Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Eritropoietin Beta general_alomedika 2022-03-02T09:16:12+07:00 2022-03-02T09:16:12+07:00
Eritropoietin Beta
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Eritropoietin Beta

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi eritropoietin beta adalah agen stimulasi eritropoiesis dengan mekanisme farmakodinamik yang sama dengan eritropoietin endogen. Eritropoietin beta dapat diberikan secara subkutan dan intravena, dengan konsentrasi maksimum eritropoietin beta yang diadministrasikan melalui rute injeksi subkutan dapat dipertahankan lebih lama dibanding melalui rute intravena. Saat ini jalur eliminasi eritropoietin beta diduga didominasi oleh jalur nonrenal.

Farmakodinamik

Eritropoietin beta sebagai agen stimulasi eritropoiesis (sama seperti eritropoietin alfa walaupun memiliki faramokinetik yang berbeda) , memiliki farmakodinamik yang sama dengan eritropoietin endogen, yaitu dengan menstimulasi pembelahan dan diferensiasi sel progenitor eritroid. Pada permukaan sel punca hematopoiesis, terdapat reseptor CD34+ yang berikatan dengan eritropoietin dan mengaktivasi gen yang mendorong proliferasi sel darah merah dan mencegah apoptosis.[2]

Farmakokinetik

Absorbsi eritropoietin beta dapat dilakukan melalui jalur injeksi subkutan dan intravena. Konsentrasi maksimum plasma eritropoietin beta dapat dipertahankan lebih lama melalui rute subkutan. Eritropoietin beta sendiri termasuk dalam agen eritropoiesis kerja pendek. Eliminasi utama melalui jalur nonrenal.

Absorbsi

Eritropoietin beta dapat diberikan melalui rute injeksi subkutan maupun intravena.[5]

Distribusi

Rata-rata konsentrasi maksimum plasma pada eritropoietin beta dapat dipertahankan lebih lama bila diadministrasikan secara subkutan dibanding intravena.[5,8]

Metabolisme

Eritropoietin beta, sebagai epoetin kerja pendek, waktu paruhnya adalah sekitar 8 jam dengan metode administrasi intravena. Namun bila diberikan secara subkutan, waktu paruh dapat memanjang menjadi 16.1, dan pada pasien gagal ginjal (gagal ginjal akut maupun penyakit ginjal kronis)yang menjalani dialisis, waktu paruhnya adalah 11.2.[5,10]

Ekskresi

Rute eliminasi dari eritropoietin beta saat ini belum diketahui secara pasti, namun studi menunjukkan bahwa rute eliminasi utamanya adalah melalui jalur nonrenal, gangguan fungsi hati juga tidak mempengaruhi metabolisme dan proses eliminasi eritropoietin beta didalam tubuh.[5]

Resistensi

Resistensi terhadap agen stimulasi eritropoiesis (contohnya eritropoietin beta) dilaporkan terjadi pada pasien penyakit ginjal kronis.dengan penyebab utama terjadinya resistensi adalah penurunan availabilitas besi didalam darah. Tandanya adalah dengan ditemukannya kadar serum ferritin <100 µg/l, saturasi transferrin<20%, dan tingginya proporsi sel darah merah hipokromik (>10%).[3]

 

Referensi

2. Schoener, Benjamin and Borger, Judith. Erythropoietin. 2020. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536997/
3.Jelkmann, W. Physiology and Pharmacology of Erythropoietin. Transfus Med Hemother 2013;40:302-309. Available from : https://www.karger.com/Article/FullText/356193
5.Cheer, Susan M and Wagstaff, Antona J. Epoetin Beta. A Review of its Clinical Use in the Treatment of Anaemia in Patients with Cancer. Drugs volume 64, pages323–346(2004). Available from : https://link.springer.com/article/10.2165/00003495-200464030-00006
8.Neorecormon (epoetin beta (recombinant human erythropoietin))New Zealand data sheet. 2003 (Revisi 2020). Available from : https://medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/n/Neorecormoninj.pdf
10.Kalantar, Zadeh K. History of Erythropoiesis-Stimulating Agents, the Development of Biosimilars, and the Future of Anemia Treatment in Nephrology. Am J Nephrol 2017;45:235-247. Available from : https://www.karger.com/Article/Fulltext/455387

Pendahuluan Eritropoietin Beta
Formulasi Eritropoietin Beta

Artikel Terkait

  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
22 November 2022
Pemberian ketosteril pada pasien PGK - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, apakah ada manfaatnya untuk memberikan ketosteril pada pasien PGK? Mohon penjelasannya... Terima kasih banyak Dok
Anonymous
22 November 2022
Apakah sayur perlu dicuci untuk diet pasien PGK? - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Kurnia, SpGK, ijin tanya untuk saya pernah mendengar katanya untuk diet pasien PGK , sayur perlu dicuci setidaknya 2x terlebih dahulu untuk...
Anonymous
17 November 2022
Terapi perdarahan pada pasien CKD
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan lidah (pada bagian medial sulkus) berdarah spontan post...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.