibu hamil untuk menambah hantaran oksigen ke janin.[1,4]

Apabila ibu hamil datang saat dilatasi serviks telah maksimal, maka persalinan per vagina mungkin dapat dipilih karena persiapannya lebih cepat. Persalinan dengan instrumen, baik dengan forsep atau vakum, memiliki manfaat dan risiko yang berbeda. Pemilihan instrumen tergantung kemampuan dokter, dimana tidak dijumpai perbedaan gawat janin yang disebabkan penggunaan kedua instrumen.[4]

Sectio caesarea merupakan metode persalinan yang dipilih ketika persalinan per vagina tidak memungkinan. Pada keadaan ibu atau janin terganggu, seperti keadaan fetal distress, maka sectio caesarea masuk kategori 1, atau persalinan harus dilakukan dalam waktu <30 menit, baik dengan anestesi general ataupun regional.[2,4]

Pada bayi dengan denyut jantung yang normal tanpa tanda fetal distress, maka sectio caesarea termasuk kategori 2, pada kasus ini anestesi regional dapat dilakukan. Pasien tetap dipantau dengan cardiotocography (CTG), jika detak jantung janin menjadi abnormal maka sectio caesarea kategori 2 berubah menjadi kategori 1, dan harus segera dilahirkan.[2,4]

Manajemen ekspektasi atau penundaan persalinan dapat dipertimbangkan oleh karena janin pada kondisi yang buruk, dimana tindakan sectio caesarea tidak akan memberikan manfaat pada ibu. Kondisi janin yang buruk di antaranya:

  • Janin yang belum mencapai viabilitas, atau usia kehamilan kurang dari 23–24 minggu atau berdasarkan berat badan janin sangat kecil
  • Janin dengan kelainan kongenital
  • Intrauterine fetal death (IUFD)[2,4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Sayed Ahmed WA, Hamdy MA. Optimal management of umbilical cord prolapse. Int J Womens Health. 2018;10:459-465
2. Wong L, Kwan AHW, et al. Umbilical cord prolapse: revisiting its definition and management. Am J Obstet Gynecol. 2021 Oct;225(4):357-366. doi: 10.1016/j.ajog.2021.06.077. Epub 2021 Jun 26. PMID: 34181893.
4. Royal College of Obstetricians and Gynecologists. Umbilical Cord Prolapse: Green-top Guideline No. 50. London, UK: RCOG, 2014.
5. Pagan M, Eads L, et al. Umbilical Cord Prolapse: A Review of the Literature. Obstet Gynecol Surv. 2020 Aug;75(8):510-518. doi: 10.1097/OGX.0000000000000818. PMID: 32856717.

Diagnosis Prolaps Tali Pusat
Prognosis Prolaps Tali Pusat
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 15:55
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
Hari ini, 11:11
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
Hari ini, 09:42
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.