Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Irritable Bowel Syndrome general_alomedika 2021-08-02T09:29:10+07:00 2021-08-02T09:29:10+07:00
Irritable Bowel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Irritable Bowel Syndrome

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Irritable Bowel Syndrome meliputi edukasi dan reassurance, modifikasi diet, dan terapi farmakologi sesuai simptom dan subtipe Irritable Bowel Syndrome. [1,3,11]

Edukasi dan Reassurance

Amat penting untuk membina hubungan antara pasien-dokter yang kokoh. Hal ini diperlukan karena penyakit Irritable Bowel Syndrome bersifat kronis. Edukasi ditekankan terhadap penyebab, pemeriksaan apa yang perlu dilakukan, reassurance terhadap prognosis, serta melibatkan pasien dalam memilih terapi yang bermanfaat untuk mengurangi gejala. [1,3,4,11]

Modifikasi Diet

Modifikasi diet terbukti bermanfaat pada penatalaksanaan Irritable Bowel Syndrome. Pasien Irritable Bowel Syndrome dianjurkan untuk melakukan diet bebas gluten, rendah FODMAPs (fermentasi oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol seperti sorbitol, xilitol, fruktosa, laktosa, galaktosa), serta menghindari makanan yang memproduksi gas (misalnya bawang, kacang, seledri, pisang, wortel, aprikot, kubis brussel, dan buah prem). [1,2,11-14]

Khusus pasien Irritable Bowel Syndrome subtipe konstipasi, dianjurkan pula untuk diet tinggi serat. Selain serat alami, tersedia pula preparat fiber seperti psyllium/ispaghula, namun manfaatnya bagi pasien Irritable Bowel Syndrome subtipe konstipasi masih kontroversial. [1,2,11]

Terapi Farmakologi

Agen farmakologi digunakan untuk mengurangi gejala. Untuk keluhan nyeri perut dapat diberikan antispasmodik. Untuk konstipasi dapat diberikan agen laksatif. Sedangkan untuk diare, dapat diberikan obat antidiare

Nyeri Abdomen dan Perut Kembung

Keluhan nyeri perut pada pasien Irritable Bowel Syndrome dapat dikurangi dengan pemberian antispasmodik. Jika nyeri tidak berkurang, maka dapat dikombinasikan dengan antidepresan. Untuk keluhan perut kembung dapat diberikan rifaximin. [11]

Antispasmodik:  

Obat antispasmodik, seperti mebeverin dan hyoscine butylbromide, dapat merelaksasi otot polos usus sehingga mengurangi nyeri perut.

Dosis mebeverin yang direkomendasikan ialah 100-135 mg oral 3 kali sehari sebelum makan. Dosis hyoscine butylbromide yang direkomendasikan adalah 10-20 mg 3-4 kali sehari. [3,11,15]

Antidepresan:

Antidepresan tipe selective serotonin reuptake inhibitors (paroxetine, fluoxetine, sertraline) memfasilitasi pelepasan endorfin endogen, memblokir norepinephrin reuptake yang meningkatkan jalur inhibisi nyeri desenden, serta memblokir neuromodulator nyeri. Antidepresan tipe trisiklik (amitriptyline, nortriptilin, dan imipramin) via jalur antikolinergik dapat mengontrol motilitas usus.

Dosis antidepresan amitriptyline yang direkomendasikan mulai dari 10 hingga 25 mg oral sekali sehari di waktu tidur.

Dosis paroxetine dan fluoxetine yang direkomendasikan ialah 20 mg oral di pagi hari sekali sehari. Sedangkan dosis sertraline yang direkomendasikan ialah 50 mg oral sekali sehari. [3,11,15]

Rifaximin:

Rifaximin mampu mengurangi produksi gas dari flora usus. Dosis yang direkomendasikan adalah 550 mg oral tiga kali sehari. [11,12,16,17]

Konstipasi

Konstipasi pada Irritable Bowel Syndrome dapat diobati menggunakan laksatif, lubiprostone, dan linaclotide.

Laksatif:

Baik laksatif osmotik, stimulan atau emolien berguna untuk mengurangi konstipasi. [3,11] Laksatif osmotik yang dapat digunakan misalnya larutan laktulosa 15-30 mL sekali sehari, polietilen glikol (PEG) 17 g bubuk dalam 240mL air sekali sehari,  atau magnesium hidroksida (400mg/5mL) 30-60 mL per hari.

