Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Tinea Barbae general_alomedika 2022-04-29T07:54:17+07:00 2022-04-29T07:54:17+07:00
Tinea Barbae
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Tinea Barbae

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa tinea barbae adalah bagian dari penyakit dermatofitosis, namun termasuk dalam dermatofitosis yang lebih langka dibandingkan yang lain.[7,8]

Global

Tinea barbae dapat ditemukan di seluruh dunia. Dari seluruh kejadian dermatofitosis, tinea barbae merupakan jenis tinea yang jarang ditemukan. Penelitian menunjukkan bahwa tinea corporis (57%) merupakan dermatofitosis yang paling sering terjadi, diikuti oleh tinea unguinum (20%), tinea cruris (10%), tinea pedis, tinea barbae (6%), dan 1% tipe lainnya.[7]

Tinea barbae secara eksklusif terjadi pada laki-laki dewasa karena terlokalisasi pada daerah janggut dan kumis. Dermatofitosis yang ditemukan pada wanita dan anak-anak di daerah yang sama didiagnosis sebagai tinea fasialis. Saat ini, tinea barbae sering ditemukan pada penduduk pedesaan, dengan dermatofita zoofilik sebagai patogen utamanya.[1,2]

Indonesia

Di Indonesia, kejadian dermatofitosis meliputi 52% dari seluruh dermatomikosis. Sebuah penelitian yang dilakukan di Manado tahun 2013 menunjukkan distribusi kasus dermatofitosis yaitu 153 (3,7%) kasus dari 4099 (100%) total kasus penyakit kulit. Namun tidak ditemukan data mengenai tinea barbae pada penelitian tersebut.[7,9]

Referensi

1. Baran W, Szepietowski, JC, Schwartz RA. Tinea barbae. Acta Dermatoven APA. 2004;13(3):91-94. http://www.acta-apa.org/journals/acta-dermatovenerol-apa/papers/10.15570/archive/acta-apa-04-3/4.pdf
2. Schwartz RA. Tinea Barbae. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091252-overview#showall
7. Yossela T. Diagnosis and Treatment of Tinea cruris. Jurnal Majority. 2015;4(2):122-128. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/536/537
8. Ito A, Yamada N, Kimura R, Anzawa K, Mochizuki T, Yamamoto O. Tinea Barbae due to Trichophyton mentagrophytes Contracted from Calves. Acta dermato-venereologica. 2019;99:925-926. doi: 10.2340/00015555-3247
9. Sondakh CEE, Pandaleke TA, Mawu FO. Profil dermatofitosis di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode januari-desember 2013. Jurnal e-Clinic. 2016;4(1). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/12134/11715

Etiologi Tinea Barbae
Diagnosis Tinea Barbae

Artikel Terkait

  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Hari ini, 16:30
Pantangan makan untuk penderita gagal ginjal kronis - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Nurly SpGK, apakah ada makanan yang sangat tidak dianjurkan untuk penderita gagal ginjal kronis? pasien laki-laki usia 70 tahun lebih, dengan...
Anonymous
Hari ini, 16:21
Diet one meal a day - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Bila ada pasien overweight yang ingin melakukan diet "one meal a day" atau hanya makan sekali sehari, apakah ada dampak negatif yang mungkin...
Anonymous
Hari ini, 16:15
Anak Hanya Mau Makanan Manis - Gizi Klinik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Nurly, Sp. GK, izin bertanya dok, pada pasien anak yang hanya mau makan makanan manis seperti roti coklat dan menolak mengkonsumsi makanan seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.