Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Spinal Cord Injury general_alomedika 2019-09-18T09:44:13+07:00 2019-09-18T09:44:13+07:00
Spinal Cord Injury
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Spinal Cord Injury

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Patofisiologi spinal cord injury (cedera spinal) menjelaskan dua mekanisme cedera yaitu cedera primer, kerusakan awal akibat cedera mekanis. Serta cedera sekunder, cedera yang terjadi akibat cedera primer yang ditandai dengan perdarahan, edema, dan iskemia.[8,9]

Cedera Primer

Cedera primer pada medula spinalis dapat bersifat komplit ataupun inkomplit. Hal ini disebabkan oleh cedera mekanik, berupa :

  • Kompresi
  • Distraksi
  • Laserasi
  • Transeksi

Cedera tersebut menyebabkan kerusakan pada akson, pembuluh darah, ataupun  membran sel. Kebanyakan, cedera meninggalkan ”subpial rim” dari akson terdemielinisasi atau tidak terdemielinisasi yang berpotensi untuk terjadinya regenerasi. Selain itu, timbul edema akut pada medula yang berkontribusi terhadap kejadian iskemia pada medula spinalis. Fase-fase ini menyerupai patofisiologi molekuler pada cedera otak traumatik.

Secara seluler, beberapa menit setelah cedera, terjadi peningkatan sitokin termasuk tumor necrosis factor alpha (TNF-α) dan interleukin 1-beta (IL-1β). Selanjutnya, terjadi pembuangan cadangan glutamat dan disfungsi transporter astrosit glutamat yang menyebabkan meningkatnya kadar sitotoksik glutamat. Periode ini dikenal dengan immediate phase, yang dapat bertahan hingga 2 jam pasca cedera. [1,10]

Cedera Sekunder

Cedera sekunder dimulai setelah cedera primer berlangsung. Proses patologis ini didasari oleh berbagai mekanisme yang menyebabkan kekurangan energi akibat gangguan perfusi seluler dan iskemia. Cedera sekunder dibagi menjadi tiga fase, yaitu:

Fase Akut

Fase akut berlangsung dalam 48 jam pertama. Kerusakan vaskularisasi, perdarahan dan iskemia terjadi dalam fase ini. Gangguan mikrosirkulasi tersebut mengakibatkan perubahan patologik seperti disregulasi ionik, eksitotoksisitas, produksi radikal bebas dan respon inflamasi yang berlebihan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada neuron dan glial.[9,11]

Fase Subakut/Intermediate

Periode subakut diperkirakan terjadi hingga dua minggu setelah cedera. Karakteristik dari fase ini adalah respons fagositosis untuk membersihkan debris seluler dan proliferasi aktif dari astrosit yang membentuk scar yang mencegah regenerasi aksonal. Meskipun begitu, proliferasi astrosit berperan penting dalam homeostasis ionik dan pembentukan kembali sawar darah otak, sehingga membatasi imunitas sel dan edema.[9,10]

Minggu kedua hingga bulan keenam setelah cedera ditandai dengan maturasi scar astrositik dan regenerasi aksonal yang berkelanjutan.

Fase Kronik

Fase intermediate diikuti oleh fase kronik yang ditandai dengan maturasi dan stabilisasi scar astrositik, pembentukan syrinx dan kavitas, dan degenerasi wallerian (degenerasi akson di bagian distal cedera). Sekuele jangka panjang meliputi nyeri kronik dan spastisitas. Target terapi pada periode ini adalah remyelinisasi dan plastisitas sistem saraf.[7,10]

Referensi

1. Alizadeh A, Dyck SM, Abdolrezaee SK. Traumatic Spinal Cord Injury: An Overview of Pathophysiology, Models and Acute Injury Mechanisms. Front Neurol. 2019(10)1-25. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6439316/
7. Malhotra M, Bhatoe HS, Sudambrekar SM. Spinal Cord Injuries. MJAFI 2010(66)325-328. http://medind.nic.in/maa/t10/i4/maat10i4p325.pdf
8. Nas K, Yazmalar L, Şah V, Aydın A, Öneş K. Rehabilitation of spinal cord injuries. World J Orthop. 2015(18)8–16 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4303793/pdf/WJO-6-8.pdf
9. Kim YH, Ha KY, Kim SI. Spinal Cord Injury and Related Clinical Trials. Clin Orthop Surg. 2017(9)1-9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28261421
10. Daroff RB, Jankovic J, Mazziotta JC, Pomeroy SL. Bradley’s Neurology in Clinical Practice. Elsevier Inc. New York. 2016.
11. Yilmaz T, Turan Y, Keles A. Pathophysiology of the spinal cord injury. JCEI. 2014(5)131-136. doi: 10.5799/ahinjs.01.2014.01.0378

Pendahuluan Spinal Cord Injury
Etiologi Spinal Cord Injury

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Januari 2022
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...
dr. Nurul Falah
09 Desember 2021
Kapan melepas collar neck pada pasien suspect cedera servikal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iron Subekti, M.Kes, Sp.B, FINACS, izin bertanya dokter.Pada pasien dengan suspect cedera servikal? Kapan dapat dipastikan aman untuk melepaskan...
Anonymous
01 November 2021
Terapi Cedera Tulang Belakang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, Izin bertanya. Pasien berusia 46 tahun dengan Fraktur Kompresi Vertebra Lumbal, keluhan nyeri pada tulang belakang. Sudah disarankan operasi oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.