Laksatif stimulan yang dapat digunakan misalnya senna 15mg sekali sehari, serta bisacodyl 5-15 mg tablet sekali sehari atau 1 supositoria per hari via rektum.

Laksatif emolien yang dapat digunakan misalnya docusate oral 50-300 mg per hari atau 1 enema via rektum sekali sehari. [2,3,11]

Lubiprostone:

Lubiprostone mengaktivasi saluran klorida di bagian apikal epitel susu halus untuk mensekresi ion klorida sehingga air dan natrium berdifusi pasif ke lumen usus. Dosis yang direkomendasikan ialah 24 mikrogram dua kali sehari per oral. [1-3,11]

Linaclotide:

Linaclotide mengaktivasi reseptor guanylate cyclase pada neuron intestinal yang akan meningkatkan cGMP dan sekresi anion klorida, sehingga meningkatkan cairan usus dan mengurangi waktu transit usus. Dosis yang direkomendasikan adalah 290 mikrogram sekali sehari, diberikan 30 menit sebelum makanan pertama. [1,3,11,18]

Diare

Untuk keluhan diare dapat diberikan obat antidiare, eluxadoline, dan alosteron.

Agen Antidiare:

Agen antidiare bekerja dengan menghambat peristaltik, memperpanjang waktu transit usus, dan mengurangi volume tinja. Contoh agen antidiare yang dapat digunakan adalah loperamide 4 mg pada pemberian awal, diikuti 2 mg setiap episode diare, maksimum 16 mg per hari. [1,3,11]

Eluxadoline:

Eluxadoline bekerja lokal di sistem saraf enterik pada reseptor opioid di dinding usus untuk mempengaruhi sekresi, motilitas usus, dan sensasi visera. Dosis yang direkomendasikan adalah 100 mg dua kali sehari bersama makanan. [11]

Alosetron:

Alosetron adalah antagonis reseptor 5-hidroksi-triptamin-3 (5-HT3). Alosetron mengontrol hipersensitivitas usus melalui aksi antagonis selektif di reseptor 5-HT3. Dosis yang direkomendasikan adalah 0,5 mg hingga 1 mg per 12 jam selama 4 minggu. [11]

Probiotik untuk Irritable Bowel Syndrome

Beberapa studi menunjukkan potensi manfaat probiotik dalam tata laksana Irritable Bowel Syndrome. Tetapi kebanyakan studi ini memiliki jumlah sampel yang kecil. Hingga saat ini, belum ada data adekuat untuk mengetahui strain probiotik mana dan berapa dosis yang efektif untuk tata laksana Irritable Bowel Syndrome. [19,20]

Psikoterapi

Tinjauan Cochrane yang dipublikasikan pada tahun 2009 menyebutkan bahwa cognitive behavioural therapy (CBT) dan interpersonal psychotherapy efektif untuk tata laksana Irritable Bowel Syndrome. Namun, data yang ada masih berdasarkan kualitas bukti yang rendah.

Hingga kini, CBT masih menjadi metode psikoterapi yang paling banyak diteliti untuk tata laksana Irritable Bowel Syndrome. Komponen CBT untuk Irritable Bowel Syndrome antara lain psikoedukasi untuk mematahkan kepercayaan yang salah terkait penyakit ini, restruktur kognitif untuk mengatasi kecemasan atau kewaspadaan berlebihan, dan strategi relaksasi. [21,22]

