Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Vaksin Pertusis general_alomedika 2019-11-18T15:24:42+07:00 2019-11-18T15:24:42+07:00
Vaksin Pertusis
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Vaksin Pertusis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Farmakologi vaksin pertusis mengandung Bordetella pertussis yang sudah dimatikan sehingga dapat menginduksi respon imun tanpa menyebabkan terjadinya pertusis. Vaksin pertusis aseluler hanya berisi satu atau lebih antigen dari bakteri dan diharapkan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit.

Farmakodinamik

Vaksin pertusis terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin whole cell (wP) dan vaksin aseluler (aP). Keduanya dapat menginduksi respon imun terhadap pertusis dan dinilai efektif untuk memberikan proteksi terhadap penyakit pertusis, terutama pada bayi.

Vaksin wP dinilai lebih baik dalam mencegah infeksi dan transmisi B. pertussis. Vaksin ini akan menginduksi respon imun sel T-helper 1 dan sel T-helper 17 (Th1 dan Th17) dalam pembentukan antibodi. Respon ini serupa dengan respon imun yang ditimbulkan saat terinfeksi oleh bakteri B. pertussis secara langsung. Penelitian pada babun menemukan bahwa induksi respon imun dengan vaksin aP dinilai lebih rendah dengan kadar Th1 yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan pembersihan organisme dan pencegahan transmisi kurang efektif. Akan tetapi, penelitian pada manusia masih terbatas. [10]

Imunitas yang dibentuk dari dosis booster aP dinilai lebih cepat pudar pada individu yang mendapatkan vaksin primer aP dibandingkan pada individu yang mendapatkan dosis primer wP. [11,12] Pada negara-negara maju seperti Inggris dan Portugal yang menggunakan vaksin aP sebagai vaksin pertusis primer, insidens pertusis pada anak dan bayi yang belum tervaksinasi mulai meningkat. [1] Individu yang menggunakan vaksin wP, minimal pada dosis pertama dinilai memiliki durasi proteksi yang lebih lama. [11]

Vaksin wP dan aP dapat memberikan proteksi selama 4 – 12 tahun setelah pemberian 3 dosis. [11]

Referensi

1. WHO SAGE pertussis working group. Background paper. 2014. Available from: http://www.who.int/immunization/sage/meetings/2014/april/1_Pertussis_background_FINAL4_web.pdf?ua=
10. Warfel JM, Merkel TJ. Bordetella pertussis infection induces a mucosal IL-17 response and long-lived Th17 and Th1 immune memory cells in nonhuman primates. Mucosal Immunol. 2013;6(4):787–796
11. Sheridan SL, Frith K, Snelling TL, Grimwood K, McIntyre PB, Lambet SB. Waning vaccine immunity in teenagers primed with whole cell and acellular pertussis vaccine: recent epidemiology. Expert Rev Vaccines. 2014;13(9):1081-106
12. Quinn HE, Snelling TL, Macartney KK, McIntyre PB. Duration of protection after first dose of acellular pertussis vaccine in infants. Pediatrics 2014;133(3):e513-19

Pendahuluan Vaksin Pertusis
Formulasi Vaksin Pertusis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:04
Ekstraksi gigi pada pasien hipertensi
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, saya mau bertanya, untuk pasien dengan hipertensi, dengan tekanan darah maksimal berapa yang bisa dilakukan tindakan ekstraksi. Dan apa saja yang...
Anonymous
Kemarin, 14:28
Obat yang sesuai untuk mengatasi konstipasi pada pasien hemorrhoid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya ada pasien dengan hemorrhoid grade 2 dan konstipasi (sangat nyeri untuk BAB), kira kira apakah obat pencahar dan obat hemorrhoid yang tepat?...
dr. Felicia
Kemarin, 12:59
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi di Forum Diskusi Alomedika - Rabu, 28 Juni 2022, Pukul 15.00-17.00 WIB
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
Alo Dokter! Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi. Yuk, catat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.