Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Pertusis general_alomedika 2022-11-21T17:10:06+07:00 2022-11-21T17:10:06+07:00
Vaksin Pertusis
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Pertusis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Vaksin pertusis direkomendasikan pada kehamilan di trimester akhir. Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan.

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori FDA, vaksin pertusis termasuk dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Menurut TGA, vaksin pertusis dalam bentuk kombinasi vaksin difteri + pertusis + tetanus (DPT) dan vaksin difteri + pertusis + tetanus + inactivated poliomyelitis (DPT-IPV)  masuk dalam kategori A.

Sementara itu, kombinasi vaksin difteri + pertusis + tetanus + hepatitis B +  inactivated poliomyelitis + Haemophilus influenzae tipe B (DPT-HB-IPV-Hib) dalam bentuk kombinasi memiliki kategori B2. Artinya, obat sudah dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi. Studi pada hewan juga tidak adekuat atau bahkan kurang, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko kelainan pada janin.[7,8]

Menurut CDC, pemberian vaksin pertusis pada kehamilan diperbolehkan. Pemberian vaksin disarankan pada minggu ke-27 sampai ke-36. Setelah pemberian vaksin, ibu hamil dapat mengalami efek samping sama seperti pasien yang lain, seperti reaksi lokal pada tempat injeksi yaitu kemerahan, bengkak, kaku, gatal, atau nyeri, serta reaksi sistemik seperti demam, nyeri kepala, malaise, dan myalgia.[17,23]

Sampai saat ini tidak ditemukan adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan setelah pemberian vaksin yang mengandung pertusis pada ibu hamil.[23]

Satu studi observasional pada ibu hamil menemukan bahwa pemberian vaksin yang mengandung pertusis pada ibu hamil berhubungan dengan meningkatnya kejadian korioamnionitis.[24]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Vaksin yang mengandung pertusis dapat diberikan kepada ibu yang sedang menyusui dan bukan merupakan kontraindikasi. Studi membuktikan bahwa pemberian vaksin yang mengandung pertusis pada ibu yang sedang hamil dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu akan meningkatkan jumlah IgA antipertusis di dalam ASI. Akan tetapi, sampai saat ini belum dapat disimpulkan apakah adanya IgA pertusis pada ASI ini dapat memproteksi bayi.[25-27]

Studi pada 39 ibu yang diberikan vaksin yang mengandung pertusis 24 jam pasca melahirkan menemukan bahwa kadar IgA anti pertusis pada ASI mencapai puncak pada hari ke-10 dan selanjutnya mengalami penurunan.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

7. Food Drugs and Administration.Tetanus Toxoid, Reduced Diphtheria Toxoid and Acellular Pertussis Vaccine Adsorbed: Highlights of Prescribing Information. FDA. 2020. https://www.fda.gov/downloads/biologicsbloodvaccines/vaccines/approvedproducts/ucm142764.pdf
8. TGA. Pertussis Vaccine. Prescribing Medicines in Pregnancy Database. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
9. Halperin BA, Morris A, Mackinnon-Cameron D et al. Kinetics of the antibody response to tetanus-diphtheria-acellular pertussis vaccine in women of childbearing age and postpartum women. Clin Infect Dis. 2011;53:885-92
17. Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases: Pertussis. 2021. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/pert.html
23. Furuta M, Sin J, Ng ESW, Wang K. Efficacy and safety of pertussis vaccination for pregnant women – a systematic review of randomised controlled trials and observational studies. BMC Pregnancy and Childbirth. 2017;17:390
24. Kharbanda EO, Vazquez-Benitez G, Lipkind HS, Klein NP, Cheetham TC, Naleway A, et al. Evaluation of the association of maternal pertussis vaccination with obstetric events and birth outcomes. JAMA. 2014;312(18):1897–904
25. American Academy of Pediatrics Committee on Infectious Diseases, Kimberlin DW, Brady MT et al. Red Book: 2015 Report of the Committee on Infectious Diseases. 30th ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics. 2015
26. Murphy TV, Slade BA, Broder KA et al. Prevention of pertussis, tetanus and diphtheria among pregnant and postpartum women and their infants. Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep. 2008;57 (RR-4):1-51
27. Pandolfi E, Gesualdo F, Carloni E et al. Does Breastfeeding Protect Young Infants from Pertussis? Case-Control Study and Immunologic Evaluation. Pediatr Infect Dis J. 2017;36:e48-e53

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Va...
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Desember 2022
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.