Patofisiologi Kanker Ovarium
Patofisiologi kanker ovarium berhubungan dengan adanya mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.
Mutasi Gen BRCA1 dan BRCA2
Kanker ovarium berkaitan dengan faktor genetik yaitu mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2. Gen BRCA1 berperan penting dalam perbaikan DNA, kontrol siklus reproduksi sel, mitosis, remodelling kromatin dan regulasi transkripsi. Gen BRCA2 berperan penting dalam rekombinasi homolog dan perbaikan DNA.[2] Mutasi genetik ini dapat meningkatkan risiko perubahan sel epitel normal menjadi kanker. Selain mutasi genetik, lingkungan mikro juga berpengaruh dalam patogenesis dari kanker epitel ovarium. Vascular endothelial growth factor (VEGF) merupakan satu diantara faktor angiogenesis yang penting dalam kanker ovarium. Faktor angiogenesis lain di antaranya adalah fibroblast growth factor, angiopoietin, endothelin, Interleukin (IL)-6, IL-8, protein makrofag kemotaksis dan platelet derived growth factors.[3]
Patofisiologi Metastasis Kanker Ovarium
Secara makroskopik, morfologi kanker ovarium sebagian besar berbentuk multikistik. Ketika kista tersebut ruptur maka sel kanker dapat menyebar secara langsung ke rongga intraperitoneal dan berimplantasi pada omentum dan peritoneum. Selain itu kanker ovarium dapat menyebar melalui ekstensi lokal, penyebaran secara hematogen dan limfogen.[4]