Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Campak general_alomedika 2022-09-30T13:55:08+07:00 2022-09-30T13:55:08+07:00
Campak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Campak

Oleh :
dr.Gloscindy Arma Occifa
Share To Social Media:

Penatalaksanaan untuk infeksi campak atau measles atau rubeola terdiri dari terapi suportif pemberian nutrisi dan cairan untuk mencegah dehidrasi, pemberian vitamin A dan pemberian nutrisi yang adekuat sangat penting dalam infeksi campak.[2]

Berobat Jalan

Pasien dengan infeksi campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan dengan mengutamakan terapi suportif, pengobatan simtomatis misalnya paracetamol untuk menurunkan demam, dan pemberian vitamin A. Pasien campak juga harus diisolasi dan disarankan untuk menggunakan masker sampai dengan 4 hari timbulnya ruam agar mengurangi risiko penularan.[3,20,21,25]

World Health Organization (WHO) merekomendasikan setiap anak yang terdiagnosis campak harus mendapatkan 2 dosis vitamin A yang diberikan dengan jeda 24 jam. Pemberian vitamin A tersebut bertujuan untuk mencegah kerusakan pada mata ataupun kebutaan akibat campak dan juga untuk menurunkan angka kematian akibat campak.

Dosis vitamin A yang direkomendasikan yaitu:

  • 200.000 IU untuk anak 12 bulan ke atas
  • 100.000 IU untuk anak usia 6-11 bulan
  • 50.000 IU untuk anak di bawah usia 6 bulan

Dosis tambahan diberikan dalam waktu 2-4 minggu pada anak yang sebelumnya mengalami defisiensi vitamin A atau anak yang mengalami komplikasi pada mata akibat campak.[3,20,21]

Pada bayi dan anak yang tidak mengalami dehidrasi, orang tua harus tetap diedukasi untuk mempertahankan status rehidrasi anak dengan minum atau menyusui dan mendorong anak untuk tetap makan.[21]

Persiapan Rujukan

Persiapan rujukan untuk campak dari fasilitas kesehatan primer terutama dilakukan pada mereka yang memenuhi indikasi untuk dirawat di Rumah Sakit, yaitu:

  • Kejang, letargi, atau penurunan kesadaran

  • Respiratory distress, adanya grunting dan retraksi dinding dada

  • Tidak dapat makan dan minum atau menyusui atau muntah saat makan, sehingga intake buruk
  • Kornea tampak keruh seperti berawan
  • Ulserasi mulut yang ekstensif
  • Dehidrasi atau malnutrisi

  • Stridor karena measles croup[21]

Selain hal-hal tersebut, ada pula kelompok berisiko yang diindikasikan rawat untuk monitoring klinis lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:

  • Bayi atau orang dewasa berusia di atas 20 tahun
  • Ibu hamil
  • Anak dengan gizi buruk, terutama yang mengalami defisiensi vitamin A

  • Pasien imunokompromais, misalnya kanker, mendapatkan pengobatan imunosupresif, atau HIV[21]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa yang diberikan kepada pasien dengan infeksi campak berupa pengobatan simtomatis berdasarkan gejala yang dirasakan pasien misalnya antipiretik, seperti paracetamol, untuk mengatasi demam.

Pemberian antibiotik dapat dipertimbangkan apabila terdapat kecurigaan infeksi sekunder bakteri seperti pneumonia dan otitis media. Pemberian antibiotik ini oleh WHO dapat disarankan diberikan empiris untuk gram positif dan Staphylococcus aureus, seperti ampicillin, bila tidak terdapat fasilitas untuk melakukan kultur atau sesuai kultur bila dapat dilakukan.[2,21]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang dapat dilakukan terhadap pasien dengan infeksi campak antara lain pemberian cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Rekomendasi WHO adalah pemberian ORS sebagai pengganti cairan yang hilang melalui diare dan muntah.[3,21,22]

Kecukupan nutrisi, baik dengan makanan dan ASI yang adekuat juga perlu diperhatikan. Berat badan dan asupan nutrisi anak dipantau setiap hari. Selain itu, pasien juga dapat dikonsultasikan pada ahli gizi, terutama pada keadaan malnutrisi atau kurang gizi.[3,21,22]

