Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Tinea Barbae general_alomedika 2023-01-13T10:00:46+07:00 2023-01-13T10:00:46+07:00
Tinea Barbae
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tinea Barbae

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Etiologi tinea barbae adalah infeksi pada area janggut dan kumis oleh dermatofita zoofilik (berasal dari inang hewan) dan antropofilik (berasal dari inang manusia).[1]

Dermatofita Zoofilik

Infeksi yang disebabkan oleh dermatofita zoofilik lebih sering terjadi dan memiliki tingkat keparahan yang lebih berat. Dermatofita ini biasanya ditularkan oleh hewan peliharaan dan hewan ternak. Sapi, kuda, kucing, anjing, sering ditemukan sebagai sumber infeksi.[1,2] Trichophyton mentagrophytes varian granulosum dan Trichophyton verrucosum merupakan dermatofita zoofilik yang lebih sering menyebabkan kerion dan infeksi yang lebih parah. Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes var. interdigitale juga menyebabkan tinea barbae, namun lebih jarang ditemukan.[1,2,6]

Dermatofita Antropofilik

Infeksi oleh dermatofita antropofilik dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita tinea. Terdapat kemungkinan bahwa lesi merupakan hasil autoinokulasi dari tinea pedis atau tinea unguium. Autoinokulasi biasanya didahului oleh trauma lokal akibat garukan atau pisau cukur. [2,6] Trichophyton rubrum dan Trichophyton violaceum adalah dermatofita antropofilik paling sering menyebabkan tinea barbae. T rubrum dapat menyerang batang rambut dan jaringan yang lebih dalam (walaupun jarang), serta menghasilkan reaksi inflamasi. Infeksi oleh dermatofita antropofilik yang melibatkan rambut sering kali lebih parah dibandingkan infeksi pada kulit (misalnya pada tinea korporis) meskipun disebabkan oleh patogen yang sama.[2]

Faktor Risiko

Berikut ini faktor yang meningkatkan risiko mengalami tinea barbae:

  • Tinggal di daerah dengan cuaca tropis, dengan suhu dan kelembaban tinggi
  • Di daerah pedesaan, dimana sapi, kuda, kucing dan anjing adalah sumber utama infeksi
  • Penggunaan pisau cukur bersama-sama. Di masa lalu, infeksi tinea barbae sering ditularkan oleh tukang cukur karena pisau sekali pakai yang tidak tersedia
  • Menderita tinea pada lokasi tubuh lain. Beberapa penelitian melaporkan infeksi tinea barbae akibat autoinokulasi dari kuku atau tinea pedis
  • Imunitas tubuh yang rendah
  • Menderita penyakit seperti atopi, diabetes mellitus, dan gangguan vaskular
  • Riwayat trauma atau deformitas
  • Faktor pekerjaan, misalnya bertani atau pekerjaan luar ruang yang membuat pasien sering berkeringat[1,4,6]

 

 

Referensi

1. Baran W, Szepietowski, JC, Schwartz RA. Tinea barbae. Acta Dermatoven APA. 2004;13(3):91-94. http://www.acta-apa.org/journals/acta-dermatovenerol-apa/papers/10.15570/archive/acta-apa-04-3/4.pdf
2. Schwartz RA. Tinea Barbae. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091252-overview#showall
4. Baumgardner DJ. Fungal infections from human and animal contact. J Patient Cent Res Rev. 2017;4:78-89. doi: 10.17294/2330-0698.1418
6. Furlan KC, Kakizaki P, Chartuni JCN, Valente NYS. Sycosiform tinea barbae caused by Trichophyton rubrum and its association with autoinoculation An Bras Dermatol. 2017;92(1):160-1. DOI: http://dx.doi.org/10.1590/abd1806-4841.20174802

Patofisiologi Tinea Barbae
Epidemiologi Tinea Barbae

Artikel Terkait

  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 12:10
Pemberian obat untuk pasien ikterus di mata
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin bertanya, apabila mendapat pasien dewasa ikterus di mata dan jika palpasi teraba susp hepatomegaly, dan tidak ada pmx sgot sgpt, apabila butuh...
Anonymous
Hari ini, 11:28
Benjolan di kelopak mata bagian dalam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus benjolan di kelopak mata pria dewasa, benjolan sudah 3 hari, nyeri hanya jika disentuh  dan benjolan tidak aktif membesar,...
Anonymous
Hari ini, 10:56
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.