Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Xanthoma general_alomedika 2023-01-27T08:41:47+07:00 2023-01-27T08:41:47+07:00
Xanthoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Xanthoma

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Etiologi xanthoma dapat berupa perubahan metabolisme lipoprotein sistemik maupun disfungsi lokal sel yang menyebabkan akumulasi deposit lipid dalam makrofag hingga terbentuk sel busa (foam cells). Xanthoma dapat didasari oleh hiperlipidemia primer, hiperlipidemia sekunder, maupun penyebab lain yang tidak disertai hiperlipidemia.[3]

Hiperlipidemia Primer

Hiperlipidemia primer disebabkan oleh defek genetik pada reseptor, ligan reseptor, atau enzim yang terlibat dalam metabolisme lipid. Berdasarkan klasifikasi Fredrickson, hiperlipidemia dapat dibedakan menjadi 6 tipe fenotipe berdasarkan pola peningkatan lipoproteinnya.[3]

Hiperlipidemia Tipe I

Pada hiperlipidemia tipe I, terjadi defisiensi lipase lipoprotein familial yang kemudian menyebabkan peningkatan kilomikron plasma dan trigliserida secara drastis. Namun, tipe ini biasanya tidak disertai peningkatan kolesterol plasma. Manifestasi xanthoma yang sering muncul pada fenotipe ini adalah eruptive xanthoma.[3]

Hiperlipidemia Tipe IIa

Pada hiperlipidemia tipe IIa, terjadi defisiensi reseptor low density lipoprotein (LDL) familial dan defek apoprotein B-100 familial yang menyebabkan akumulasi LDL. Kadar kolesterol plasma mengalami peningkatan drastis, tetapi kadar trigliserida biasanya normal. Manifestasi xanthoma yang sering muncul berupa tendinous xanthoma dan tuberous xanthoma atau xanthelasma.[3]

Hiperlipidemia Tipe IIb

Pada hiperlipidemia tipe IIb, umumnya terjadi familial combined hyperlipoproteinemia tanpa ada defek genetik spesifik. Kondisi ini ditandai dengan akumulasi LDL dan VLDL (very low density lipoprotein), dan dapat disertai peningkatan kadar trigliserida maupun kolesterol plasma yang bervariasi. Manifestasi xanthoma menyerupai pasien dengan hiperlipidemia tipe IIa.[3]

Hiperlipidemia Tipe III

Hiperlipidemia tipe III ditandai dengan akumulasi beta-VLDL (IDL atau intermediate density lipoprotein) akibat disbetalipoproteinemia familial. Manifestasinya adalah peningkatan kadar trigliserida dan kadar kolesterol plasma. Pasien sering mengalami xanthoma tipe plane (palmar).[3]

Hiperlipidemia Tipe IV

Hiperlipidemia tipe IV merupakan kelainan primer yang tampak dengan gambaran familial hypertriglyceridemia. Akumulasi VLDL menyebabkan peningkatan kadar trigliserida berat dengan kadar kolesterol plasma yang cenderung normal. Manifestasi xanthoma yang sering muncul berupa eruptive xanthoma.[3]

Hiperlipidemia Tipe V

Hiperlipidemia tipe V berkaitan dengan defek genetik apolipoprotein C-II sehingga terjadi peningkatan kadar kilomikron, VLDL, dan trigliserida plasma. Manifestasi klinis xanthoma pada fenotipe ini biasanya berupa eruptive xanthoma.[3]

Hiperlipidemia Sekunder

Dislipidemia sekunder disebabkan oleh suatu penyakit lain atau suatu terapi tertentu. Hiperkolesterolemia sekunder dapat ditemukan pada kehamilan, hipotiroidisme, kolestasis, dan porfiria intermiten akut. Sementara itu, hipertrigliseridemia sekunder dapat ditemukan pada penggunaan kontrasepsi oral, diabetes mellitus, alkoholisme, pankreatitis, dan gout.

Kombinasi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia dapat ditemukan pada sindrom nefrotik, gagal ginjal kronis, dan terapi imunosupresan menggunakan steroid. Beberapa obat yang berkaitan dengan hiperlipidemia antara lain estrogen, tamoxifen, prednison, retinoid oral, siklosporin, olanzapine, dan inhibitor protease.

Xanthoma dengan Kondisi Normolipidemia

Terkadang, xanthoma dapat terjadi pada pasien dengan kondisi normolipidemia dan sebab pastinya belum diketahui. Beberapa contohnya adalah xanthoma disseminatum dan diffuse plane xanthomatosis. Verruciform xanthoma juga dapat terjadi pada kondisi normolipidemia akibat inflamasi, trauma, atau gangguan fungsi limfatik.[3]

Faktor Risiko

Faktor risiko xanthoma adalah hal-hal yang dapat meningkatkan risiko dislipidemia, misalnya pola diet kaya lemak, kurangnya olahraga, kebiasaan merokok, alkoholisme, dan penyakit tertentu seperti diabetes mellitus dan hipotiroidisme. Selain itu, riwayat keluarga dengan dislipidemia dan riwayat penggunaan obat-obatan tertentu seperti estrogen atau steroid juga menjadi faktor risiko dislipidemia dan xanthoma.[3,4]

Referensi

3. Torres KMT. Xanthoma. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1103971-overview
4. Nessel TA, Kerndt CC, Bills JA, et al. Eruptive xanthomas: a warning sign of future hyperlipidemia complications. International Journal of Research in Dermatology. 2020:6(4):579-83.

Patofisiologi Xanthoma
Epidemiologi Xanthoma
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.