Epidemiologi Cephalopelvic Disproportion
Data epidemiologi dari WHO menunjukkan bahwa cephalopelvic disproportion merupakan penyebab tersering dari partus macet (obstructed labor) di dunia.[14]
Global
Secara global, data di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa penyebab utama kematian ibu hamil karena partus macet adalah cephalopelvic disproportion. Komplikasi yang ditemukan berupa trauma jalan lahir, perdarahan postpartum, dan infeksi genital.
Banyak pasien yang mengalami distosia terlambat memutuskan untuk ke fasilitas kesehatan atau terlambat mencapai fasilitas kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Deteksi awal CPD pada ibu hamil penting dilakukan terutama di daerah perifer agar pasien tersebut dapat mencapai fasilitas kesehatan sebelum proses persalinan dimulai.
Sebaiknya, Ibu hamil dengan faktor risiko cephalopelvic disproportion harus dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas sectio caesarea (SC) sebelum proses persalinan terjadi. [11]
Cephalopelvic disproportion dapat ditemukan pada 1-3% ibu primigravida. Pada ibu hamil multigravida, CPD dapat terjadi jika ukuran janin lebih besar, terjadi malpresentasi janin, atau spondilolistesis yang dapat mengurangi diameter anteroposterior panggul.
Penelitian di Rumah Sakit Universitas Jimma Ethiopia tahun 2010, melaporkan bahwa penyebab partus macet yang paling banyak adalah CPD yakni 121 kasus (67,6%). Sebuah penelitian di Nigeria menunjukkan bahwa CPD merupakan penyebab partus macet tertinggi (65,37%). Angka prevalensi CPD yang tinggi ditemukan pada populasi nulipara dan usia remaja. CPD merupakan indikasi yang paling sering ditemukan pada persalinan sectio caesarea (SC) terutama pada nulipara. [15-17]
Indonesia
Belum dapat ditemukan data prevalensi CPD di Indonesia. Penelitian di RSUD Liun Kandage Tahuna Sulawesi Utara tahun 2013 dengan sampel 330 ibu hamil ditemukan bahwa telah dilakukan SC pada 167 ibu, dan 28 ibu (16,76%) di antaranya adalah dengan indikasi CPD. Penelitian lain di RS Islam YAKKSI Sragen melaporkan peningkatan jumlah pasien yang dilakukan SC dengan indikasi CPD memiliki persentase 36,7%.[18]
Mortalitas
Mortalitas terjadi bila partus macet akibat CPD tidak terdeteksi sehingga tidak dapat ditangani secara adekuat. Morbiditas dan mortalitas dapat terjadi pada ibu hamil maupun janin. Secara global, mortalitas akibat partus macet yang disebabkan oleh CPD berjumlah 3-8%. Sekitar 22% mortalitas maternal di Ethiopia disebabkan oleh partus macet akibat CPD.[14,19]