Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Spinal Cord Injury general_alomedika 2021-09-06T16:53:43+07:00 2021-09-06T16:53:43+07:00
Spinal Cord Injury
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Spinal Cord Injury

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Penatalaksanaan awal spinal cord injury atau cedera spinal berfokus pada prosedur life-saving sesuai protokol Advanced Trauma Life Support (ATLS®). Manajemen jalan napas sangat penting terkait komplikasi sistem respirasi yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada cedera spinal dengan insidensi antara 36% hingga 83%, hal ini disebabkan oleh berkurangnya kapasitas vital, retensi sekret dan disfungsi otonom. Karena hipotensi dan iskemia-reperfusi adalah faktor yang diketahui sebagai cedera sekunder, step B dan C pada protokol ATLS® seperti oksigenasi segera dan penggantian volume secara agresif sangat penting.[6,7]

Persiapan Rujukan

Pasien dengan cedera spinal sebaiknya dirujuk ke rumah sakit dengan trauma center yang kompeten. Rumah sakit harus memiliki kemampuan modalitas neuroimaging  dengan  ketersediaan ahli bedah ortopedi atau bedah saraf [17,18]

Pada manajemen pre-hospital dianjurkan penggunaan cervical hard collar pada hard backboard terpasang pada pasien dengan tujuan mobilisasi posisi normal vertebra (spinal alignment). Namun, beberapa studi mengemukakan penggunaan cervical collar tidak secara sempurna mengimobilisasi cervical spine (c-spine). Banyak negara maju dengan manajemen pre-hospital yang baik tidak lagi menggunakan cervical hard collar dalam transportasi pasien.

Studi menemukan penggunaan cervical hard collar berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, pressure injury, dan risiko pneumonia aspirasi pada pasien muntah. Dianjurkan imobilisasi cervical spine (c-spine) dilakukan dengan cara meletakan pasien dalam posisi terlentang dengan  menggunakan soft head block atau plester dan handuk tergulung. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut penggunaan cervical hard collar, dibandingkan dengan soft head block serta plester dan handuk tergulung untuk manajemen pre-hospital. [19]

Selanjutnya stabilisasi medis berupa pemeriksaan tanda vital, pemasangan NGT, dan pemasangan kateter urine. Imobilisasi pada posisi normal vertebra ( dengan metode log roll adalah protokol standar manajemen pre hospital.[2]

Farmakologis

Tujuan farmakoterapi pada cedera spinal adalah meningkatkan fungsi motorik dan sensorik.

Penggunaan methylprednisolone sebagai terapi utama cedera spinal akut masih kontroversial. Beberapa studi melaporkan adanya efek samping terkait pemberian methylprednisolone dosis tinggi, seperti perdarahan gastrointestinal dan kecenderungan peningkatan adverse event lainnya. The Congress of Neurological Surgeons (CNS) menyatakan pemberian terapi steroid hanya boleh dilakukan jika efek samping lebih kecil dibanding manfaat klinis.[6]

Pada pasien acute spinal cord injury (cedera spinal akut) dengan defisit neurologi, pemberian methylprednisolone dosis tinggi 8 jam pasca cedera terbukti meningkatkan pemulihan neurologi dan mengurangi efek sekunder dari cedera spinal akut. Dosis yang dianjurkan adalah methylprednisolone 30 mg/kgBB diberikan secara bolus intravena selama 15 menit, diikuti jeda 45 menit dan dilanjutkan maintenance 5,4 mg/kkgBB/jam selama 24 jam kemudian. methylprednisolone dipercaya dapat mengurangi edema, mencegah deplesi kalium intraseluler dan menghambat peroksidasi lipid.[6]

Pemberian obat analgetik menjadi modalitas penting dalam manajemen nyeri. Analgetik yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) dalam manajemen nyeri neuropatik terkait cedera spinal adalah pregabalin.[2,6,7]

Pembedahan

Edema dan perdarahan progresif berkontribusi terhadap kerusakan mekanik pada sirkulasi mikrovaskuler. Tindakan dekompresi bedah bertujuan untuk mengurangi tekanan tersebut sehingga mengurangi hipoksia dan edema sekunder.

Indikasi bedah dekompresi ini antara lain jika terdapat gangguan neurologis progresif, fraktur yang tidak bisa dilakukan atau tidak berespon terhadap reduksi tertutup, fraktur vertebra tidak stabil. Tindakan ini dapat dilakukan pada 24 jam pertama.[6]

Rehabilitasi

Rehabilitasi bertujuan untuk mempertahankan mobilitas dan aktivitas sebanyak mungkin serta mencegah cedera lebih lanjut. Rehabilitasi awal antara lain mencegah kontraktur dan hilangnya kekuatan otot, mempertahankan densitas tulang, dan memastikan sistem pernapasan dan pencernaan berfungsi normal.

Pendekatan interdisipliner sangat penting dalam rehabilitasi cedera spinal. Tim dipimpin oleh seorang fisioterapis dan terdiri dari keluarga pasien, fisioterapis, terapis okupasi, ahli gizi, psikolog, ahli terapi wicara, pekerja sosial dan spesialis konsultan lain yang diperlukan.[4,8]

Referensi

2. Medscape. Spinal Cord Injuries. https://emedicine.medscape.com/article/793582-overview.
4. American Academ of Physical Medicine and Rehabilitation. Spinal Cord Injury. https://www.aapmr.org/about-physiatry/conditions-treatments/rehabilitation-of-central-nervous-system-disorders/spinal-cord-injury
6. Rouanet C, Reges D, Rocha E, Gagliardi V, Silva GS. Traumatic spinal cord injury: current concepts and treatment update. Arq Neuropsiquiatr. 2017(75)387-393. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28658409
7. Malhotra M, Bhatoe HS, Sudambrekar SM. Spinal Cord Injuries. MJAFI 2010(66)325-328. http://medind.nic.in/maa/t10/i4/maat10i4p325.pdf
8. Nas K, Yazmalar L, Şah V, Aydın A, Öneş K. Rehabilitation of spinal cord injuries. World J Orthop. 2015(18)8–16 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4303793/pdf/WJO-6-8.pdf
17. Martin AR, Aleksanderek I, Fehlings MG. Diagnosis and Acute Management of Spinal Cord Injury: Current Best Practices and Emerging Therapies. Curr Trauma Rep. 2015(1)169–181. doi: 10.1007/s40719-015-0020-0
18. Yue JK, Winkler EA, Rick JW, Deng H, Partow CP, Upadhyayula PS, et al. Update on critical care for acute spinal cord injury in the setting of polytrauma. Neurosurg Focus. 2017(43)1-9. doi: 10.3171/2017.7.FOCUS17396.
19. Sundstrom T, Asbjornsen H, Habiba S, Sunde GA, Wester K. Prehospital Use of Cervical Collars in Trauma Patients: A Critical Review. J Neurotrauma. 2014 Mar 15; 31(6): 531–540. doi 10.1089/neu.2013.3094

Diagnosis Spinal Cord Injury
Prognosis Spinal Cord Injury

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Januari 2022
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...
dr. Nurul Falah
09 Desember 2021
Kapan melepas collar neck pada pasien suspect cedera servikal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iron Subekti, M.Kes, Sp.B, FINACS, izin bertanya dokter.Pada pasien dengan suspect cedera servikal? Kapan dapat dipastikan aman untuk melepaskan...
Anonymous
01 November 2021
Terapi Cedera Tulang Belakang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, Izin bertanya. Pasien berusia 46 tahun dengan Fraktur Kompresi Vertebra Lumbal, keluhan nyeri pada tulang belakang. Sudah disarankan operasi oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.