Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) general_alomedika 2022-04-22T12:26:48+07:00 2022-04-22T12:26:48+07:00
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Patofisiologi Sindrom Distres Pernapasan Akut / Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan proses yang sangat kompleks. ARDS terjadi akibat inflamasi sistemik dan lokal yang menyebabkan kerusakan jaringan paru, sehingga terjadi gangguan pertukaran gas, penurunan komplians paru, ventilation perfusion mismatch (V/Q mismatch), dan kenaikan tekanan arteri pulmonal (seperti pada hipertensi pulmonal). Proses ARDS umumnya berlangsung dalam 3 fase, yaitu:

  1. Eksudatif atau inflamasi
  2. Proliferatif
  3. Fibrotik [3,7-9]

Fase Eksudatif / Inflamasi

Sistem imun innate sangat berperan dalam proses inflamasi pada ARDS melalui neutrofil, makrofag, sel dendritik, spesies reaktif oksigen, serta sitokin seperti IL-1β, IL-6, IL-8, dan TNF-α.

Fase eksudatif awal ditandai dengan adanya kerusakan alveolus akibat reaksi inflamasi intrapulmonal dan ekstrapulmonal. Reaksi inflamasi dapat mempengaruhi epitel bronkus, makrofag alveolus, dan endotel pembuluh darah paru. Makrofag alveolus berperan dalam menstimulasi neutrofil serta sirkulasi mediator inflamasi (limfosit, monosit, sitokin, sel epitel, sel stem mesenkimal, spesies reaktif oksigen) pada bagian paru yang mengalami kerusakan.

Mediator inflamasi yang aktif kemudian menyebabkan reaksi inflamasi lebih lanjut yang menyebabkan penumpukan cairan kaya protein dalam alveolus, sehingga menyebabkan edema serta hipoksemia. Reaksi inflamasi tersebut juga dapat menghancurkan sel epitel alveolus tipe 2. Sel ini berperan dalam produksi surfaktan yang berfungsi sebagai pelindung paru bagian dalam, menurunkan tekanan permukaan alveolus, dan mengatur transport ion paru. Kedua mekanisme ini kemudian akan menyebabkan gangguan pertukaran gas dan gerakan mekanis paru. Aktivasi endotel dan kerusakan mikrovaskular paru juga memperburuk ARDS. [3,7-9]

Fase Proliferatif

Fase proliferatif mengikuti fase eksudatif. Fase ini merupakan proses penting pada patofisiologi ARDS, karena pada fase ini terjadi perbaikan homeostasis jaringan yang ditandai dengan ekspansi fibroblas, pembentukan matriks provisional, proliferasi sel progenitor dan sel epitel alveolus tipe 2 baru. Sel-sel baru yang terbentuk akan mengalami infiltrasi ke dalam alveolus dan membentuk membrane hialin pada membran basal alveolus. Setelah integritas epitel kembali terbentuk, edema dalam alveolus akan mengalami resorpsi. Matriks provisional juga akan memperbaiki struktur dan fungsi alveolus. Pada beberapa pasien, resolusi ini tidak terjadi melainkan terjadi fase fibro-proliferatif yang ditandai dengan pembentukan matriks ektraseluler dan penumpukan sel inflamasi akut serta kronis yang dapat menyebabkan remodelling struktur paru yang buruk. [3,7-9]

Fase Fibrotik

Fase fibrotik tidak terjadi pada seluruh pasien. Apabila terjadi, fase ini menyebabkan peningkatan mortalitas dan kebutuhan akan ventilasi mekanik yang lebih panjang.  Pada fase fibrotik, terjadi kerusakan membran basal secara ekstensif, reepitelisasi terlambat atau tidak adekuat yang kemudian menyebabkan fibrosis interstisial dan intra-alveolar serta metaplasia sel skuamous. Sel-sel yang berperan pada fase ini adalah akuaporin 5 (AQP5), regulator transmembran fibrosis kistik (CFTR), faktor stimulasi koloni makrofag granulosit (GM-CSF), faktor regulasi interferon 4 (IRF4), faktor pertumbuhan keratinosit (KGF), faktor pertumbuhan insulin (IGF), faktor pertumbuhan hepatosit (HGF), reseptor mannose (MR), faktor pertumbuhan turunan platelet (PDGF), dan faktor perubahan pertumbuhan β (TGF- β). [3,7-9]

Referensi

3. Thompson B, Chambers R, Liu K. Acute Respiratory Distress Syndrome. N Engl J Med. 2017;377:562–72.
7. Han S, Mallampalli RK. The acute respiratory distress syndrome: from mechanism to translation. J Immunol. 2015;194:855–60.
8. Sharp C, Millar AB, Medford ARL. Advances in understanding of the pathogenesis of acute respiratory distress syndrome. Respiration. 2015;89:420–34.
9. Siegel M, Parsons P, Geraldine F. Acute respiratory distress syndrome: Epidemiology, pathophysiology, pathology, and etiology in adults. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/acute-respiratory-distress-syndrome-epidemiology-pathophysiology-pathology-and-etiology-in-adults

Pendahuluan Acute Respiratory Di...
Etiologi Acute Respiratory Distr...

Artikel Terkait

  • Intubasi dan Ventilasi pada Pasien ARDS dengan COVID-19
    Intubasi dan Ventilasi pada Pasien ARDS dengan COVID-19
  • Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
    Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
  • Manfaat Posisi Pronasi pada Pasien COVID-19 Gejala Ringan Sedang
    Manfaat Posisi Pronasi pada Pasien COVID-19 Gejala Ringan Sedang
  • RJP pada Pasien COVID-19 dengan Posisi Prone
    RJP pada Pasien COVID-19 dengan Posisi Prone
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
19 Juli 2021
Indikasi pemberian agen antifibrotik dapat diberikan pada pasien COVID-19 dengan ARDS - Paru Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo DR. dr. Harsini, Sp.P(K), FISR, izin bertanya dokter.Bagaimana indikasi pemberian agen antifibrotik pada pasien ARDS yang dipicu COVID-19? Apakah...
Anonymous
19 Juli 2021
Tata laksana pneumonia dan ARDS akibat COVID-19 - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo DR. dr. Harsini, SpP(K), FISRSaya ingin bertanya dok, pada kondisi seperti saat ini di mana banyak ICU dan kamar biasa di rumah sakit pun penuh, bila...
Anonymous
23 Juni 2021
Weaning ventilasi mekanik - Anestesi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
 Alo, dr. Andrian, Sp.AnUntuk pasien yang menggunakan ventilasi mekanik tetapi sudah menunjukkan pernapasan spontan, kira-kira apakah ekstubasi dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.