Pendahuluan Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Secara klinis, umumnya pasien dengan dislokasi temporomandibular joint (TMJ) datang dengan nyeri mandibula dan kesulitan mengatupkan rahang setelah gerakan membuka rahang yang ekstrem. Dislokasi TMJ adalah satu dari banyak kondisi patologis sendi yang dapat terjadi pada TMJ. Koordinasi muskular yang berkurang atau bahkan hilang pada TMJ dapat disebabkan karena gerakan spontan seperti batuk atau menguap, kelainan anatomis dari komponen TMJ, cedera atau trauma, iatrogenik, penggunaan obat-obatan seperti metoklopramid, dan penyakit sistemik.
Dislokasi TMJ terjadi karena TMJ mengalami separasi, kemudian saat fiksasi kembali kondilus mandibula berada pada posisi yang abnormal atau sering disebut dengan condylar displacement. Kelainan ini dapat terjadi pada satu atau kedua kondilus.
TMJ adalah persendian antara tulang mandibula dan tulang temporal pada cranium. Sendi ini tersusun dari kondilus mandibula yang berartikulasi secara bilateral pada bagian cekung yang disebut fossa glenoid atau fossa mandibula dari tulang temporal.[1,2]
Dislokasi TMJ dapat disebabkan berbagai faktor, namun kondisi awal pada dislokasi TMJ adalah berkurangnya koordinasi muskular saat proses penutupan rahang. Diagnosis dari dislokasi TMJ dapat ditegakan dari keluhan pasien yang tidak dapat mengatupkan rahang, nyeri. Untuk mengeksklusi fraktur mandibula, berbagai pemeriksaan pencitraan seperti orthopantomogram (OPG) atau rontgen panoramik dental, cone beam computed tomography (CBCT), dan magnetic resonance imaging (MRI) diperlukan.[2-4]
Penatalaksanaan dari dislokasi TMJ secara garis besar dibedakan menjadi perawatan dengan pendekatan konservatif (nonbedah) dan pendekatan bedah. Pada dislokasi TMJ akut, perawatan konservatif meliputi metode reduksi manual tanpa farmakoterapi dapat dilakukan terlebih dahulu. Jika tidak berhasil, reduksi dapat dilakukan dengan tambahan farmakoterapi seperti muscle relaxants dan analgesik, serta jika diperlukan dengan analgosedasi atau general anesthesia. Pada dislokasi TMJ kronis atau jika perawatan konservatif tidak lagi efektif, maka diperlukan perawatan dengan tindakan pembedahan.[1,4]