Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Tinea Barbae general_alomedika 2023-01-23T23:06:58+07:00 2023-01-23T23:06:58+07:00
Tinea Barbae
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Tinea Barbae

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Patofisiologi tinea barbae melibatkan infeksi dermatofita pada kulit dan rambut di area wajah dan leher, terutama area kumis dan janggut. Jamur ini bersifat keratinofilik dan menyebabkan infeksi superfisial pada kulit.[2]

Dermatofita membutuhkan keratin dan komponen kulit lain untuk bertumbuh. Organisme ini tidak mampu hidup pada suhu melebihi 37 C, sehingga hanya menyebabkan infeksi superfisial dan tidak melibatkan mukosa.

Patofisiologi tinea barbae serupa dengan infeksi dermatofita lain, seperti tinea corporis dan tinea capitis. Infeksi dimulai dengan menempelnya Arthroconidium pada permukaan kulit yang memiliki keratin. Pada permukaan sel jamur terdapat karbohidrat mikrofibril yang berfungsi melekatkan mikroorganisme ini dengan keratinosit dan arthroconidium lainnya.

Untuk menyerang rambut, dermatofita memiliki struktur khusus yang disebut organ penembus. Setelah melekat, arthroconidium membentuk tunas dan kompleks hifa, kemudian menginvasi lapisan kulit. Beberapa enzim seperti keratinase, elastase dan protease lain dilepaskan oleh dermatofita untuk menyerang sel-sel kulit atau menembus rambut.[2,4]

Referensi

2. Schwartz RA. Tinea Barbae. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091252-overview#showall
4. Baumgardner DJ. Fungal infections from human and animal contact. J Patient Cent Res Rev. 2017;4:78-89. doi: 10.17294/2330-0698.1418

Pendahuluan Tinea Barbae
Etiologi Tinea Barbae

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
  • Stop Penggunaan Kortikosteroid untuk Tinea
    Stop Penggunaan Kortikosteroid untuk Tinea
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 9 jam yang lalu
Musim liburan tiba, tapi Alomedika tetap menyediakan SKP Kemenkes
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Musim liburan bukan alasan untuk berhenti mengasah keterampilan dan memperluas pengetahuan medis Dokter 🎄🤩. ALOMEDIKA tetap menyediakan SKP...
Anonymous
Dibalas 12 jam yang lalu
Bercak merah terasa gatal yang muncul di pagi hari dan menetap di ekstremitas bawah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter, Izin tanya, mohon sarannya dok, apakah ini termasuk dermatitis numularis atau bukan ya. Bercak merah muncul pagi hari, menetap hingga malam hari....
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 11:48
Trending! TOP 5 Artikel Sepanjang Tahun 2025!🙂⭐
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Yuk, kita rekap TOP 5 artikel di ALOMEDIKA sepanjang tahun 2025! 🙂⭐ Jangan terlewat, ya! Segera baca dan tingkatkan pengetahuan dan keterampilan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.