Edukasi dan Promosi Kesehatan Malnutrisi
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai malnutrisi saat ini gencar dilakukan di dunia oleh WHO. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan turut meningkatkan usaha promosi kesehatan mengenai malnutrisi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola diet yang seimbang.
Edukasi Pasien
Penyebab malnutrisi yang berasal dari berbagai aspek yaitu aspek medis dan sosial-ekonomi menyebabkan edukasi yang diberikan pada pasien harus bersifat komprehensif dan holistik. Informasi mengenai pola diet yang seimbang, anjuran untuk menemui ahli nutrisi bila pada penapisan status gizi didapatkan masalah, serta konsekuensi yang dapat terjadi bila terjadi malnutrisi penting diberikan pada pasien. Promosi kesehatan dapat dimulai pada wanita dengan usia reproduktif agar menjaga asupan nutrisi yang adekuat. Pentingnya asupan nutrisi prenatal dan pemeriksaan antenatal, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI yang bernutrisi harus disampaikan di berbagai pusat pelayanan kesehatan.[2,7]
Pencegahan
Pencegahan malnutrisi bersifat kompleks dan multifaktorial. Pencegahan penyakit malnutrisi yang paling mudah dilakukan adalah dengan edukasi mengenai pola diet yang seimbang, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, memperbaiki kesadaran akan sanitasi dan kebiasaan menyiapkan makanan dengan higienis dapat mencegah berbagai penyakit yang berisiko memperburuk kondisi kesehatan tubuh.
Pasien dan keluarga juga diajak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di pusat pelayanan kesehatan, terutama wanita dengan usia reproduktif yang merencanakan kehamilan. Bila pada pemeriksaan diketahui terdapat defisiensi mikronutrien tertentu, pemberian suplementasi seperti zat besi, asam folat, dan zink terbukti mampu memperbaiki status nutrisi pasien. [2,3]