Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Croup karyanti 2022-07-29T11:21:22+07:00 2022-07-29T11:21:22+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Croup

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Prognosis croup baik pada pasien imunokompeten. Pemulihannya hampir selalu sempurna karena sebagian besar kasus croup adalah kasus derajat ringan yang dapat sembuh sendiri dalam waktu singkat dan tidak memerlukan rawat inap.[3,5]

Telah dilaporkan bahwa <5% kasus croup memerlukan rawat inap dan <2% yang dirawat di rumah sakit memerlukan prosedur intubasi dengan tingkat mortalitas pada kasus yang diintubasi sebesar 0,5%. Walaupun demikian, kemungkinan adanya komplikasi dan kematian tetap perlu diwaspadai.[1,3,5]

Komplikasi

Komplikasi akibat croup jarang terjadi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadia adalah infeksi bakteri sekunder, seperti pneumonia atau trakeitis bakteri, yang umumnya ringan. Meski demikian, telah ada laporan dimana terjadi perburukan klinis diikuti tidak adanya respon terhadap epinefrin.

Waspadai juga kemungkinan terjadinya dehidrasi akibat asupan oral yang tidak memadai dan kehilangan cairan yang tidak disadari.[3,5]

Prognosis

Prognosis pada kasus croup secara umum adalah baik. Mayoritas kasus bersifat ringan, swasirna, dan tanpa sekuele apapun. Umumnya croup sembuh dalam 7 hari dan tidak memerlukan rawat inap.

Pada croup derajat sedang dan berat, terapi kombinasi dexamethasone dan nebulisasi epinefrin dapat menurunkan keperluan intubasi, rawat inap di ICU, memperpendek lama rawat inap di rumah sakit, dan meminimalkan risiko komplikasi.[1,3,5]

Croup Rekuren dan Spasmodik

Sekitar 5% dari anak-anak yang dirawat karena croup memiliki gejala berulang dalam 7 hari. Anak-anak yang memiliki episode croup berulang harus dirujuk ke spesialis THT untuk mengevaluasi kelainan saluran napas yang mendasari seperti laringomalasia atau stenosis subglotis yang dilaporkan pada 10% anak dengan croup berulang.

Beberapa anak dengan gejala berulang mengikuti pola penyakit khas yang disebut sebagai "croup spasmodik." Hal ini ditandai dengan gejala intermiten yang terjadi secara eksklusif pada malam hari, dengan onset dan penghentian yang tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada anak-anak dengan kondisi alergi atau riwayat keluarga alergi. Kebanyakan gejala croup spasmodik hilang sendiri pada usia 6 tahun.[21,26]

 

 

Penulisan pertama: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Smith DK, McDermott AJ, Sullivan JF. Croup: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2018 May 1;97(9):575-580.
3. Defendi GL. Croup. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/962972-overview
5. British Medical Journal. Croup. 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/681/pdf/681/Croup.pdf
21. Woods CR. Management of croup. Uptodate. 2021.
26. Duval M, Tarasidis G, Grimmer JF, et al. Role of operative airway evaluation in children with recurrent croup: a retrospective cohort study. Clin Otolaryngol 2015; 40:227.

Penatalaksanaan Croup
Edukasi dan Promosi Kesehatan Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid Pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 12:10
Pemberian obat untuk pasien ikterus di mata
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin bertanya, apabila mendapat pasien dewasa ikterus di mata dan jika palpasi teraba susp hepatomegaly, dan tidak ada pmx sgot sgpt, apabila butuh...
Anonymous
Hari ini, 11:28
Benjolan di kelopak mata bagian dalam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus benjolan di kelopak mata pria dewasa, benjolan sudah 3 hari, nyeri hanya jika disentuh  dan benjolan tidak aktif membesar,...
Anonymous
Hari ini, 10:56
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.