Kebutuhan Cairan pada Anak Muntah atau Diare tanpa Dehidrasi

Terapi suportif terutama rehidrasi sangat diperlukan pada campak, baik dengan rehidrasi oral bila pasien masih dapat makan dan minum, maupun parenteral. Cairan rehidrasi yang disarankan WHO pada anak dehidrasi adalah oral rehydration salts (ORS) yang mengandung glukosa 13,5 g/L, natrium klorida 2,6 g/L, kalium klorida 1,5 g/L, trisodium citrate dihydrate 2.9 g/L, dengan total osmolaritas 245 mOsm/L.[21]

Pada keadaan muntah atau diare dengan atau tanpa dehidrasi, anak harus diberikan cairan ORS dalam 4 jam pertama dengan dosis sebagai berikut:

Tabel 1. Pemberian ORS dalam 4 Jam Pertama

Berat Badan <5kg 5-8kg 8-11kg 11-16kg 16-30kg >30kg
ORS dalam mL 200-400mL 400-600mL 600-800mL 800-1200mL 1200-2200mL 2200-4000mL

Sumber: WHO, 2022.[21]

Berat badan yang digunakan adalah berat badan estimasi untuk usia 1 sampai 10 tahun, yaitu usia dalam tahun ditambah 4, kemudian dikalikan 2. Pada terapi rehidrasi ini, anak harus terus dipantau klinis, tanda vital, dan status hidrasi.[21]

Kebutuhan Cairan pada Dehidrasi Berat

Pemberian cairan pada anak dengan dehidrasi berat adalah dengan memberikan ORS sambil menunggu pemasangan infus. Kemudian, setelah infus terpasang, anak dapat diterapi dengan larutan isotonik, seperti normal salin (NS) atau NaCl 0,9% dan ringer laktat (RL) ditambah dengan cairan dekstrosa 10% atau 5% dengan jumlah 100 mL/kgBB.[21]

Pemberian cairan ini harus disertai dengan pemantauan klinis dan status hidrasi setiap 15 sampai 30 menit. Cara pemberian cairan pada anak yang mengalami dehidrasi pada campak adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Pemberian Cairan pada Dehidrasi Berat

Usia Bolus Pertama, 30mL/kg Bolus Kedua, 70mL/kg Komposisi Cairan
Bayi <12 bulan 1 jam 5 jam RL atau NS + Dextrosa 10%
12 bulan sampai 5 tahun 30 menit 2,5 jam RL + Dextrosa 5% atau NS + Dextrosa 10%

Sumber: WHO, 2022.[21]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta

Referensi

2. Strebel PM, Orenstein WA. Measles. The New England Journal of Medicine. 2019;381(4):349-357. Doi: 10.1056/NEJMcp1905181
3. WHO. Measles. December 2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
20. Stinchfield PA, Orenstein WA. Vitamin A for the management of measles in the United States. Infectious Disease in Clinical Practice. 2020;28(4):181-187. Doi: 10.1097/IPC.0000000000000873
21. IDI. Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. 2017.
22. WHO. Guide for clinical case management and infection prevention and control during a measles outbreak. 2020.
25. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Interim Infection Prevention and Control-Recommendations for Measles in Healthcare Settings. July 2019. https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/measles/index.html

Diagnosis Campak
Prognosis Campak
Diskusi Terkait
Anonymous
05 November 2022
Muncul bintik kemerahan di badan bayi setelah suntik DPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
dok, saya ada kasus bayi 5 BLN habis suntik dpt 3 nya kemarin, terus sekarang pasien nya demam sampe sekarang, trus muncul bintik kecil kemerahan...
Anonymous
13 Februari 2021
Pasien anak usia 11 tahun dengan keluhan demam yang disertai kemerahan di sekujur badan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Mohon ijin berdiskusi.Pasien anak berumur 11 tahun, demam 2 hari dan mengeluh nyeri di pergelangan kaki. Di sekujur tubuh pasien juga muncul...
dr.Dian Ayu Ekowati
31 Maret 2020
Terapi untuk menghilangkan ruam secara cepat pada pasien usia 1th yang terdapat ruam kemerahan pada dada hingga punggung
Oleh: dr.Dian Ayu Ekowati
4 Balasan
Selamat sore ts, mohon bertanya. Os usia 1th, bb 10kg. keluhan demam 38,7 sudah 2 hari. Vital sign baik, tidak ada pembesaran kgb, batuk pilek disangkal,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.