Etiologi Anemia Defisiensi Besi
Etiologi anemia defisiensi besi (ADB) cukup beragam. Penyakit ini bisa dipengaruhi asupan zat besi yang kurang, keadaan perdarahan yang kronik, ataupun malabsorpsi zat besi.
Asupan Zat Besi
Daging merah menyediakan asupan zat besi dalam bentuk heme iron yang bioavailabilitasnya lebih tidak dipengaruhi oleh konstituen diet. Prevalensi ADB dilaporkan lebih rendah pada area dimana daging merah menjadi bagian penting diet setempat.
Perdarahan Kronik
Pada perdarahan kronik, misalnya di traktus gastrointestinal ataupun reproduksi, ketika kehilangan darah sudah mencapai titik tertentu, cadangan besi akan dipakai untuk menstimulasi produksi hemoglobin di sumsum tulang. Ketika cadangan zat besi telah sangat berkurang, sel darah menjadi mikrositik hipokromik.
Malabsorpsi Zat Besi
Malabsorpsi zat besi dapat terjadi pada pasien yang menjalani gastric bypass surgery ataupun memiliki penyakit kronik seperti Celiac disease. Keadaan achlorydria dalam jangka waktu yang lama juga akan mengganggu absorpsi zat besi.
Faktor Risiko
Resiko anemia defisiensi besi (ADB) meningkat pada pasien dengan:
- Wanita dan wanita hamil
- Usia tua
- Perdarahan
-
Infeksi cacing tambang/hookworm
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Diet vegetarian
- Malabsorpsi besi
- Menometrohagia
- Kanker gastrointestinal
- Pengobatan aspirin dan antasida
-
Milkaholics (konsumsi susu sebagai sumber makanan utama) [4–6]

Gambar: Gambaran CT scan kolangiokarsinoma intrahepatik berupa lesi 2,5 cm pada lobus kanan liver dengan dilatasi bilier proksimal. Perdarahan yang diakibatkan oleh karsinoma merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia defisiensi besi.