Pendahuluan Ventricular Extrasystole
Ventricular extrasystole (VES) merupakan aritmia ventrikel yang umum ditemukan pada populasi umum. Pada ventricular extrasystole, terjadi kontraksi ventrikel secara prematur akibat impuls ektopik yang berasal dari bagian distal dari serabut Purkinje.
Pada elektrokardiografi (EKG), ventricular extrasystole ditandai dengan morfologi kompleks QRS yang lebar, berbentuk abnormal (bizarre), tidak didahului oleh gelombang P, dan gelombang T yang lebar dan tidak harmonis dengan kompleks QRS.
Ventricular wxtrasystole dapat muncul dengan manifestasi klinis yang bervariasi. Pasien dapat bersifat asimtomatik atau dapat bersifat simtomatik. Gejala yang dapat timbul akibat ventricular extrasystole adalah palpitasi, sesak napas, lemas, dan presinkop.
Ventricular extrasystole bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelainan struktur jantung, kardiomiopati, sindrom koroner akut, gangguan elektrolit, dan toksisitas digitalis.
Pada pasien ventricular extrasystole yang mengalami penurunan ejeksi fraksi ventrikel kiri, prosedur kateter ablasi dan terapi medikamentosa dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. Sedangkan pada pasien dengan fungsi sistolik yang baik, beta blocker atau non-dihydropyridine calcium channel blockers dapat menjadi pilihan terapi.[1-4]