Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Campak general_alomedika 2022-07-15T13:52:27+07:00 2022-07-15T13:52:27+07:00
Campak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Campak

Oleh :
dr.Gloscindy Arma Occifa
Share To Social Media:

Patofisiologi campak atau measles atau rubeola diawali oleh penularan virus campak secara airborne melalui droplet ke saluran pernapasan atau mukosa konjungtiva kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, di tempat tertutup, droplet nuclei yang mengandung virus campak dapat menular ke orang lain hingga 2 jam setelah penderita campak berada di tempat tersebut.[5,6]

Fase infeksi campak dibagi menjadi 4 stadium, yaitu stadium inkubasi, prodromal, exanthema, dan penyembuhan.[23]

Fase Inkubasi

Periode inkubasi campak diawali dengan masuknya virus lewat saluran napas atau konjungtiva. Lokasi infeksi utama campak adalah makrofag alveolus atau sel dendritik. Sekitar 2 sampai 3 hari setelah virus bereplikasi di paru-paru, virus kemudian tersebar ke jaringan limfonodi regional, lalu ke pembuluh darah. Keadaan ini dikenal dengan viremia primer.[3,5,8]

Pada periode inkubasi ini, pasien seringkali asimtomatik atau tanpa gejala, namun dapat pula ditemukan adanya demam, gejala saluran napas seperti batuk, dan ruam.[23]

Fase Prodromal

Durasi gejala prodromal adalah 2 sampai 3 hari. Pada fase prodromal, muncul berbagai gejala klinis khas infeksi campak, seperti demam, batuk, coryza, dan konjungtivitis. Sel-sel imun yang telah terinfeksi, yaitu sel B, CD4+, sel T memori CD8+, dan monosit, kemudian masuk ke sirkulasi dan menyebarkan virus ke organ-organ limfoid maupun non-limfoid.[3,5,8]

Organ limfoid adalah lien, timus dan limfonodi, sedangkan organ non-limfoid meliputi kulit, konjungtiva, ginjal, paru-paru, dan hepar. Pada organ-organ limfoid dan non-limfoid ini, virus akan bereplikasi di sel endothelial, epitel, limfosit, dan makrofag. Fase ini dikenal dengan viremia sekunder yang terjadi sekitar 5 sampai 7 hari setelah paparan.[3,5,8]

Respon imun memegang peranan penting dalam fase replikasi dan fase laten infeksi campak. Respon imun bawaan atau innate untuk menginduksi produksi interferon (IFN) terhambat oleh virus campak, sehingga virus dapat bereplikasi dan menyebar pada fase laten selama 10 sampai 14 hari.[8]

Fase Exanthema

Fase exanthema ini terjadi setelah gejala prodromal muncul dan dikarakterisasi dengan munculnya ruam makulopapular khas yang menyebar dari wajah dan badan menuju ekstremitas. Munculnya rash merupakan manifestasi respon imun seluler adaptif spesifik virus campak yang bersamaan dengan clearance virus.[8]

Ruam ini muncul dari muka atau belakang telinga, lalu menyebar secara sefalokaudal ke leher, dada, abdomen, lalu ke ekstremitas. Pada saat awal muncul, ruam ini dapat hilang bila ditekan.[9,23]

Pada fase ini, demam, faringitis, dan konjungtivitis dapat tetap muncul. Selain itu, gejala klinis lain yang dapat muncul pada fase ini adalah petechiae, limfadenopati dan splenomegali.[9,23]

Setelah 3 sampai 4 hari, ruam akan menjadi gelap kemudian akan kulit akan mengelupas. Ruam akan hilang nantinya sesuai urutan dari bagian tubuh awal munculnya ruam.[23]

Fase Penyembuhan

Pada fase penyembuhan ini terjadi clearance RNA dan terbentuk imunitas terhadap virus campak. Clearance RNA virus dari darah dan jaringan lebih lambat, yaitu beberapa minggu hingga bulan setelah rash membaik. Imunitas yang terbentuk pada infeksi campak biasanya bertahan sangat lama sampai seumur hidup dan hanya sedikit orang yang mengalami reinfeksi.[8,23]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta

Referensi

3. WHO. Measles. December 2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
5. CDC. Measles. August 2021. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/meas.html
8. Griffin DE. The immune response in measles: virus control, clearance, and protective immunity. Viruses. 2016;8(10):282-289. Doi: 10.3390/v8100282
9. Wang R, Jing W, Liu M, Liu J. Trends of the global, regional, and national incidence of measles, vaccine coverage, and risk factors in 204 countries from 1990 to 2019. Frontiers in Medicine. 2022;8:1-12. Doi: 10.3389/fmed.2021.798031
23. Gans H, Maldonado YA. Measles: Clinical manifestations, diagnosis, treatment, and prevention. Uptodate. May 2022.

Pendahuluan Campak
Etiologi Campak
Diskusi Terkait
Anonymous
25 hari yang lalu
Apakah bayi yang belum mendapatkan vaksin campak tetapi sudah terkena campak, harus segera dirujuk ke spesialis anak?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, apakah bayi yg belum mendapatkan vaksin campak tapi sudah terkena campak harus segera dirujuk ke spesialis anak? Atau bisa hanya dilakukan...
Anonymous
05 November 2022
Muncul bintik kemerahan di badan bayi setelah suntik DPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
dok, saya ada kasus bayi 5 BLN habis suntik dpt 3 nya kemarin, terus sekarang pasien nya demam sampe sekarang, trus muncul bintik kecil kemerahan...
Anonymous
13 Februari 2021
Pasien anak usia 11 tahun dengan keluhan demam yang disertai kemerahan di sekujur badan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Mohon ijin berdiskusi.Pasien anak berumur 11 tahun, demam 2 hari dan mengeluh nyeri di pergelangan kaki. Di sekujur tubuh pasien juga muncul...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.