Etiologi Ventricular Extrasystole
Etiologi ventricular extrasystole dapat berasal dari penyebab kardiak dan nonkardiak.
Etiologi Kardiak pada Ventricular Extrasystole
Penyebab kardiak dari ventricular extrasystole meliputi:
- Infark miokard akut
- Kardiomiopati (iskemik, dilatasi atau hipertrofi)
- Penyakit katup terutama prolaps katup mitral
- Kontusio miokard
- Miokarditis
Ventricular extrasystole umumnya dapat didahului oleh penyakit jantung yang mendasari, seperti infark miokard atau kardiomiopati. Kelainan struktur jantung yang terjadi akibat kondisi tersebut dapat membuat fokus baru di ventrikel yang menghantarkan konduksi di luar impuls nodus sinoatrial (SA). Selain itu, lambatnya konduksi seperti pada jaringan miokard yang infark dapat mencetuskan proses reentry, sehingga denyut prematur dapat terbentuk sebelum depolarisasi yang sebenarnya.[2,3]
Etiologi Nonkardiak pada Ventricular Extrasystole
Penyebab nonkardiak dari ventricular extrasystole meliputi:
- Gangguan elektrolit (hipokalemia, hipomagnesemia, atau hiperkalsemia)
- Obat-obatan seperti digoxin, tricyclic antidepressants (amitriptyline, amoxapine), simpatomimetik, aminofilin, pseudoephedrine, fluoxetine)
- Stimulan seperti kokain, amfetamin, kafein, alkohol
- Hipoksia dan/atau hiperkapnia
Mekanisme potensial aksi sel miokard sangat bergantung pada ion-ion yang berinteraksi di dalam sel sehingga gangguan elektrolit dapat berperan dalam terbentuknya ventricular extrasystole. Kejadian afterdepolarization lambat dapat terjadi pada kondisi tingginya kadar kalsium intraseluler. Kondisi ini dapat diinduksi juga oleh hipokalemia, peningkatan katekolamin, takikardia, dan toksisitas digoxin yang akan memicu aktivasi miokard sebelum atau setelah repolarisasi.
Peningkatan simpatis akibat peningkatan katekolamin, penggunaan stimulan dan obat obatan simpatomimetik juga meningkatkan kejadian ventricular extrasystole.[1,4,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko ventricular extrasystole, antara lain:
- Usia tua
- Jenis kelamin pria
- Merokok
- Kurangnya aktivitas fisik
- Rasio lingkar pinggang dan panggul yang besar
- Riwayat penyakit jantung iskemik
- Hipertensi
- Hipokalemia, hipomagnesemia, dan hiperkalsemia
- Penurunan ejeksi fraksi
Pada sebuah studi observasi yang melibatkan 2.048 individu sehat yang dipantau rekaman jantungnya menggunakan 24 jam Holter, didapatkan hasil bahwa peningkatan usia, tinggi badan, serta rasio lingkar pinggang dan panggul berasosiasi dengan peningkatan kejadian ventricular extrasystole.
Studi lain oleh Karola et al yang melibatkan 1.424 subjek menyebutkan bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan peningkatan tekanan darah sistolik juga berkontribusi dalam peningkatan insidensi ventricular extrasystole.[7-9]