Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Pertusis general_alomedika 2019-11-18T15:39:18+07:00 2019-11-18T15:39:18+07:00
Vaksin Pertusis
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Pertusis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Efek samping setelah pemberian vaksin pertusis umumnya minimal, namun efek samping berat seperti kejang demam pernah dilaporkan. Vaksin pertusis dapat berinteraksi dengan obat yang bersifat imunosupresif, steroid, dan imunoglobulin.

Efek Samping

Efek samping yang timbul setelah pemberian vaksin pertusis umumnya ringan dan tidak berbahaya. Efek samping berat jarang terjadi. Efek samping dilaporkan lebih banyak ditemukan pada pasien yang diberikan vaksin wP. [14]

Tabel 2. Efek Samping Vaksin Pertusis

Kategori Efek Samping Keterangan
Ringan Reaksi lokal (nyeri, kemerahan, atau pembengkakan) ditemukan pada 20 – 40% pasien saat penyuntikan pertama sampai ketiga Dapat sembuh sendiri
Reaksi sistemik ringan (mengantuk, rewel, demam subfebris)
Demam <40 C(terjadi pada 3 – 5% pasien) Dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen

Sedang atau berat Demam dengan suhu ≥ 40 C atau lebih Lebih banyak ditemukan pada pasien yang menerima vaksin wP
Kejang demam
Menangis yang persisten selama 3 jam atau lebih
Episode hipotonik-hiporesponsif

Interaksi Obat

Beberapa jenis obat dapat menurunkan atau menaikkan efektivitas vaksin pertusis.

Menurunkan Respon terhadap Vaksin

Ada beberapa obat yang memiliki interaksi dengan vaksin pertusis. Obat-obat imunosupresif, seperti obat kemoterapi, akan mempengaruhi respon imun yang dihasilkan vaksin sehingga pemeriksaan kadar titer pascavaksinasi perlu dipertimbangkan.

Pemberian vaksin pada pasien yang menggunakan steroid sistemik lebih dari 2 minggu juga tidak disarankan. Vaksin dapat diberikan 2 minggu sebelum terapi atau 4 minggu setelahnya. Jika pasien dalam terapi steroid jangka waktu lama, pemberian vaksin tetap dapat dilakukan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar titer antibodi pasca vaksinasi.

Meningkatkan Respon terhadap Vaksin

Pemberian bersamaan dengan interferon gamma 1b dapat mengamplifikasi respon imun sehingga tidak disarankan diberikan bersamaan.

Pemberian Bersama Vaksin Lainnya

Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) dapat diberikan bersamaan dengan imunoglobulin tetanus atau antitoksin difteri. Akan tetapi, pemberiannya menggunakan spuit yang berbeda dan disuntikkan di lokasi yang berbeda.

Vaksin pertusis dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya, seperti vaksin polio, campak, rubella, rotavirus, varicella, Hib, atau pneumokokus, dan tidak ditemukan adanya gangguan pada pembentukan respon imun oleh antigen pertusis atau antigen yang lain, baik pada saat pemberian dosis primer maupun dosis tambahan. [20-22]

Referensi

14. World Health Organization. Pertussis vaccines: WHO position paper – August 2015. Weekly epidemiological record. 2015;35(90):433-60
20. Epocatres. Boostrix (tetanus/reduced diphtheria toxoids and acellular pertussis vaccine (Tdap)): Drug interactions. 2017. Available from: https://online.epocrates.com/u/1044235/Boostrix/Drug+Interactions
21. RxList. DTP (diphtheria and tetanus toxoids and pertussis vaccine adsorbed usp): Drug interaction. 2017. Available from: https://www.rxlist.com/dtp-drug.htm#description
22. Dolan S, Wallace A, Burnett E, Ehlman D, Sui W, Garon J, et al. Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. 2015. Available from: http://www.who.int/immunization/sage/meetings/2015/april/5_Summary_of_Evidence_3-25-2015.pdf?ua=1

Indikasi dan Dosis Vaksin Pertusis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:56
Masa istirahat pasien dengan varicella
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya, berapa lama masa istirahat yang diberikan kepada pasien dgn varicella dan sdh diberikan terapi aciclovir?
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 13:48
Ask the Expert Spesialis Mata - Jumat, 19 Agustus 2022, 14.00-16.00 WIB
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Mata.Dokter dapat menanyakan kasus klinis maupun update ilmu terbaru...
Anonymous
Kemarin, 10:52
Pasien anak perempuan usia > 1 tahun dengan BAB agak pucat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter, ijin bertanya dokAn. D / prempuan/ 21 bulan datang dg keluhan warna bab agak pucat. Bab darah (-), diare (-),Muntah (-), demam (-), nyeri perut...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.