Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Irritable Bowel Syndrome general_alomedika 2021-05-18T14:58:15+07:00 2021-05-18T14:58:15+07:00
Irritable Bowel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Irritable Bowel Syndrome

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM
Share To Social Media:

Penegakan diagnosis Irritable Bowel Syndrome membawa tantangan tersendiri karena tidak berhubungan dengan penyebab organik spesifik. Pendekatan diagnosis menggunakan pemenuhan kriteria berbasis gejala yang disokong oleh pemeriksaan penunjang sesuai indikasi untuk menyingkirkan penyebab organik. [1-4]

Anamnesis

Anamnesis pasien Irritable Bowel Syndrome meliputi riwayat atau keluhan adanya nyeri abdomen yang intermiten, difus, dan terkadang berkurang dengan defekasi atau buang gas. Selain itu, pasien juga sering kali mengeluhkan perut kembung, perubahan bowel habit (seperti diare, konstipasi atau bergantian), dan perut terasa tidak nyaman setelah konsumsi makanan. Pada pasien juga perlu ditanyakan adanya riwayat enteritis sebelumnya, tinja berlendir, asupan cairan yang kurang, atau stres psikis.  [1-3]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien Irritable Bowel Syndrome biasanya tidak spesifik dan tampak seperti orang sehat. Pasien bisa terlihat cemas. Pada palpasi bisa didapatkan nyeri tekan di area sigmoid. [3]

Diagnosis Banding

Irritable Bowel Syndrome memiliki banyak diagnosis banding karena klinisi harus menyingkirkan kelainan organik terlebih dahulu sebelum menegakkan diagnosis. Beberapa diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah gastritis, gastroenteritis, intoleransi laktosa, Celiac disease, inflammatory bowel disease, dan kanker kolorektal.

Gastritis

Pasien Irritable bowel syndrome sering memiliki keluhan menyerupai gastritis. Untuk membedakannya, dapat dilakukan dengan tes noninvasif untuk mendeteksi H.pylori atau dengan melakukan endoskopi.

Gastroenteritis

Irritable bowel syndrome tipe diare memiliki gejala yang sangat mirip dengan gastroenteritis. Pada Irritable bowel syndrome, diare terjadi berulang kali dan hasil pemeriksaan analisis feses akan normal. Sedangkan pada gastroenteritis, hasil pemeriksaan analisis feses akan menunjukkan tanda infeksi (misalnya ditemukan leukosit atau bakteri).

Intoleransi Laktosa

Penyakit ini berbagi gejala klinis yang sama dengan Irritable bowel syndrome, namun ada petunjuk penting yang membedakan yakni pada anamnesis akan ditemukan riwayat konsumsi produk mengandung laktosa sebelum keluhan timbul, dan tes toleransi laktosa atau lactose breath hydrogen test positif.

Celiac Disease

Petunjuk penting yang mengarah ke Celiac disease adalah riwayat konsumsi produk mengandung gluten sebelum keluhan timbul. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang dapat mengonfirmasi diagnosis adalah defisiensi IgA, positif IgG antigliadin assay, dan atropi vili usus pada pemeriksaan histopatologi biopsi usus.

Inflammatory Bowel Disease

Petunjuk utama yang membedakan inflammatory bowel disease dengan Irritable bowel syndrome adalah tinja bercampur darah. Pada pemeriksaan penunjang akan didapatkan tes fecal calprotectin positif, tes perinuclear anticytoplasmic antibody dan anti-Saccharomyces cerevisiae antibody positif, serta gambaran khas kolitis pada endoskopi saluran cerna.

Kanker Kolorektal

Petunjuk yang bisa membedakan kanker kolorektal dengan Irritable bowel syndrome adalah adanya keluhan diare bercampur darah, penurunan berat badan signifikan, dan riwayat keluarga penyakit kanker kolorektal sebelumnya. Diagnosis kanker kolorektal dikonfirmasi dengan tes penanda tumor pyruvate kinase type M2/ M2PK, gambaran tumor pada kolonoskopi, dan gambaran patologi dari biopsi. [3]

Pemeriksaan Penunjang

Irritable bowel syndrome tidak disebabkan oleh penyebab organik spesifik sehingga pemeriksaan penunjang akan menunjukkan hasil yang normal. Apabila keluhan dicurigai disebabkan oleh kelainan organik, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan sesuai indikasi. [1-4]

