Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Eritropoietin Beta general_alomedika 2021-03-15T16:46:45+07:00 2021-03-15T16:46:45+07:00
Eritropoietin Beta
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Eritropoietin Beta

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Kontraindikasi pemberian eritropoietin beta adalah pada pasien dengan hipertensi tidak terkontrol. Serta adanya riwayat hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat tambahan dari eritropoietin beta. Selain itu, yang dapat menjadi kontraindikasi tambahan diberikannya eritropoietin beta adalah pada pasien yang memiliki risiko tinggi bila terbentuk thrombus.

Kontraindikasi

Kontraindikasi pemberian eritropoietin beta antara lain sebagai berikut:

  • Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol
  • Riwayat hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat tambahan dari eritropoietin beta
  • Pasien yang memiliki riwayat infark miokard atau stroke bulan sebelumnya
  • Pasien dengan unstable angina pectoris

  • Pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami trombosis vena dalam
  • Anak dengan gagal ginjal kronik yang berusia dibawah 2 tahun[8,11]

Peringatan

Perlu menjadi perhatian khusus adalah pada pasien dengan hipertensi yang tidak diobati secara memadai atau tidak terkendali, karena pemberian eritropoietin beta akan memperparah kondisi hipertensi pasien. Selain itu, saat akan memulai terapi, kita juga harus menyingkirkan faktor lain dari anemia (misalnya defisiensi asam folat atau vitamin B12) dan berikan suplemen besi bila diperlukan[5,11]

Selain hipertensi, efek kardiovaskular lain yang perlu menjadi perhatian adalah peningkatan risiko penyakit akibat trombosis seperti infark miokard, stroke dan trombosis vena dalam. Diduga, peningkatan risiko kardiovaskular ini terjadi akibat efek eritropoietin beta yang meningkatkan kadar Hb, trombosit dan hematokrit pasien.[3]

Referensi

3.Jelkmann, W. Physiology and Pharmacology of Erythropoietin. Transfus Med Hemother 2013;40:302-309. Available from : https://www.karger.com/Article/FullText/356193
5.Cheer, Susan M and Wagstaff, Antona J. Epoetin Beta. A Review of its Clinical Use in the Treatment of Anaemia in Patients with Cancer. Drugs volume 64, pages323–346(2004). Available from : https://link.springer.com/article/10.2165/00003495-200464030-00006
8.Neorecormon (epoetin beta (recombinant human erythropoietin))New Zealand data sheet. 2003 (Revisi 2020). Available from : https://medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/n/Neorecormoninj.pdf
11. Badan POM RI. 9.1.3 Anemia Hipoplastik, Hemolitik dan Renal. 2015. Available from : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-anemia-dan-gangguan-darah-lain/913-anemia-hipoplastik-hemolitik-dan

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Eritropoietin ...

Artikel Terkait

  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
26 hari yang lalu
Suplemen peningkat fungsi ginjal untuk pasien CKD stage 4
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dok. Izin bertanya dokter..Apakah ada tips atau suplemen untuk meningkatkan fungsi kreatinin pada pasien ckd stage 4 dok? Misalnya ketoanalog...
Anonymous
22 November 2022
Pemberian ketosteril pada pasien PGK - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, apakah ada manfaatnya untuk memberikan ketosteril pada pasien PGK? Mohon penjelasannya... Terima kasih banyak Dok
Anonymous
22 November 2022
Apakah sayur perlu dicuci untuk diet pasien PGK? - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Kurnia, SpGK, ijin tanya untuk saya pernah mendengar katanya untuk diet pasien PGK , sayur perlu dicuci setidaknya 2x terlebih dahulu untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.