Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi
Epidemiologi anemia defisiensi besi (ADB) cukup tinggi. WHO melaporkan terdapat lebih dari 273 juta anak usia 6-59 bulan menderita anemia dengan 9.6 juta diantaranya merupakan anemia berat.
Global
Anemia adalah masalah yang dihadapi secara global. World Health Organization (WHO) mencatat, secara global pada tahun 2011, terdapat lebih dari 273 juta anak usia 6-59 bulan menderita anemia dengan 9.6 juta diantaranya merupakan anemia berat, lebih dari 496 juta wanita tidak hamil usia 15-49 tahun menderita anemia dengan 19.4 juta diantaranya merupakan anemia berat, dan 32.4 juta wanita hamil usia 15-49 tahun menderita anemia dengan 800 ribu diantaranya merupakan anemia berat. Kurang lebih 50% dari angka ini berkaitan dengan defisiensi besi (anak: 42%, wanita tidak hamil 49%, dan wanita hamil 50%).[8,9]
Indonesia
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, di Indonesia terdapat 21,7% anak ≥1 tahun, 28.1% balita 12-59 bulan, dan 37.1% ibu hamil mengalami anemia.[10]
Mortalitas
Kematian pada anemia sering kali terjadi karena komplikasi dan anemia berat. Anemia dalam kehamilan meningkatkan resiko kematian ibu dan neonatus. Pada tahun 2013, secara global, tercatat sekitar 3 juta kematian kematian ibu dan bayi karena anemia. Prevalensi kematian karena anemia berat pada anak dan wanita adalah 0.9%-1.5%.[8,9] Salah satu studi meta-analisis menunjukkan kenaikan Hb 1 g/dL dapat menurunkan kematian bayi sebanyak 1.8 juta. Anemia defisiensi besi sendiri menyebabkan sekitar 90.000 kematian di negara berkembang dan menyebabkan sekitar 1,6 kematian per 100.000 penduduk di Amerika Serikat.[8,11,12]