Pendahuluan Cephalopelvic Disproportion
Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dan kapasitas panggul (pelvis) ibu yang menyebabkan hambatan persalinan per vaginam.[1]
Berdasarkan data WHO, cephalopelvic disproportion masih merupakan penyebab pada 8% kematian ibu hamil di dunia. CPD dapat menyebabkan distosia, malposisi kepala janin, atau kemajuan persalinan lama.
Diagnosis CPD yang paling akurat adalah dengan melihat tanda klinis pada proses persalinan dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang seperti pelvimetri belum dapat secara akurat memprediksi CPD dalam menentukan metode persalinan yang tepat. CPD merupakan salah satu indikasi dilakukannya sectio caesarea (SC).
Cephalopelvic disproportion dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan juga janin akibat distosia. Komplikasi pada ibu dapat berupa perdarahan postpartum, atonia uteri, fistula rektovaginal atau vesikovaginal, dan nyeri kronis.[2,3]