Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Croup karyanti 2021-08-23T13:51:43+07:00 2021-08-23T13:51:43+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Croup

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Penatalaksanaan croup umumnya rawat jalan dan jarang memerlukan rawat inap. Pasien dirawat di RS bila dijumpai salah satu dari gejala-gejala berikut:

  • Anak berusia di bawah 6 bulan
  • Terdengar stridor progresif
  • Stridor terdengar ketika sedang beristirahat
  • Terdapat gejala gawat napas, hipoksemia, gelisah, sianosis
  • Gangguan kesadaran
  • Demam tinggi
  • Anak tampak toksik, dan
  • Tidak ada respons terhadap terapi

Medikamentosa

Pada croup, intervensi kepada anak dilakukan seminimal mungkin untuk menghindari distres pada anak. Apabila tidak diperlukan, pemasangan kanul intravena sebaiknya ditunda dan pemeriksaan sebaiknya diminimalisir.

Pada croup derajat ringan dan sedang, penatalaksanaan medikamentosa yang digunakan adalah :

  • prednisolone 1 mg/kgBB, dengan dosis kedua diberikan keesokan harinya, ATAU
  • dexamethasone 0.15 mg/kgBB per oral dosis tunggal
  • Anak diobservasi selama 1,5 jam setelah pemberian steroid, dan dapat dipulangkan setelah stridor menghilang

Pada croup derajat berat, penatalaksanaan medikamentosa yang digunakan adalah :

  • Nebulisasi adrenalin (epinephrine) 5 ml dari 1:1000 (5 mg) tanpa diencerkan, DAN
  • Dexamethasone 0.6 mg/kgBB IM atau IV
  • Apabila terjadi perbaikan gejala, observasi pasien selama 4 jam setelah pemberian adrenalin, dan apabila stridor menghilang pasien boleh dipulangkan
  • Apabila pasien membaik kemudian klinis pasien memburuk lagi, berikan adrenalin ulangan dan pikirkan kemungkinan rujuk atau rawat inap
  • Apabila tidak ada perbaikan, pikirkan ulang diagnosis dan kemungkinan distres pernapasan

Oksigen

Berikan oksigen jika saturasi O2 kurang dari 94%. Hindari memberikan oksigen kecuali jika terjadi obstruksi saluran respiratorik. Tanda tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat dan gelisah merupakan indikasi dilakukan trakeostomi (atau intubasi) daripada pemberian oksigen. Penggunaan nasal prongs atau kateter hidung atau kateter nasofaring dapat membuat anak tidak nyaman dan mencetuskan obstruksi saluran respiratorik. Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi obstruksi saluran respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan trakeostomi.

Intubasi dan trakeostomi

Jika terdapat tanda obstruksi saluran respiratorik seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat dan anak gelisah, lakukan intubasi sedini mungkin. Jika tidak mungkin, rujuk anak tersebut ke rumah sakit yang memungkinkan untuk dilakukan intubasi atau tindakan trakeostomi dengan cepat. Jika tidak memungkinkan juga, pantau ketat anak tersebut dan pastikan tersedianya fasilitas untuk secepatnya dilakukan trakeostomi, karena obstruksi saluran respiratorik dapat terjadi tiba-tiba.

Penatalaksanaan Lainnya

Hindari manipulasi yang berlebihan yang dapat memperberat obstruksi (misalnya pemasangan infus yang tidak perlu). Keadaan anak terutama status respiratorik harus diperiksa oleh perawat sedikitnya 3 jam sekali dan oleh dokter 1 kali sehari. Jika anak demam (≥ 37,5o C) yang tampaknya menyebabkan distres, berikan paracetamol 15mg/kgBB/kali.

Pemberian ASI dan makanan cair tetap diusahakan. Bujuk anak untuk makan, segera setelah memungkinkan. Tidak ada bukti klinis yang mendukung penggunaan terapi uap pada croup.  [14,15]

Kriteria Dan Persiapan Rujukan Ke Rumah Sakit 

Pasien dengan kategori croup sedang atau berat dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder. Kegawatan pasien ditangani, apabila dengan penanganan yang dilakukan tidak terdapat perbaikan, pasien dirujuk. Pasien dirawat di RS bila dijumpai salah satu dari gejala-gejala berikut: anak berusia di bawah 6 bulan, terdengar stridor progresif, stridor terdengar ketika sedang beristirahat, terdapat gejala gawat napas, hipoksemia, gelisah, sianosis, gangguan kesadaran, demam tinggi, anak tampak toksik, dan tidak ada respons terhadap terapi. [16]

Referensi

14. Croup, Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. WHO, DEPKES dan IDAI. 2009. p 104-105


15. Hardiono d. pusponegoro dkk. Standar Pelayanan Medis Anak Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia: 2004.


16. Ibrahimov M, Yollu U, Akil F, Aydin F, Yener M. Laryngeal foreign body mimicking croup. J Craniofac Surg. 2013 Jan. 24(1):e7-8.

Diagnosis Croup
Prognosis Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 05:41
Switch terapi Antibiotik
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, jika ada pasien yang mendapat terapi ceftriaxon iv selama 2 hari kemudian hasil lab sudah membaik, dan pasien secara umum tidak...
Anonymous
Kemarin, 22:32
Pasien tersengat lebah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok izin terdapat pasien tersengat lebah 20 menit, gejala saat ini hanya bengkak lokasi gigitan sesak (-) edema (-(, sebaiknya din observasi beraps lama di...
dr.Theonoegroho Josias Abraham Marlissa
Kemarin, 21:04
TELEKONSULTASI PROVIDER CME UNTUK DATA P2KB
Oleh: dr.Theonoegroho Josias Abraham Marlissa
1 Balasan
Alodokter, ijin tanya dokter pada data P2KB pada pengabdian masyarakat dan profesi di  telekonsultasi pada provider CME (Daring,Luring, Live streaming)Yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.