Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Croup karyanti 2022-07-29T11:18:23+07:00 2022-07-29T11:18:23+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Croup

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Patofisiologi croup melibatkan infeksi patogen pada epitel mukosa hidung dan faring, yang kemudian menyebar secara lokal di sepanjang epitel saluran pernapasan sampai ke laring dan trakea. Inflamasi dan edema saluran napas akibat adanya infiltrasi sel darah putih menyebabkan terjadinya obstruksi jalan napas.[2,5-8]

Infeksi Virus

Mayoritas kasus croup terjadi akibat infeksi virus. Patogen virus masuk melalui inhalasi langsung dari batuk atau bersin, ataupun dengan kontaminasi akibat kontak langsung pada tangan dan mukosa. Virus penyebab croup yang paling umum adalah virus parainfluenza tipe 1.

Virus parainfluenza mengaktifkan sekresi klorida dan menghambat penyerapan natrium di epitel trakea, berkontribusi pada edema jalan napas. Edema signifikan dapat mengurangi diameter saluran napas dan membatasi aliran udara. Masa inkubasi berkisar 2-8 hari.

Inflamasi dan Edema Saluran Napas

Infeksi virus menyebabkan respon imun yang menginduksi inflamasi dan edema saluran napas. Inflamasi dan edema laring subglotis dan trakea, terutama di dekat tulang rawan krikoid, akan menimbulkan manifestasi klinis croup seperti stridor dan batuk menggonggong. Pada anak usia <10 tahun, area subglotis adalah bagian tersempit saluran pernapasan atas, sehingga sangat rentan mengalami obstruksi.

Obstruksi Saluran Napas

Pada croup, juga terjadi kerusakan endotel dan hilangnya fungsi siliaris. Eksudat mukoid atau fibrinosa dapat menutup lumen trakea. Selain itu, mobilitas pita suara juga berkurang karena edema, mengganggu gerakan plica vocalis dan menyebabkan suara serak.

Adanya obstruksi akan meningkatkan kecepatan dan turbulensi aliran udara yang lewat. Saat aliran udara ini melewati plica vocalis dan arytenoepiglottic folds, akan terjadi getaran yang menimbulkan stridor. Pada awal perjalanan penyakit, stridor bernada rendah (low pitched), keras, dan terdengar saat inspirasi. Seiring dengan semakin beratnya obstruksi, stridor akan terdengar lebih lemah, bernada tinggi (high pitched) dan terdengar juga saat ekspirasi.

Pergerakan dinding dada dan juga dinding abdomen yang tidak teratur menyebabkan pasien kelelahan serta mengalami hipoksia dan hiperkapnea. Pada keadaan ini, dapat terjadi gagal napas atau bahkan juga terjadi henti napas.[2,4-6]

 

 

Penulisan pertama: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

2. Sizar O, Carr B. Croup. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431070/
4. Bhatia R. Croup (Laryngotracheobronchitis). MSD Manuals Professional. 2022.
https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/respiratory-disorders-in-young-children/croup
5. British Medical Journal. Croup. 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/681/pdf/681/Croup.pdf
6. Woods CR. Croup: Clinical features, evaluation, and diagnosis. Uptodate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/croup-clinical-features-evaluation-and-diagnosis#H3
7. Alvarez OO. Acute management of croup in the emergency department. Paediatr. Child Health. 2017; 22(3): 166-169.
8. Baiu I, Melendez E. Croup. JAMA. 2019; 321(16): 1642.

Pendahuluan Croup
Etiologi Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.