Referensi

1. Sayuk G.S, Gyawali C.P. Irritable Bowel Syndrome: Modern Concepts and Management Options. Amj Med.2015. 28, 817-827. http://dx.doi.org/ 10.1016/ j.amjmed. 2015.01.036.
2. Clinical manifestations and diagnosis of irritable bowel syndrome.UpToDate [Online] Available from URL: https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-irritable-bowel-syndrome-in-adults.
3. Lehrer. JK. Irritable Bowel Syndrome. Medscape [Online]. Available from URL: https://emedicine.medscape.com/article/180389-overview.
4. Wald A. Patient Information: Irritable Bowel Syndrome (Beyond the basics). UpToDate [Online] Available from URL: https://www. uptodate.com /contents/irritable-bowel-syndrome-beyond-the-basics.
11. Wald A. Treatment of irritable bowel syndrome in adults. UpToDate [Online]. Available from URL: https://www.uptodate.com/contents/treatment-of-irritable-bowel-syndrome-in-adults.
12. Muir JG, Gibson PR. The low FODMAP diet For treatment of irritable bowel syndrome and other gastrointestinal disorders. Gastroenterol Hepatol. 2013;9:450-452. PMC.PMID: 23935555
13. Staudacher HM, Irving PM, Lomer MC, Whelan K. Mechanisms and efficacy of dietary FODMAP restriction in IBS. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2014;11:256-266. doi: 10.1038/nrgastro.2013.259.
14. Vazquez-Roque MI, Camilleri M, Smyrk T, et al. A controlled trial of gluten-free diet in patients with irritable bowel syndrome-diarrhea: effects on bowel frequency and intestinal function. Gastroenterology. 2013;144:903-911 e3. doi: 10.1053/j.gastro.2013.01.049.
15. Ruepert L, Quartero AO, de Wit NJ, et al. Bulking agents, antispasmodics and antidepressants for the treatment of irritable bowel syndrome. Cochrane Database Syst Rev 2011;(8):CD003460. doi: 10.1002/14651858.CD003460.pub3.
16. Pimentel M, Lembo A, Chey WD, et al. Rifaximin therapy for patients with irritable bowel syndrome without constipation. N Engl J Med. 2011;364:22-32. doi: 10.1056/NEJMoa1004409.
17. Menees SB, Maneerattannaporn M, Kim HM, Chey WD. The efficacy and safety of rifaximin for the irritable bowel syndrome: a systematic review and metaanalysis. AmJGastroenterol. 2012;107:28-35, quiz 36. doi: 10. 1038 /ajg. 2011. 355.
18. Vazquez-Roque MI, Bouras EP. Linaclotide, novel therapy for the treatment of chronic idiopathic constipation and constipationpredominant irritable bowel syndrome. Adv Ther. 2013;30:203-211. PMC. PMID: 24683372.
19. Black CJ, Ford AC. Probiotics for Treating Irritable Bowel Syndrome: Are Bugs the Best Drugs? Gastroenterology, 2018. doi:10.1053/j.gastro.2018.11.015
20. American College of Gastroenterology. An Evidence-Based Position Statement on the Management of Irritable Bowel Syndrome. The American Journal of Gastroenterology, 2009. 104(S1), S1–S35. doi:10.1038/ajg.2008.122
21. Zijdenbos IL, de Wit NJ, van der Heijden GJ, Rubin G, Quartero AO. Psychological treatments for the management of irritable bowel syndrome. Cochrane Database of Systematic Reviews 2009, Issue 1. Art. No.: CD006442. DOI: 10.1002/14651858.CD006442.pub2
22. Kinsinger SW. Cognitive-behavioral therapy for patients with irritable bowel syndrome: current insights. Psychol Res Behav Manag. 2017;10:231–237. Published 2017. doi:10.2147/PRBM.S120817

Diagnosis Irritable Bowel Syndrome
Prognosis Irritable Bowel Syndrome

Artikel Terkait

  • Hubungan Antara Irritable Bowel Syndrome dengan Asthma - Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan Antara Irritable Bowel Syndrome dengan Asthma - Telaah Jurnal Alomedika
  • Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
    Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
  • Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
    Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:04
Ekstraksi gigi pada pasien hipertensi
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, saya mau bertanya, untuk pasien dengan hipertensi, dengan tekanan darah maksimal berapa yang bisa dilakukan tindakan ekstraksi. Dan apa saja yang...
Anonymous
Kemarin, 14:28
Obat yang sesuai untuk mengatasi konstipasi pada pasien hemorrhoid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya ada pasien dengan hemorrhoid grade 2 dan konstipasi (sangat nyeri untuk BAB), kira kira apakah obat pencahar dan obat hemorrhoid yang tepat?...
dr. Felicia
Kemarin, 12:59
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi di Forum Diskusi Alomedika - Rabu, 28 Juni 2022, Pukul 15.00-17.00 WIB
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
Alo Dokter! Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi. Yuk, catat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.