Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Ankle Sprain annisa-meidina 2023-11-09T13:25:50+07:00 2023-11-09T13:25:50+07:00
Ankle Sprain
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Ankle Sprain

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Panduan e-prescription untuk ankle sprain ini dapat digunakan oleh Dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Ankle sprain atau pergelangan kaki terkilir adalah cedera pada kaki yang paling sering dijumpai pada klinik layanan primer dan unit gawat darurat. Ankle sprain dapat mengakibatkan morbiditas jangka pendek, cedera berulang, dan instabilitas fungsional.[1]

Ankle sprain dapat terjadi pada berbagai jenis olahraga dan profesi dengan intensitas fisik tinggi seperti tentara. Kondisi ini dapat beragam tergantung dari mekanisme cedera, posisi kaki saat cedera, pengaruh gaya rotasi pada sendi serta struktur ligamen yang menstabilisasi. Hingga 70% individu yang mengalami ankle sprain akut dapat mengalami disabilitas fisik yang berlanjut, termasuk instabilitas pada pergelangan kaki secara kronis.[1,2]

Tanda dan Gejala

Umumnya, keluhan pasien dengan ankle sprain adalah rasa nyeri, bengkak, memar, atau kekakuan otot pada pergelangan kaki. Keluhan ini dapat disertai dengan adanya riwayat cedera pada pergelangan kaki.

Mekanisme cedera yang terjadi perlu digali terkait adanya inversi, eversi, rotasional, atau adanya kontak langsung dengan benda lain. Riwayat cedera yang terdahulu juga perlu digali.[1,3]

Pasien yang mengalami ankle sprain seringkali masih dapat berjalan, walaupun dengan pelan-pelan dan disertai rasa nyeri. Namun, jika muncul rasa nyeri yang hebat dan mendadak, hal ini dapat mengindikasikan kemungkinan terjadinya robekan pada ligamen. Jika pasien mengeluhkan kaki yang terasa dingin atau mengalami kesemutan, maka perlu dicurigai adanya masalah neurovaskular.[4]

Ekimosis dan pembengkakan dapat terlihat pada area pergelangan kaki. Gerakan inversi pasif dan plantarfleksi akan menimbulkan rasa nyeri pada pasien dengan lateral ankle sprain. Nyeri yang terlokalisir ke bagian medial dari pergelangan kaki menandakan kemungkinan medial ankle sprain.[4]

Peringatan

Dalam konsultasi online, tidak memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan fisik secara paripurna sehingga dokter dapat menilai berdasarkan mekanisme cedera dan foto dan memberikan instruksi untuk penanganan awal serta tanda bahaya. Jika dicurigai adanya cedera yang berat berdasarkan penilaian ini, pasien dapat dirujuk untuk pemeriksaan X-ray atau pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedit.[5,6]

Individu yang menjalani aktivitas fisik tinggi pada pekerjaannya, seperti atlet, perlu diperhatikan secara khusus agar segera mendapatkan pertolongan medis yang tepat.[1,5,6]

Meskipun obat anti inflamasi non steroid (OAINS) umumnya dianggap aman, penggunaannya memerlukan pertimbangan karena adanya potensi efek samping terhadap ginjal, sistem gastrointestinal, dan sistem kardiovaskular.[3]

Terdapat pula hipotesis bahwa OAINS dapat memperlambat proses penyembuhan jaringan karena menghambat respons inflamasi normal terhadap cedera jaringan. Riwayat alergi terhadap OAINS atau paracetamol juga perlu diperhatikan.[3]

Terapi Suportif

Pertolongan pertama pada ankle sprain adalah PRICE (protection, rest, ice, compression, elevation). Protection dapat dilakukan dengan memakai splint atau brace. Rest atau istirahatkan ankle yang cedera selama 72 jam pertama, hindari aktivitas berlebih. Bila perlu, pasien dapat menggunakan alat bantu seperti crutches.[1,3]

Ice atau kompres dingin dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Compression dapat dilakukan dengan menggunakan perban elastis. Elevation dengan meninggikan ankle yang cedera dengan posisi lebih tinggi dari jantung selama 24–48 jam pertama dapat dilakukan untuk mengurangi bengkak.[1,3]

Medikamentosa

Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) oral dan topikal dapat menjadi terapi tambahan yang berguna dalam mengurangi rasa sakit pada fase akut cedera pergelangan kaki.

