Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Klaudikasio Intermiten general_alomedika 2021-07-12T11:07:17+07:00 2021-07-12T11:07:17+07:00
Klaudikasio Intermiten
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Klaudikasio Intermiten

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Klaudikasio intermiten terjadi akibat aterosklerosis. Pada orang dewasa, aterosklerosis terjadi oleh adanya kondisi hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia. Risiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada pasien dengan resistensi insulin, dislipidemia, dan inflamasi kronis.[10]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya klaudikasio intermiten berkaitan dengan faktor risiko peripheral arterial disease (PAD) dan aterosklerosis. Faktor risiko klaudikasio dapat dibagi menjadi yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.

Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko klaudikasio intermiten yang dapat dimodifikasi adalah sebagai berikut:

  • Merokok

    Hubungan antara merokok dengan klaudikasio intermiten sudah ditemukan sejak 1911. Penelitian menunjukkan bahwa perokok berisiko tiga kali lebih besar untuk terkena klaudikasio intermiten daripada nonperokok. Bahkan, diperkirakan hubungan antara merokok dan klaudikasio intermiten serta PAD lainnya lebih kuat daripada hubungan antara merokok dan penyakit jantung koroner.

    Penelitian oleh Edinburgh Artery Study menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki risiko 3,7 kali lebih besar untuk terkena klaudikasio intermiten daripada nonperokok, sedangkan, mantan perokok memiliki risiko 3 kali lebih besar

  • Diabetes Mellitus

    Banyak studi yang meneliti hubungan antara klaudikasio intermiten dan diabetes melitus. Secara umum, hasil studi menunjukkan bahwa diabetes melitus meningkatkan risiko klaudikasio intermiten dua kali lipat. Penambahan kadar HbA1C sebanyak 1% meningkatkan risiko klaudikasio intermiten dan PAD lainnya sebanyak 26%.

    Hasil studi satu dekade terakhir menunjukkan bahwa resistensi insulin memainkan peran kunci pada faktor risiko kardiometabolik, seperti hiperglikemia, dislipidemia, hipertensi, dan obesitas. Resistensi insulin memicu pengeluaran mediator proinflamasi dan jika disertai dengan dislipidemia dapat mempercepat proses pembentukan plak aterosklerosis. Selain itu, resistensi insulin pada prosesnya akan menghambat pengeluaran Nitric Oxide (NO) yang menyebabkan disfungsi endotel dan mempercepat proses aterosklerosis.

  • Hipertensi

    Hipertensi selalu terkait dengan seluruh penyakit kardiovaskular meskipun korelasinya dengan klaudikasio intermiten tidak lebih tinggi daripada diabetes dan merokok.

  • Dislipidemia

    Pada penelitian Framingham, pasien dengan kadar kolesterol puasa di atas 270 mg/dl memiliki risiko dua kali lipat untuk menderita klaudikasio intermiten. Selain itu, pada pasien dengan klaudikasio intermiten, secara signifikan ditemukan peningkatan VLDL, IDL, kolesterol, dan trigliserida; serta penurunan HDL. Terapi dislipidemia dapat menurunkan insidensi klaudikasio intermiten dan menghambat progresi PAD yang lain.

  • Obesitas

    Obesitas berkorelasi positif dengan PAD. Obesitas sangat sering terjadi bersamaan dengan sindrom metabolik yang lain, yaitu dengan resistensi insulin, hiperlipidemia, dan hipertensi. Obesitas yang terjadi dengan sindrom metabolik yang lain meningkatkan risiko 40 hingga 50% terkena PAD.

  • Penyakit Ginjal Kronis

    Terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit ginjal kronis dan PAD. Penelitian pada wanita menopause menunjukkan bahwa adanya penyakit ginjal kronis menunjukkan peningkatan angka kejadian PAD di masa yang akan datang.

  • Inflamasi Kronis

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada pasien klaudikasio intermiten terdapat peningkatan c-reactive protein (CRP). Ini mendukung bahwa aterosklerosis tidak hanya berkaitan dengan lipid tetapi juga melibatkan proses inflamasi kronis. Adanya inflamasi kronis, seperti tuberkulosis paru, dapat mempercepat aterosklerosis.

  • Hiperviskositas dan Hiperkoagulabilitas

    Hiperviskositas dan peningkatan hematokrit dilaporkan terjadi pada pasien klaudikasio intermiten, yang diduga berkaitan dengan merokok. Hiperviskositas dan hiperkoagulabilitas pada pasien PAD mempunyai prognosis yang buruk.[2,10]

Faktor Risiko yang Tak Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko klaudikasio intermiten yang tak dapat dimodifikasi adalah:

  • Jenis Kelamin

    Perbandingan antara laki-laki dan perempuan dalam beberapa penelitian relatif seimbang meskipun beberapa penelitian menunjukkan laki-laki lebih berisiko dibandingkan perempuan.

  • Usia

    Risiko terjadinya klaudikasio intermiten berbanding lurus dengan peningkatan usia.[10]

Referensi

2. Norgren L, Hiatt WR, Dormandy JA, et al. 2007. Inter-society consensus for the management of peripheral arterial disease (TASC II). Journal of vascular surgery, 45(1), S5-S67.
10. Beverly JK, Budoff MJ. 2019. Atherosclerosis: Pathophysiology of insulin resistance, hyperglycemia, hyperlipidemia, and inflammation.

Patofisiologi Klaudikasio Interm...
Epidemiologi Klaudikasio Intermiten

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
Diskusi Terkait
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...
dr. Intan Fajriani
23 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi. Sabtu, 26 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi."Narasumber: dr. Anna Arianne, Sp.PD - KR -...
dr.Roshni Manwani
09 November 2021
Heel pain dengan risiko peripheral artery disease - Bedah Vaskular Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
2 Balasan
Alo dr. Teguh M M.Kes Sp.B Sub BVE, Selamt siang dokter, ijin bertanya dokter, heel pain yang berkepanjangan apakah ada risiko untuk menjadi peripheral...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.