Epidemiologi Campak
Epidemiologi campak (measles) atau rubeola masih tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2015 terdapat sejumlah 195.762 kasus campak di seluruh dunia.
Global
Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia dan sebagian besar penderitanya adalah individu yang tidak mendapatkan imunisasi campak.[2] Campak masih banyak ditemukan di negara-negara Eropa, Asia-Pasifik dan Afrika.[5] Tidak terdapat perbedaan secara jenis kelamin maupun ras.
Menurut WHO, pada tahun 2015 terdapat sejumlah 195.762 kasus campak di seluruh dunia.[4] Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada anak, meskipun vaksin campak mudah ditemukan dan terjangkau. Pada tahun 2015 terdapat 134.200 anak yang meninggal akibat campak, terbanyak pada anak usia di bawah 5 tahun.[4] Angka cakupan imunisasi campak di seluruh dunia mencapai 85% pada tahun 2015.[4]
Indonesia
Di Indonesia dilaporkan terdapat sejumlah 12.222 kasus campak pada tahun 2014.
Menurut kelompok umur, pada tahun 2007-2015 proporsi kasus campak terbesar terdapat pada kelompok umur 5-9 tahun dan kelompok umur 1-4 tahun dengan proporsi masing-masing sebesar 32,2% dan 25,4%. Namun jika dihitung rata-rata umur tunggal, kasus campak pada bayi <1 tahun merupakan kasus yang tertinggi, yaitu sebanyak 9,5%. Frekuensi KLB terjadi sebanyak 173 kejadian dengan jumlah 2.104 kasus. [6]