Etiologi Kanker Ovarium
Etiologi spesifik kanker ovarium belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat faktor-faktor yang berperan terhadap terjadinya kanker ovarium, misalnya faktor genetik, usia, penggunaan terapi hormon pada wanita menopause, infertilitas dan nuliparitas.[1]
Genetik
Faktor risiko genetik yang diduga berkaitan erat dengan kanker ovarium terutama tipe sel kanker epitel adalah mutasi pada gen TP53, BRCA1 dan BRCA2. Mutasi gen BRCA juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lain seperti kanker payudara (BRCA1 dan BRCA2), kanker prostat (BRCA2), melanoma (BRCA2) dan kanker endometrium (BRCA1). Selain mutasi gen BRCA, mutasi gen lain yang terlibat dalam perbaikan DNA juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium diantaranya adalah RAD51C, RAD51D, BRIP1, BARDI, PALB2, CHEK2, MRE11A, RAD50 dan ATM.[5]
Terapi Hormonal
Penggunaan terapi hormon diketahui dapat meningkatkan risiko kanker ovarium pada wanita menopause. Penggunaan terapi hormon estrogen dapat meningkatkan risiko kanker ovarium sebanyak 22% dan terapi hormon kombinasi estrogen-progesteron meningkatkan risiko 10%.[6]
Faktor Reproduksi
Studi retrospektif mengidentifikasi beberapa faktor reproduksi yang dapat mempengaruhi risiko kanker ovarium seperti paritas, ligasi tuba falopii sebelumnya, salfingektomi dan ooforektomi.[7] Wanita nuliparitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium, terutama jenis karsinoma clear-cell. Ligasi tuba falopii sebelumnya, riwayat salfingektomi dan ooforektomi unilateral dapat menurunkan risiko 30% dari kanker ovarium.[8]
Faktor Lainnya
Obesitas meningkatkan risiko karsinoma endometrioid dan mucinous tetapi tidak meningkatkan risiko high-grade serous carcinoma (HGSC).[9,10] Gaya hidup yang berpengaruh terhadap risiko kanker ovarium di antaranya adalah penggunaan bedak tabur pada area genital dan merokok.[11]