Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Cephalopelvic Disproportion general_alomedika 2021-05-10T11:04:21+07:00 2021-05-10T11:04:21+07:00
Cephalopelvic Disproportion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Cephalopelvic Disproportion

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi cephalopelvic disproportion (CPD) dibagi menjadi dua faktor yaitu maternal dan janin. Cephalopelvic disproportion terjadi ketika ada gangguan pada faktor maternal, janin, atau kombinasi keduanya.[1,3]

Cephalopelvic Disproportion Absolut

Cephalopelvic disproportion absolut terjadi bila ukuran panggul terlalu sempit dan dapat juga dikombinasi dengan ukuran janin terlalu besar.

Faktor Maternal (Passageway)

Faktor Maternal yang dapat menyebabkan CPD absolut antara lain:

  • Panggul sempit baik diameter inlet, midpelvis, atau outlet
  • Eksostosis pelvis
  • Spondilolistesis
  • Tumor di anterior sacrococcygeal[3]

Faktor Janin (Passenger)

Faktor janin yang dapat menyebabkan CPD absolut adalah sebagai berikut:

  • Makrosomia (berat janin >4.000 gram)
  • Hidrosefalus [3]

Cephalopelvic Disproportion Relatif

Cephalopelvic disproportion relatif terjadi akibat kelainan letak, posisi, atau defleksi kepala janin sehingga kepala tidak dapat melewati panggul dan mempersulit persalinan per vaginam. Pada beberapa literatur, beberapa penyebab CPD relatif dikelompokkan tersendiri sebagai malpresentasi.

Faktor janin yang menyebabkan CPD relatif adalah sebagai berikut:

  • Kepala janin tidak fleksi sempurna (defleksi)
  • Presentasi occiput-posterior
  • Presentasi face-brow

  • Ketidakmampuan kepala janin untuk terkompresi (mold)/ molase menyesuaikan ukuran dan bentuk pintu pelvis dikarenakan adanya suatu sindrom/ kelainan kongenital atau karena proses osifikasi tulang [1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berhubungan dengan CPD antara lain usia ibu yang muda, tinggi badan yang rendah, tipe pelvis tertentu, malnutrisi kronis pada ibu sebelum hamil, obesitas, diabetes gestasional, riwayat terapi fertilitas, polihidramnion, riwayat SC sebelumnya, dan usia kehamilan >41 minggu.[1,3,9]

Usia

Risiko CPD meningkat pada ibu hamil usia muda dan usia remaja pada usia <20 tahun. Penelitian di Romania dalam kurun waktu 2007-2014 menunjukkan bahwa CPD sangat umum ditemukan pada ibu hamil berusia remaja. Pada usia remaja, ukuran dan bentuk panggul belum berkembang secara sempurna.[10]

Tinggi Badan

Tinggi badan ibu yang ≤145 cm menandakan ukuran panggul yang lebih sempit sehingga meningkatkan risiko terjadinya CPD. Penelitian di Thailand dan Indonesia juga menunjukkan bahwa ibu dengan tinggi badan ≤145 cm lebih berisiko mengalami CPD dan meningkatkan angka persalinan dengan sectio caesarea.[11,12]

Tinggi badan ibu hamil dapat memberikan gambaran ukuran panggul. Ibu hamil di negara-negara Asia Tenggara mayoritas lebih pendek dibandingkan ibu hamil di negara barat. Walaupun ukuran janinnya lebih kecil, namun ibu hamil dengan tinggi badan ≤145 cm tetap memiliki risiko lebih tinggi dalam mengalami partus macet (obstructed labor).

Pada penelitian lain, angka prevalensi cephalopelvic disproportion pada kelompok ibu dengan tinggi badan ≤145 cm adalah sebesar 16,3% dengan odds ratio 2,4, sedangkan angka prevalensi keseluruhan SC adalah 8,1%.[11]

Tipe Pelvis

Tipe pelvis android dan platipeloid memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami CPD. Tipe pelvis ginekoid dan antropoid yang dapat ditemukan pada 75% perempuan merupakan bentuk pelvis yang mempermudah proses persalinan per vaginam.[13]

Referensi

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL. William Obstetrics 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2014.
3. Maharaj D. Assessing cephalopelvic disproportion: back to the basics. Obstetrical & Gynecological Survey. 2010;65(6):387-395. doi:10.1097/ogx.0b013e3181ecdf0c
9. Tsvieli O, Sergienko R, Sheiner. Risk factors and perinatal outcome of pregnancies complicated with cephalopelvic disproportion: a population-based study. Arch Gynecol Obstet. 2012;285:931-936. DOI 10.1007/s00404-011-2086-4.
10. Socolov DG, Iorga M, Carauleanu A, Ilea C, Blidaru I, Boiculese L, et al. Pregnancy during adolescence and associated risks: an 8-year hospital based cohort study (2007-2014) in Romania, the country with the highest rate of teenage pregnancy in Europe. Biomed Res Int. 2017;2017:9205016. doi: 10.1155/2017/9205016
11. Toh-Adam R, Srisupundit K, Tongsong. Short stature as an independent risk factor for cephalopelvic disproportion in a country of relatively small-sized mothers. Arch Gynecol Obstet. 2012;285(6):1513–1516
12. Sihombing N, Saptarini I, Putri DSK. Determinan persalinan sectio caesarea di Indonesia (analisis lanjut data riskesdas 2013). Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2017;8(1):63-75. DOI: 10.22435/kespro.v8i1.6641.63-75
13. Sporri S, Thoeny HC, Raio L, Lachat R, Vock P, Schneider H. MR Imaging Pelvimetry: A useful adjunct in the treatment of women at risk for dystocia? American Journal of Roentgenology. 2002;179:137-144. 10.2214/ajr.179.1.1790137.

Patofisiologi Cephalopelvic Disp...
Diagnosis Cephalopelvic Dispropo...
Diskusi Terbaru
dr. Budi Setiawan Lakukua
Hari ini, 16:47
Cyanocobalamin dan Methycobalamin pada neuralgia pasca herpetik
Oleh: dr. Budi Setiawan Lakukua
1 Balasan
Selamat sore, dok. Izin bertanya dok. Pada penderita penyakit neuralgia pasca herpetik dengan DM tipe 2, lebih efektif cyanocobalamin atau methycobalamin ya...
Anonymous
Hari ini, 13:44
Syarat Rekomendasi Spesialis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Salam sejawat di Alodokter, adakah teman-teman yang mau berbagi bagaimana pengalamannya mendapatkan Rekomendasi melanjut pendidikan spesialis dokter?...
dr.Azrie Izzatul Jannah
Hari ini, 10:57
Pasien dengan injury prone wound tetanus riwayat suntik antitetanus tahun 2017
Oleh: dr.Azrie Izzatul Jannah
1 Balasan
Apabila pernah suntik ATS pd thn 2017, jika thn 2022 mengalami kecelakaan yg menyebabkan adanya prone wound tetanus, anti tetanus apa yg baiknya diberikan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.