Pemeriksaan dasar yang bisa dilakukan pada kasus dugaan Irritable bowel syndrome adalah darah lengkap dan pemeriksaan tinja. Pemeriksaan tambahan dilakukan jika ditemukan petunjuk yang mengarah ke diagnosis alternatif. Pemeriksaan tambahan juga dilakukan jika ada tanda waspada seperti riwayat keluarga dengan kanker kolorektal, penurunan berat badan signifikan, BAB bercampur darah, atau anemia defisiensi besi. [1-4]

Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan sesuai indikasi antara lain endoskopi, biopsi histopatologi, fecal calprotectin, serologi Celiac disease, penanda tumor piruvat kinase tipe M2/ M2PK, lactose breath hydrogen, atau pemeriksaan radiologi. [2-3]

Kriteria Diagnostik

Ada dua macam kriteria yang dapat digunakan untuk mendiagnosis Irritable bowel syndrome, yaitu kriteria Manning dan kriteria Rome IV.

Kriteria Manning

Berdasarkan kriteria Manning, Irritable bowel syndrome dapat didiagnosis jika terdapat 3 atau lebih tanda berikut :

  • Perubahan frekuensi defekasi
  • Perubahan konsistensi feses (keras, lunak, atau berair)
  • Nyeri perut yang membaik setelah buang air
  • Distensi abdomen yang visibel
  • Gangguan saat defekasi (mengedan, urgensi, atau rasa tidak lampias)
  • Terdapat mukus saat defekasi

Kriteria Rome IV

Kriteria Rome IV mensyaratkan pasien mengalami nyeri perut berulang minimal satu hari per minggu dalam durasi 3 bulan yang berhubungan dengan salah satu atau lebih gejala berikut:

  • Berhubungan dengan defekasi,
  • Berhubungan dengan perubahan frekuensi defekasi,
  • Berhubungan dengan perubahan pada bentuk atau tampilan tinja

Menurut kriteria ini, Irritable bowel syndrome dapat dibagi menjadi subtipe berikut :

  • Diarrhea predominant Irritable Bowel Syndrome (loose stools > 25%, hard stools <25%)

  • Constipation predominant Irritable Bowel Syndrome (loose stools <25%, hard stools > 25%)

  • Mixed Irritable Bowel Syndrome (loose stools > 25%, hard stools > 25%).

  • Unsubtyped Irritable Bowel Syndrome (konsistensi tinja tidak sesuai dengan 3 klasifikasi sebelumnya) [1-3]

Referensi

1. Sayuk G.S, Gyawali C.P. Irritable Bowel Syndrome: Modern Concepts and Management Options. Amj Med.2015. 28, 817-827. http://dx.doi.org/ 10.1016/ j.amjmed. 2015.01.036.
2. Clinical manifestations and diagnosis of irritable bowel syndrome.UpToDate [Online] Available from URL: https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-irritable-bowel-syndrome-in-adults.
3. Lehrer. JK. Irritable Bowel Syndrome. Medscape [Online]. Available from URL: https://emedicine.medscape.com/article/180389-overview.
4. Wald A. Patient Information: Irritable Bowel Syndrome (Beyond the basics). UpToDate [Online] Available from URL: https://www. uptodate.com /contents/irritable-bowel-syndrome-beyond-the-basics.

Epidemiologi Irritable Bowel Syn...
Penatalaksanaan Irritable Bowel ...

Artikel Terkait

  • Hubungan Antara Irritable Bowel Syndrome dengan Asthma - Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan Antara Irritable Bowel Syndrome dengan Asthma - Telaah Jurnal Alomedika
  • Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
    Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
  • Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
    Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
Diskusi Terbaru
dr. Merry Dame Cristy Pane
30 menit yang lalu
Phlebotomy untuk terapi polisitemia vera-Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
1 Balasan
Selamat sore dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, ingin bertanya di beberapa literatur dikatakan bahwa phlebotomy bisa dilakukan sebagai bagian terapi untuk...
Anonymous
Hari ini, 15:25
Karakteristik nyeri pada pasien sickle cell - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dokter Alvin,Apakah ada karakteristik nyeri pada pasien sickle cell? Apakah bisa dibedakan dengan nyeri lainnya, seperti myialgia atau neuropati?
dr. Hudiyati Agustini
Hari ini, 15:17
Policitemia vera pre-kanker darah? - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Alvin SpPD-KHOM.Pasien laki-laki usia 75 tahun saat ini menderita GGK ec nefrolitiasis ec hiperuricemia. Saat usia 50-an tahun didiagnosis...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.