Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Vaksin Pertusis general_alomedika 2022-11-21T17:04:51+07:00 2022-11-21T17:04:51+07:00
Vaksin Pertusis
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vaksin Pertusis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Indikasi dan dosis vaksin pertusis adalah pencegahan penyakit pertusis baik untuk anak, ibu hamil, maupun dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin pertusis sebelumnya.

Pencegahan Penyakit Pertusis

Vaksin pertusis diberikan bersamaan dalam dengan vaksin lainnya bentuk kombinasi. Dosis yang diberikan untuk vaksin pertusis baik untuk bayi, anak, remaja, maupun dewasa adalah 0,5 mL.[14,17]

Bayi dan Anak-Anak

Sesuai dengan anjuran jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin pertusis diberikan pada usia bayi 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan dengan vaksin DTaP.[5]

Kemudian anak diberikan vaksin booster pertama pada usia 18 bulan dan kedua pada usia 5-7 tahun atau dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) saat anak kelas 1 sekolah dasar (SD). Pada usia 7 tahun ke atas, booster diberikan dalam bentuk Tdap dan dapat diulang kembali pada usia 10-18 tahun atau dalam program BIAS saat anak kelas 5 SD.[5]

Remaja dan Dewasa

Pasien remaja dan dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin Tdap sebelumnya harus diberikan 1 dosis vaksin, tanpa melihat riwayat vaksin Td. Tidak dianjurkan memberikan vaksin wP karena reaktogenitasnya lebih tinggi.[14,17]

Ibu Hamil

Pemberian vaksin pertusis pada ibu hamil dinilai dapat mengurangi kejadian pertusis pada bayi yang terlalu dini untuk diberikan vaksin. Penelitian pada babun menemukan bahwa vaksinasi pertusis pada ibu dapat menimbulkan kekebalan pada bayi.[18]

Vaksin yang diberikan adalah Tdap sebanyak 1 dosis pada usia kehamilan  27–36 kehamilan. Jika ibu hamil tidak mendapat vaksin pertusis selama kehamilan, maka vaksin dapat diberikan segera setelah ibu melahirkan.[17]

Rekomendasi WHO dan CDC

WHO dan CDC merekomendasikan pemberian vaksin pertusis primer dalam 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6 minggu dan dosis ketiga diberikan sebelum pasien berusia 6 bulan. Jarak antar dosis adalah 4-8 minggu.[14,17]

CDC merekomendasikan 2 kali pemberian dosis booster. Dosis keempat (dosis booster) disarankan oleh CDC diberikan 6-12 bulan pasca pemberian dosis ketiga atau saat usia 15-18 tahun, dan dosis kelima diberikan sebelum anak masuk sekolah jika keempat dosis sebelumnya diberikan sebelum anak berusia 4 tahun.

WHO merekomendasikan pemberian dosis booster satu kali pada anak usia 1-6 tahun dengan jarak minimal 6 bulan setelah dosis ketiga.

Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan jenis vaksin pertusis yang digunakan. CDC menggunakan vaksin aP dari saat primer sampai booster, sedangkan WHO merekomendasikan penggunaan vaksin wP sebagai vaksin primer. Pada dasarnya, dosis tambahan ini sebaiknya diberikan sebelum anak masuk ke lingkungan sekolah.[14,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun: rekomendasi ikatan dokter anak indonesia 2020. IDAI. 2020. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
14. World Health Organization. Pertussis vaccines: WHO position paper – August 2015. Weekly epidemiological record. 2015;35(90):433-60
17. Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases: Pertussis. 2021. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/pert.html
18. Warfel JM, Papin JF, Wolf RF, Zimmerman LI, Merkel TJ. Maternal and neonatal vaccination protects newborn baboons from pertussis infection. J Infect Dis. 2014;210(4):604–610

Formulasi Vaksin Pertusis
Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Desember 2022
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.