Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Necrotizing Enterocolitis general_alomedika 2020-01-07T15:05:13+07:00 2020-01-07T15:05:13+07:00
Necrotizing Enterocolitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Necrotizing Enterocolitis

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyakit inflamasi intestinal akut neonatus yang menyebabkan iskemia, nekrosis, dan akhirnya perforasi dinding usus. NEC terutama menyerang bayi prematur (90%), dan hanya 10% kasus NEC terjadi pada bayi lahir cukup bulan. NEC merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang tinggi di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). [1-3]

Patofisiologi necrotizing enterocolitis (NEC) pada dasarnya adalah adaptasi usus bayi yang tidak sempurna saat pemberian asupan enteral. Etiologi NEC adalah multifaktor, yaitu imaturitas usus bayi (sistem imun dan mikrobioma belum berkembang), iskemia usus, kerusakan permeabilitas mukosa usus, dan perubahan kolonisasi bakteri dalam usus. [1-4]

Openi, 2014. Sumber Gambar: Openi, 2014.

Saat anamnesis keluhan utama adanya distensi abdomen, masalah pemberian minum, muntah, residu lambung tinggi, diare, dan tinja berdarah. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda abnormal di daerah abdomen, yaitu distensi, eritema dan indurasi dinding, massa terlokalisir yang persisten, asites, atau tanda ileus. Gangguan sistemik yang menyertai seperti dispnea, bradikardi, letargi, oliguria, asidosis, bahkan kondisi syok. Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung diagnosis NEC adalah dan pencitraan abdomen dan pemeriksaan laboratorium darah. [1-4]

Tata laksana NEC merupakan tata laksana akut abdomen dengan ancaman peritonitis, sehingga tujuan tata laksana adalah mencegah progresivitas penyakit, perforasi usus, dan syok. Tata laksana terdiri dari puasa, dekompresi lambung, pemberian nutrisi parenteral total, pemberian antibiotik, dan pembedahan bila diperlukan. [3,4]

Referensi

1. Sanchez JB, Kadrofske M. Necrotizing enterocolitis. J Neurogastroenterol. 2019;31:e13569.
2. Bazacliu C. Neu J. Pathophysiology of necrotizing enterocolitis: an update. Curr Pediatr Rev. 2019,15,68-87.
3. Rich BS, Dolgin SE. Necrotizing enterocolitis. Pediatr. Rev. 2017, 38 (12) 552-559; DOI: https://doi.org/10.1542/pir.2017-0002
4. Gomella TL, Cunningham MD, et al. Neonatology. 2013. New York: McGrawHill.

Patofisiologi Necrotizing Entero...
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Kemarin, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Kemarin, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.