Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Klaudikasio Intermiten general_alomedika 2021-07-12T11:07:27+07:00 2021-07-12T11:07:27+07:00
Klaudikasio Intermiten
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Klaudikasio Intermiten

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Penelitian epidemiologi klaudikasio intermiten cukup terbatas. Hal ini diperkirakan karena hanya 10-50% dari pasien klaudikasio intermiten saja yang memeriksakan diri ke dokter. Di Indonesia, angka ini tidak diketahui jelas karena terbatasnya data penelitian. Namun, sebuah studi menunjukkan terdapat 135 subjek dari 333 sampel yang memiliki gejala klaudikasio intermiten di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Global

Pada populasi global, prevalensi klaudikasio pada usia 40 tahun adalah 3% sedangkan pada usia 60 tahun adalah 6%. Di Amerika Serikat, peripheral arterial disease (PAD) memiliki prevalensi hingga 10% populasi dengan 30% di antaranya mengalami gejala klaudikasio. Laki-laki memiliki prevalensi lebih tinggi, yaitu 5%, dibandingkan perempuan, yaitu 2,5%.[11]

Kelompok lain yang memiliki insidensi lebih tinggi pada klaudikasio dan peripheral arterial disease (PAD) adalah usia lebih dari 70 tahun, perokok, pasien diabetes melitus dengan usia 50-69 tahun, dan pasien dengan penyakit kardiovaskular aterosklerosis, seperti sindrom koroner akut.[2,12]

Di Asia, penelitian tentang PAD dengan diabetes mellitus tipe 2 di Asia di 5 negara yaitu Thailand, Pakistan, India, China, dan Taiwan menunjukkan rata-rata 17,82% dari pasien diabetes mengalami PAD.[13]

Indonesia

Di Indonesia, pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi PAD dengan klaudikasio di Kabupaten Sikka tahun 2014. Kabupaten Sikka adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Kabupaten Sikka pada tahun 2014 usia 55-64 tahun, 65-74 tahun, dan >75 tahun berturut-turut adalah 53,7%, 63,5%, dan 67,3% dari seluruh populasi. Hasilnya, dari 333 subjek penelitian acak (dengan atau tanpa hipertensi) didapatkan 135 subjek memiliki gejala klaudikasio intermiten dan 39 diantaranya (28,89%) menderita PAD.[14]

Mortalitas

Klaudikasio intermiten merupakan PAD yang tidak mengancam jiwa dan tidak mengancam ekstremitas, atau berisiko dilakukan amputasi, kecuali ada komorbid yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa insidensi amputasi pada pasien klaudikasio adalah 0,4% per tahun.[15]

Referensi

2. Norgren L, Hiatt WR, Dormandy JA, et al. 2007. Inter-society consensus for the management of peripheral arterial disease (TASC II). Journal of vascular surgery, 45(1), S5-S67.
11. Dhaliwal, G., & Mukherjee, D. 2007. Peripheral arterial disease: epidemiology, natural history, diagnosis and treatment. International Journal of Angiology, 16(02), 36-36.
12. Patel SK, Surowiec SM. 2019. Intermittent Claudication. In StatPearls. StatPearls Publishing.
13. Miyata T, Moon IS, Rerkasem K, et al. Diabetic Complications and PAD. Ann Vasc Dis, 9(2), 135-47.
14. Sofian N, Prasetyo G, Wibisono S. 2017. Penyakit Arteri Perifer Disertai Klaudikasio Intermiten di Daerah Terpencil Kabupaten Sikka, Flores–Studi Potong Lintang dengan Metode Palpasi Nadi dan Faktor Risikonya. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4(3), 137-145.
15. Fridh EB, Andersson M, Thuresson M, et al. 2017. Amputation rates, mortality, and pre-operative comorbidities in patients revascularised for intermittent claudication or critical limb ischaemia: a population based study. European Journal of Vascular and Endovascular Surgery, 54(4), 480-486.

Etiologi Klaudikasio Intermiten
Diagnosis Klaudikasio Intermiten

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
Diskusi Terkait
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...
dr. Intan Fajriani
23 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi. Sabtu, 26 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi."Narasumber: dr. Anna Arianne, Sp.PD - KR -...
dr.Roshni Manwani
09 November 2021
Heel pain dengan risiko peripheral artery disease - Bedah Vaskular Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
2 Balasan
Alo dr. Teguh M M.Kes Sp.B Sub BVE, Selamt siang dokter, ijin bertanya dokter, heel pain yang berkepanjangan apakah ada risiko untuk menjadi peripheral...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.