Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Pankreatitis Akut general_alomedika 2019-05-13T12:23:48+07:00 2019-05-13T12:23:48+07:00
Pankreatitis Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pankreatitis Akut

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pankreatitis oleh dokter umum hanya sebatas tata laksana awal dan tata laksana kegawatdaruratan yang ada, dilanjutkan dengan merujuk pasien ke spesialis penyakit dalam. Prinsip penatalaksanaan pankreatitis akut adalah atasi kegawatdaruratan yang sering kali muncul yaitu dehidrasi dan syok dengan terapi cairan, dilanjutkan dengan pemberian analgesik, terapi nutrisi dini, dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit [1]

Tata Laksana Kegawatdaruratan

Hampir 80% pasien dengan pankreatitis akut akan merespon dengan baik terapi konservatif yang diberikan. Karena itu, peran dokter umum terutama pada kondisi kegawatdaruratan sangat penting dalam menentukan prognosis pasien. Dalam kondisi gawat darurat, berikut ini langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter dalam menangani pasien dengan pankreatitis akut:

  1. Resusitasi cairan menggunakan cairan kristaloid, misalnya ringer laktat, hingga 250-500 ml/jam untuk dewasa pada kondisi pasien tanpa komorbiditas ginjal maupun kardiovaskular. Titrasi dosis pemberian cairan berdasarkan output urine dan tanda vital pasien. Pertimbangkan pemberian transfusi Packed Red Cell (PRC) pada pasien dengan pankreatitis akut tipe hemoragik. Monitoring balans cairan dengan pemasangan kateter urin serta pengukuran kadar elektrolit darah sangat penting dilakukan dalam fase gawat darurat

  2. Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) dapat menjadi pilihan pada pasien dengan vomitus profuse untuk mencegah aspirasi

  3. Pemberian analgesik golongan opioid seperti meperidine atau tramadol dapat membantu mengatasi nyeri yang disebabkan oleh pankreatitis akut. Morfin tidak disarankan pada kasus ini dikarenakan dapat menimbulkan spasme terhadap sfingter Oddi yang memperburuk kondisi pasien. Walau demikian, hanya terdapat bukti ilmiah yang lemah untuk mendukung rekomendasi ini
  4. Pemantauan ketat terhadap saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter untuk mencegah terjadinya hipoksia dan takipneu akibat kompensasi asidosis metabolik yang mungkin terjadi

  5. Monitor kadar gula pasien secara teratur dan berikan penanganan jika perlu[3,7,8]

Tata Laksana Konservatif

Sekitar 70% pasien menderita pankreatitis akut ringan merespon terhadap terapi konservatif saja. Sebanyak 30% sisanya dengan pankreatitis akut berat dapat mengalami syok, gagal napas, komplikasi infeksi sehingga membutuhkan perawatan lebih intensif. Biasanya, sekitar 90% pasien dengan pankreatitis akut sembuh setelah 3-7 hari perawatan. [1,6]

Analgesik

Pemberian terapi analgesik seperti petidin, meperidin, atau tramadol. Morfin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan spasme sfingter Oddi.

Terapi Nutrisi

Pemberian terapi nutrisi disarankan diberikan secara enteral, kecuali pada kasus intoleransi terhadap makanan atau tidak tercukupinya kalori sesuai kebutuhan. Nutrisi enteral dapat diberikan, baik secara per oral, maupun melalui NGT atau nasojejunal tube dan bisa langsung diberikan dalam 24 jam pertama[11-13]

Rehidrasi Cairan melalui Intravena

Pasien dengan pankreatitis akut mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak akibat perpindahan cairan vaskular ke rongga retroperitonal maupun intraperitoneal, karena itu pada fase awal terutama 12-24 jam pertama dibutuhkan resusitasi maupun rehidrasi untuk menggantikan kehilangan cairan tersebut. Hidrasi agresif dengan 250-500 ml per jam cairan kristaloid sebaiknya diberikan pada semua pasien kecuali bila terdapat komorbiditas kardiovaskular atau ginjal. [2,3,11]

Jenis kristaloid yang direkomendasikan adalah ringer laktat. Pemberian terapi cairan ini tentunya memerlukan evaluasi yang ketat, yaitu melalui penilaian ulang atau reassessment setiap 6 jam selama 24-48 jam sejak pasien datang. Penilaian ulang meliputi balans cairan, kadar elektrolit, BUN, dan kreatinin darah. Pemantauan status hidrasi pasien dapat menggunakan Central Venous Pressure dan produksi urine (>0,5 mL/kgBB/jam). [2,10]

Antibiotik

Penggunaan antibiotik hingga kini menjadi perdebatan oleh berbagai ahli sebagai terapi pada pankreatitis akut. Antibiotik sebaiknya hanya diberikan bila terdapat infeksi di luar pankreas misalnya kolangitis, infeksi karena port de entree lain, atau bakteremia. Penggunaan antibiotik profilaksis secara rutin tidak direkomendasikan dalam kasus pankreatitis akut.

