Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Necrotizing Enterocolitis general_alomedika 2023-01-19T07:38:14+07:00 2023-01-19T07:38:14+07:00
Necrotizing Enterocolitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Necrotizing Enterocolitis

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Etiologi necrotizing enterocolitis (NEC) adalah imaturitas usus bayi, iskemia usus, kerusakan permeabilitas mukosa usus, dan perubahan kolonisasi bakteri dalam usus.

Imaturitas Usus

Bayi prematur dan/atau bayi berat lahir rendah memiliki usus yang belum sempurna, sehingga saat mendapatkan asupan enteral terjadi jejas intestinal dengan respons yang tidak adekuat . Semakin rendah usia gestasi semakin tinggi risiko NEC, disebabkan imaturitas gastrointestinal, sirkulasi, dan sistem imun.[6,7]

Iskemia Usus

Hipoperfusi sirkulasi mesenterikus akan menyebabkan intestinal mengalami hipoksia / iskemia, kerusakan, nekrosis dan akhirnya perforasi. Iskemia dapat terjadi pada bayi dengan penyakit jantung bawaan, polisitemia, dan intrauterine growth restriction.[4,6]

Kerusakan Permeabilitas Mukosa Usus

Formula hyperosmolar dapat mengubah permeabilitas mukosa usus dan mengakibatkan kerusakan yang memicu terjadinya NEC. Volume pemberian minum, waktu pemberian minum, serta peningkatan minum enteral yang terlalu cepat pada bayi diduga turut berperan terjadinya NEC.

Pemberian ASI terbukti dapat mencegah terjadinya NEC, karena ASI mengandung faktor imunoprotektif dan local growth-promoting factors yang tidak ada pada susu formula. Faktor imunoprotektif itulah yang dapat mencegah kerusakan mukosa usus dan mencegah invasi bakteri patogen.[4,6,7]

Perubahan Kolonisasi Mikroorganisme Usus

Pemberian asupan secara enteral menjadi substrat terjadinya proliferasi bakteri, diikuti invasi mukosa usus yang telah rusak oleh bakteri yang memproduksi gas. Terbentuknya gas usus intramural  (pneumatosis intestinalis) bersifat progresif menyebabkan nekrosis transmural atau gangren usus.[1-3]

Patogen bakteri dan virus yang diduga berperan adalah E. coli, Klebsiella, S. epidermidis, Clostridium sp. Enteritis virus yang disebabkan oleh coronavirus dan  rotavirus  dapat  merusak  barier  mukosa  dan  mengakibatkan sepsis.[4]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang terkait dengan kejadian necrotizing enterocolitis adalah :

  • Bayi dengan penyakit jantung bawaan, malformasi kongenital (gastroskisis, penyakit Hirschsprung), hipoksia neonatal, dan hipoglikemia
  • Pemberian nutrisi enteral yang terlalu agresif pada bayi
  • Pemberian susu formula pada bayi baru lahir
  • Penggunaan obat-obatan saat ibu hamil, seperti H2-bloker untuk refluk gastroesofageal, indometasin untuk penutupan patent ductus arteriosus, transfusi darah, dan paparan antibiotik yang tidak rasional
  • Ibu hamil yang merokok
  • Gangguan aliran darah plasenta janin, seperti insufisiensi plasenta dari penyakit akut (misalnya hipertensi pada kehamilan), penyakit kronis (misalnya diabetes), atau penyalahgunaan kokain pada ibu hamil
  • Riwayat inflamasi antenatal (korioamnionitis)
  • Genetik, suatu studi menyatakan bahwa polimorfisme gen MD-2 dan GM2A berhubungan dengan kejadian dan keparahan NEC, tapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Studi lain mengemukakan bahwa varian gen NOD2 berhubungan dengan keparahan NEC[5-11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Sanchez JB, Kadrofske M. Necrotizing enterocolitis. J Neurogastroenterol. 2019;31:e13569.
2. Bazacliu C. Neu J. Pathophysiology of necrotizing enterocolitis: an update. Curr Pediatr Rev. 2019,15,68-87.
3. Rich BS, Dolgin SE. Necrotizing enterocolitis. Pediatr. Rev. 2017, 38 (12) 552-559; DOI: https://doi.org/10.1542/pir.2017-0002
4. Gomella TL, Cunningham MD, et al. Gomella’s Neonatology. 2013. New York: McGrawHill. https://accesspediatrics.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2762&sectionid=234453482
5. Springer SC. Necrotizing Enterocolitis Clinical Presentation. 2017. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/977956-clinical
6. Cotton CM. Modifiable risk factors in necrotizing enterocolitis. Clin Perinatol. 2019;46(1):129-143.
7. Shulhan J, Dicken B, et al. Current knowledge of necrotizing enterocolitis in preterm infants and the impact of different types of enteral nutrition products. Adv Nutr. 2017 Jan; 8(1): 80–91.
8. Qian T, Zhang R, et al. Necrotizing enterocolitis in low birth weight infants in China: mortality risk factors expressed by birth weight categories. Pediatr Neonatol, 2017:58(6):509-515.
9. Been JV, Lievense S, et al. Chorioamnionitis as a Risk Factor for Necrotizing Enterocolitis: A Systematic Review and Meta-Analysis. J Pediatr 2013;162:236-42
10. Zhou W, Yuan W, et al. Association of neonatal necrotizing enterocolitis with myeloid differentiation-2 and GM2 activator protein genetic polymorphisms. Mol. Med. Rep. 2015;12: 974-980.
11. Härtel C, Hartz A, et al. OD2 loss-of-function mutations and risks of necrotizing enterocolitis or focal intestinal perforation in very low-birth-weight infants. Inflamm Bowel Dis 2016;22:249–256.

Patofisiologi Necrotizing Entero...
Epidemiologi Necrotizing Enteroc...

Artikel Terkait

  • Red Flags Tinja Berdarah Pada Bayi
    Red Flags Tinja Berdarah Pada Bayi
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
1 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
1 hari yang lalu
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
1 hari yang lalu
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.