Prognosis Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Prognosis pasien sindrom distress pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome / ARDS) buruk dengan tingkat mortalitas penyakit ini tinggi disertai dengan berbagai risiko komplikasi yang berbahaya, misalnya gagal ginjal, dan pneumotoraks.
Komplikasi
Komplikasi pada sindrom Distress Pernapasan Akut (ARDS) dapat terjadi karena perburukan penyakit ataupun akibat tata laksana yang diberikan. Komplikasi yang dapat sering kali terjadi antara lain adalah:
-
Kegagalan organ: gagal ginjal, gagal organ multipel, gagal napas
- Komplikasi terkait penggunaan ventilator: pneumotoraks, pneumonia, emfisema subkutis
-
Komplikasi akibat imobilisasi lama: Trombosis vena dalam, emboli paru, kelemahan otot, ulkus dekubitus, tromboflebitis
-
Catheter Associated Urinary Tract Infection (CAUTI)
- Perdararahan: retroperitoneal, gastrointestinal
Komplikasi pasca ARDS seperti penurunan fungsi paru akibat kerusakan permanen, depresi, dan gangguan fungsi kognitif juga dapat terjadi.[1,2,5]
Prognosis
Prognosis pada pasien sindrom Distress Pernapasan Akut (ARDS) memiliki tingkat mortalitas yang tinggi dengan case fatality rate 47.5%, khususnya pada lanjut usia.[3,10] Tidak terdapat sistem skoring yang definitive dapat membantu menentukan prognosis pada ARDS. APACHE II (Acute Physiology and Chronic Health Evaluation), LIS (Lung Injury Score), dan GOCA (Gas exchange, Organ failure, Cause, Associated disease) paling sering digunakan.[5,15,18,19]
Prediktor prognosis buruk pada pasien ARDS antara lain adalah:
- Usia tua
- ARDS berat (dapat dinilai dengan skor LIS)
- Skor APACHE tinggi
- Infeksi atau gagal multiorgan
- Balans cairan positif
- Pemberian glukokortikoid
Adanya prediktor di atas terkait dengan mortalitas pada pasien-pasien ARDS. [15,18,19]
Morbiditas pada pasien ARDS juga sangat tinggi. Pasien-pasien ARDS pada umumnya memerlukan masa rawat yang panjang, sehingga sering kali terjadi pneumonia yang dapat memperburuk gejala. Masa rawat yang lama juga menyebabkan kelemahan otot, penurunan berat badan, dan gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan penurunan kualitas hidup secara signifikan. Angka kematian pada pasien pasca ARDS juga cukup tinggi, yaitu sekitar 10% dalam 12 bulan pertama. Fungsi paru pasien pasca ARDS juga dapat menurun hingga 72% dalam 1 tahun pertama. [5,19]