Pankreatitis akut dengan nekrosis terinfeksi sebaiknya dilakukan CT-guided Fine Needle Aspiration dengan pewarnaan Gram dan kultur sebagai panduan penggunaan antibiotik. [2,3]

Pembedahan

Intervensi bedah pada pankreatitis akut diindikasikan pada kondisi berikut:

  • Adanya komplikasi pankreatitis akut seperti perdarahan atau perforasi gaster
  • Adanya jaringan nekrotik terinfeksi yang dapat menyebabkan terjadinya sepsis
  • Pada pankreatitis akut steril yang persisten atau mengalami komplikasi

Pembedahan dapat dilakukan secara minimal invasif atau pembedahan konvensional terbuka.

Prinsip pembedahan pada pankreatitis adalah hindari pembedahan dini untuk mengurangi risiko komplikasi pembedahan. Waktu yang disepakati sebagai waktu optimal untuk melakukan operasi adalah minggu ketiga-keempat setelah onset penyakit.[3,5]

Referensi

1. Vege SS, Whitcomm DC, Grover S. Clinical manifestations and diagnosis of acute pancreatitis. https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-acute-pancreatitis
2. Pratama H. Tata laksana pankreatitis akut. Cermin dunia kedokteran. 2016. 43(3);190-4; URL: http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/32
3. Tang JCF, Marcus JT, Anand BS, Berk BS. Acute pancreatitis. URL: https://emedicine.medscape.com/article/181364-overview
5. Stiglianoa S, Sternby H, Madariac E, Capursoa G, Petrov MS. Early management of acute pancreatitis: A review of the best evidence. J Gastrointestin Liver Dis. 2017. 49(6); https://doi.org/10.1016/j.dld.2017.01.168
6. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL., Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s manual of medicine 18th ed. New York: McGraw Hill. 2013. (online version: http://onemansblog.com/wp-content/uploads/2016/06/Harrisons%20Manual%20of%20Medicine,%2018th%20Edition.pdf)
7. Weller A, Long B, Koyfman A, Gottlieb M. Acute pancreatitis: updates for emergency clinicians. J Emerg Med. 2018 Dec;55(6):769-779. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30268599
8. Khoury G, Deeba SS. Emergent management of pancreatitis. URL: https://emedicine.medscape.com/article/775867-overview#a2
10. Gao W, Yang HX, Ma CE. The Value of BISAP score for predicting mortality and severity in acute pancreatitis: a systematic review and meta-analysis [published correction appears in PLoS One. 2015;10(10):e0142025]. PLoS One. 2015;10(6):e0130412. Published 2015 Jun 19. doi:10.1371/journal.pone.0130412
11. Marta K, Farkas N, Szabo I, Illes A, Vincze A, Par G, et al. Meta-Analysis of Early Nutrition: The Benefits of Enteral Feeding Compared to a Nil Per Os Diet Not Only in Severe, but Also in Mild and Moderate Acute Pancreatitis. Int J Mol Sci. 2016. Oct; 17(10): 1691.URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5085723/
12. Tenner S, Baillie J, De Witt J, Vege SS. American College of Gastroenterology Guideline: Management of Acute Pancreatitis. Am J Gastroenterol. 2013. doi: 10.1038/ajg.2013.218
13. Petrov MS1, McIlroy K, Grayson L, Phillips AR, Windsor JA. Early nasogastric tube feeding versus nil per os in mild to moderate acute pancreatitis: a randomized controlled trial. Clin Nutr. 2013 Oct;32(5):697-703. doi: 10.1016/j.clnu.2012.12.011

Diagnosis Pankreatitis Akut
Prognosis Pankreatitis Akut
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Hari ini, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Hari ini, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Hari ini, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.