Dewasa

Pilihan OAINS oral beserta dosisnya yang dapat diberikan untuk pasien dewasa dengan ankle sprain adalah sebagai berikut:

  • Ibuprofen 200 mg sebanyak 1 hingga 2 tablet setiap 4 hingga 6 jam jika nyeri dengan dosis maksimal 1.200 mg per hari

  • Naproxen 500 mg untuk dosis awal, kemudian 250 mg setiap 12 jam dengan dosis maksimal 1.250 mg pada hari pertama, sementara untuk selanjutnya dosis maksimal adalah 1.000 mg per hari[7-9]

Alternatif obat oral lain adalah paracetamol yang juga efektif sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri pada 14 hari setelah ankle sprain akut. Dosis paracetamol yang dapat diberikan adalah 1000 mg setiap 6 jam dengan dosis maksimal 4.000 mg per hari.[3,10]

Pilihan OAINS topikal yang dapat diberikan untuk pasien dewasa dengan ankle sprain adalah sebagai berikut:

  • Gel diklofenak dietilamin 1% dioleskan sebanyak 4 g pada bagian ankle yang terkena, 4 kali sehari, dengan dosis maksimal 16 g per hari jika hanya satu sisi yang terkena, atau 32 gram per hari jika kedua ankle terkena[11]

Anak

Pilihan OAINS oral beserta dosisnya yang dapat diberikan untuk pasien anak dengan ankle sprain adalah sebagai berikut:

  • Anak usia < 12 tahun: Ibuprofen 4–10 mg/kg setiap 6 hingga 8 jam dengan dosis maksimal 400 mg per pemberian dan dosis maksimal 40 mg/kgBB/hari hingga 1.200 mg per hari
  • Anak usia > 12 tahun: Naproxen 500 mg untuk dosis awal, kemudian 250 mg setiap 12 jam dengan dosis maksimal 1.250 mg pada hari pertama, sementara untuk selanjutnya dosis maksimal adalah 1.000 mg[7-9]

Paracetamol dapat diberikan sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri pada 14 hari setelah ankle sprain akut. Dosis paracetamol untuk anak adalah 15 mg/kg setiap 6 jam sesuai kebutuhan dengan maksimal pemberian sebanyak 5 kali sehari.[3,10]

Referensi

1. Melanson SW, Shuman VL. Acute Ankle Sprain. 2023. Statpearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459212/
2. Herzog MM, Kerr ZY, Marshall SW, Wikstrom EA. Epidemiology of ankle sprains and chronic ankle instability. Journal of athletic training. 2019 Jun 1;54(6):603-10. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6602402/
3. Chen ET, McInnis KC, Borg-Stein J. Ankle sprains: evaluation, rehabilitation, and prevention. Current sports medicine reports. 2019 Jun 1;18(6):217-23.
4. Young CC. Ankle Sprain. Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/1907229-overview#a1
5. Hubbard-Turner T. Lack of medical treatment from a medical professional after an ankle sprain. Journal of athletic training. 2019 Jun 1;54(6):671-5.
6. Alghadir AH, Iqbal ZA, Iqbal A, Ahmed H, Ramteke SU. Effect of chronic ankle sprain on pain, range of motion, proprioception, and balance among athletes. International journal of environmental research and public health. 2020 Aug;17(15):5318.
7. Ghlichloo I, Gerriets V. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs). 2023. Statpearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547742/
8. RxList. Naproxen. 2023. https://www.rxlist.com/consumer_naproxen_aleve/drugs-condition.htm
9. RxList. Ibuprofen. 2022. https://www.rxlist.com/ibuprofen_advil_motrin/generic-drug.htm
10. RxList. Acetaminophen. 2022. https://www.rxlist.com/acetaminophen/generic-drug.htm
11. Drugs.com. Diclofenac Gel Prescribing Information. 2023. https://www.drugs.com/pro/diclofenac-gel.html

Edukasi dan Promosi Kesehatan An...

Artikel Terkait

  • Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nabel
Dibalas 11 April 2025, 15:05
Pseudoefedrin sudah bisa diresepkan dari My Patient Alomedika?
Oleh: dr.Nabel
1 Balasan
Alo Dokter, kupikir resep pseudoefedrin tidak bisa diberikan secara online. Tetapi, kemarin saat saya coba kirim resep dari My Patient Alomedika, saya bisa...
dr.Meidina
Dibalas 08 April 2025, 15:50
Pengalaman tulis resep di fitur My Patient Alomedika
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
Gak nyangka bakal semudah ini buat bantu saudara saat lebaran di Bandung kemarin. Hari ke-2 lebaran kemarin, ada saudara yang mengeluh batuk pilek dan...
Anonymous
Dibalas 27 Maret 2025, 07:20
Untuk meresepkan obat di fitur My Patient, apakah harus punya SIP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya Alo dokter,Saya mau mengirim resep obat asma rutin adek saya yang ada di Bandung. Apakah bisa melalui Alomedika - My Patient? Apa saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.