Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Croup karyanti 2018-12-05T08:13:46+07:00 2018-12-05T08:13:46+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Croup

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Etiologi croup yang tersering adalah virus parainfluenza (tipe 1, 2, 3) bertanggung jawab atas sekitar 80% kasus croup, dengan tipe parainfluenza 1 dan 2, terhitung hampir 66% kasus. Virus parainfluenza tipe 3 menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia pada bayi dan anak-anak muda. Virus parainfluenza tipe 4, dengan subtipe 4A dan 4B, tidak begitu dipahami dan cenderung dikaitkan dengan penyakit klinis yang lebih ringan. Jenis parainfluenza yang berbeda memiliki peran yang lebih menonjol dalam proses penularan, yang berkaitan dengan usia pasien. Infeksi dengan tipe 3 paling sering terjadi pada bayi dan merupakan etiologi penyakit saluran pernapasan bagian bawah; Pada usia 1 tahun, 50% bayi telah mendapatkan infeksi ini. Infeksi pernafasan pada anak usia 1-5 tahun paling sering terjadi karena tipe 1 dan 2.

Etiologi virus lainnya adalah Influenza A dan B, virus campak, Adenovirus dan Virus pernapasan/Respiratory Syncytial Virus (RSV). Batuk hebat disebabkan oleh kelompok virus yang sama seperti larIngotrakeitis akut, tetapi tidak memiliki tanda-tanda infeksi biasa (seperti demam, sakit tenggorokan, dan meningkatkan jumlah sel darah putih). Perawatan, dan respon terhadap pengobatan, juga serupa. Infeksi dengan influenza A dikaitkan dengan penyakit pernafasan parah, seperti yang terdeteksi pada anak-anak dengan gangguan pernafasan yang ditandai.

Faktor Risiko

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya croup adalah:

  • Berusia antara 6 bulan – 6 tahun.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Tinggal di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
  • Tidak pernah menerima vaksinasi virus influenza.
  • Keluarga memiliki keluhan atau penyakit yang sama
  • Kondisi penyempitan saluran napas yang sudah ada sebelumnya, misalnya akibat stenosis subglotis ataupun sindroma Down
  • Riwayat croup sebelumnya  [7,8]

Virus human parainfluenza.Sumber: E Plamer, PHIL CDC, 1981. Virus human parainfluenza.Sumber: E Plamer, PHIL CDC, 1981.

Referensi

3. Sobol SE, Zapata S. Epiglottitis and croup. Otolaryngol Clin North Am. 2008 Jun. 41(3):551-66, ix.

Patofisiologi Croup
Epidemiologi Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
dr.Tirta Adi Prabawa
Kemarin, 22:42
FG throces untuk radang tenggorokan
Oleh: dr.Tirta Adi Prabawa
7 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya apakah FG throces bisa dikombinasikan dengan antibiotik lainnya dalam kondisi tertentu? Kalau bisa evidence based nya sprti...
dr.Nina
Kemarin, 14:33
Pindah Keanggotaan IDI
Oleh: dr.Nina
5 Balasan
Alo dokter. Saya sudah mengajukan pindah keanggotaan IDI ditempat yang baru. Berkas-berkasnya juga sudah saya kirim ke admin ditempat yang baru. Saya lihat...
Anonymous
Kemarin, 05:41
Switch terapi Antibiotik
Oleh: Anonymous
10 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, jika ada pasien yang mendapat terapi ceftriaxon iv selama 2 hari kemudian hasil lab sudah membaik, dan pasien secara umum tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.